Kepribadian Ganda di Indonesia, Wanita dengan 9 Karakter
Halodoc, Jakarta – Beberapa waktu lalu, viral di media mengenai seorang wanita asal Indonesia yang memiliki 9 kepribadian. Anastasia Wella namanya, wanita yang berdomisili di Jakarta ini mengidap Dissociative Identity Disorder (DID).
DID adalah gangguan identitas disosiatif yang parah di mana kurangnya koneksi dalam pikiran, ingatan, perasaan, tindakan, atau rasa identitas seseorang. Gangguan identitas disosiatif diduga berasal dari kombinasi faktor-faktor yang mungkin termasuk trauma yang dialami oleh orang dengan gangguan tersebut. Informasi selengkapnya mengenai kepribadian ganda bisa di baca di sini!
Dampak Pengalaman Traumatis
Lebih jauh membahas mengenai kepribadian ganda, ternyata aspek disosiatif dianggap sebagai mekanisme koping. Artinya, orang tersebut benar-benar menutup diri atau menjauhkan diri dari situasi atau pengalaman yang terlalu keras, traumatis, atau menyakitkan untuk berasimilasi dengan dirinya yang sadar dengan cara “berganti” kepribadian.
Bisa dibilang gangguan kepribadian ini merupakan respons psikologis terhadap tekanan interpersonal dan lingkungan, terutama selama tahun-tahun awal masa kanak-kanak ketika pengabaian atau pelecehan emosional dapat mengganggu perkembangan kepribadian.
Baca juga: Kenapa Perempuan Sering Alami Gangguan Kepribadian Ambang?
Pengabaian atau pelecehan emosional yang terus-menerus, bahkan ketika tidak ada pelecehan fisik atau seksual juga bisa menjadi pemicu terjadinya gangguan kepribadian. Temuan menunjukkan bahwa dalam keluarga di mana orang tua menjadi sosok yang ditakuti dan tidak memiliki mental yang stabil, anak-anak dapat lebih mudah menjadi disosiatif.
Bagaimana Kepribadian Ganda Terjadi
The Sidran Institute menjelaskan bagaimana proses kepribadian ganda terjadi dengan penjelasan sebagai berikut. Fenomena disosiasi bertujuan untuk memutuskan antara pikiran, ingatan, perasaan, tindakan, atau perasaan seseorang tentang dirinya.
Ini adalah proses normal yang dialami semua orang. Contoh disosiasi ringan, termasuk melamun, hipnosis atau bahkan perasaan "tersesat" dalam sebuah buku atau film, yang semuanya melibatkan "kehilangan sentuhan" dengan kesadaran akan lingkungan terdekat dari orang tersebut.
Selama pengalaman traumatis seperti kecelakaan, korban bencana atau kejahatan, disosiasi dapat membantu seseorang mentolerir apa yang mungkin terlalu sulit untuk ditanggung. Dalam situasi seperti ini, seseorang dapat memisahkan ingatan tempat, keadaan, atau perasaan tentang peristiwa yang luar biasa mengganggu mentalnya.
Baca juga: Ini Beda Mood Swing dan Gangguan Kepribadian Ambang
Melarikan diri dari ketakutan, rasa sakit, dan kengerian dengan cara memisahkan diri dari diri sendiri. Penjelasan ini membuat masuk akal, ketika seseorang yang mengalami kecelakaan atau baru lepas dari bahaya merasa sulit untuk mengingat detail pengalamannya tersebut.
Penanganan untuk Kepribadian Ganda
Dengan perawatan yang tepat, banyak orang berhasil mengatasi gejala utama gangguan identitas disosiatif dan meningkatkan kemampuannya untuk berfungsi dan menjalani kehidupan secara produktif.
Perawatan biasanya melibatkan psikoterapi. Terapi dapat membantu orang yang mengidap gangguan kepribadian mendapatkan kendali atas proses dan gejala disosiatif. Tujuan terapi adalah untuk membantu mengintegrasikan berbagai elemen identitas.
Terapi akan dilakukan secara intens yang juga melibatkan pengalaman traumatis masa lalu dan cara memulihkannya. Terapi perilaku kognitif dan terapi perilaku dialektik adalah dua jenis terapi yang umum digunakan. Hipnosis juga terbukti membantu dalam pengobatan gangguan identitas disosiatif.
Sejauh ini tidak ada obat untuk langsung mengobati gejala gangguan identitas disosiatif. Namun, pengobatan dapat membantu dalam mengobati kondisi atau gejala terkait, seperti penggunaan antidepresan untuk mengobati gejala depresi.
Informasi lebih lengkap gangguan kepribadian ganda bisa ditanyakan langsung di Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Referensi: