Kencing Berbusa: Ini Penyebab, Gejala dan Pengobatannya
Kencing berbusa yang terjadi terus menerus bisa menjadi pertanda kondisi medis tertentu.
DAFTAR ISI
Kencing berbusa adalah kondisi yang sering dianggap tidak dianggap serius. Padahal, urine yang tampak berbusa secara terus-menerus bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari dehidrasi hingga kondisi medis yang lebih serius seperti masalah ginjal atau infeksi saluran kemih. Yuk, pahami penyebab, gejala dan pengobatan kencing berbusa berikut ini.
Penyebab Kencing Berbusa
Sebelum mengetahui gejala dan pengobatannya, simak penyebab kencing berbusa berikut ini:
1. Kandung kemih penuh
Urine berbusa dapat terjadi ketika kandung kemih terisi penuh.
Ketika kandung kemih penuh dan urine dikeluarkan dengan aliran deras, hal ini bisa memicu pembentukan busa atau gelembung di dalam toilet.
2. Kekurangan cairan
Konsentrasi zat terlarut seperti gula, garam, atau protein dalam urine yang lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah air juga bisa menjadi penyebab kencing berbusa.
Kondisi ini biasanya menandakan bahwa tubuh kekurangan cairan atau sedang mengalami dehidrasi.
Jika kamu Alami Dehidrasi, Ini Daftar Minuman yang Wajib Dikonsumsi untuk menanganinya.
3. Konsumsi obat tertentu
Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti phenazopyridine, juga dapat menyebabkan urine berbusa.
Obat ini sering diresepkan untuk meredakan nyeri akibat infeksi saluran kemih.
4. Ejakulasi retrograde
Penyebab lain dari urine berbusa adalah ejakulasi retrograde pada pria.
Kondisi ini terjadi ketika air mani masuk kembali ke kandung kemih dan bukan keluar melalui penis saat ejakulasi.
Ejakulasi retrograde biasanya dipicu oleh pembesaran prostat, penggunaan obat untuk tekanan darah tinggi, atau perubahan suasana hati.
5. Proteinuria atau kebocoran ginjal
Proteinuria atau albuminuria terjadi ketika jumlah protein dalam urine melebihi batas normal.
Salah satu penyebabnya adalah kerusakan pada filter ginjal (glomeruli), sehingga protein dari darah bocor ke dalam urine.
Biasanya, ginjal akan menyaring air dan zat limbah dari darah untuk dikeluarkan melalui urine, sementara protein dan zat penting lainnya yang dibutuhkan tubuh akan tetap berada dalam darah karena ukurannya yang terlalu besar untuk melewati filter ginjal.
Namun, jika ginjal mengalami kerusakan, filter tersebut tidak dapat berfungsi dengan baik, sehingga protein dapat masuk ke dalam urine dan menyebabkan urine berbusa.
Proteinuria merupakan tanda dari penyakit ginjal kronis yang dapat dipicu oleh tekanan darah tinggi atau diabetes yang tidak terkontrol, endokarditis, sindrom nefrotik, serta peradangan ginjal.
Gejala Kencing Berbusa
Gejala kencing berbusa dapat bervariasi tergantung pada penyebabnya. Selain busa yang tampak pada urine, gejala lain yang mungkin menyertai meliputi:
- Jika kencing berbusa disebabkan oleh infeksi saluran kemih, seseorang mungkin merasakan nyeri, sensasi terbakar, atau ketidaknyamanan saat buang air kecil.
- Urine yang berbusa mungkin juga mengalami perubahan warna, menjadi lebih gelap atau lebih pekat, terutama jika disebabkan oleh dehidrasi atau penyakit ginjal.
- Pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, atau wajah bisa menjadi tanda adanya penyakit ginjal yang menyebabkan proteinuria. Kondisi ini terjadi karena retensi cairan dalam tubuh yang disebabkan oleh ginjal yang tidak berfungsi dengan baik.
- Penyakit ginjal atau kondisi medis lainnya yang menyebabkan kencing berbusa juga bisa menyebabkan kelelahan, lemas, dan penurunan energi secara keseluruhan.
- Jika kencing berbusa disebabkan oleh infeksi, seperti infeksi saluran kemih, gejala lain yang mungkin muncul termasuk demam, menggigil, dan perasaan tidak enak badan secara umum.
Untuk mengetahui penyebab urine berbusa, dokter biasanya akan melakukan tes sampel urine untuk memeriksa kadar protein di dalamnya.
Jika rasio albumin-kreatinin dalam urine (UACR) melebihi 30 mg/g, kemungkinan besar itu merupakan tanda adanya penyakit ginjal.
Kencing Berbusa yang Normal
Kencing berbusa yang normal umumnya terjadi sesekali dan disebabkan oleh hal-hal yang relatif tidak berbahaya.
Biasanya, busa yang terbentuk pada urine hanya sementara dan akan hilang dengan sendirinya.
Ketika kandung kemih terlalu penuh, aliran kencing bisa sangat deras. Nah, gesekan urine dengan udara dapat menyebabkan terbentuknya busa.
Ketika kamu kekurangan cairan, urine akan lebih pekat dan mengandung lebih banyak zat terlarut. Hal ini dapat membuat urine lebih mudah berbusa.
Fakta Unik Tentang Urine
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa urine manusia mengandung nitrogen dan fosfor yang bisa digunakan sebagai pupuk tanaman. Bahkan, ada teknologi yang sedang dikembangkan untuk mengubah urine menjadi energi listrik.
Studi Tentang Proteinuria
Melansir dari studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Nephrology, proteinuria sering dikaitkan dengan penyakit ginjal, terutama pada pengidap diabetes.
Diabetes menyebabkan kadar gula darah menjadi tinggi. Gula darah yang tinggi dalam jangka panjang dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal, termasuk bagian yang berfungsi sebagai saringan.
Kerusakan pada pembuluh darah inilah yang menyebabkan protein bocor ke urine. Proteinuria juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.
Meskipun terdengar tidak berhubungan, ternyata kerusakan ginjal dan penyakit jantung memiliki banyak faktor risiko yang sama.
Pengobatan Kencing Berbusa
Pengobatan kencing berbusa bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Berikut pengobatan berdasarkan penyebabnya:
1. Meningkatkan asupan cairan
Jika kencing berbusa disebabkan oleh dehidrasi, meningkatkan asupan cairan adalah langkah pertama yang perlu dilakukan.
Minum lebih banyak air sepanjang hari untuk memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik.
Dengan begitu urine menjadi lebih encer, sehingga busa dalam urine berkurang.
2. Mengobati infeksi saluran kemih
Apabila kencing berbusa disebabkan oleh infeksi saluran kemih, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk mengobati infeksi tersebut.
Kamu wajib menyelesaikan seluruh obat antibiotik yang diberikan untuk memastikan infeksi benar-benar sembuh.
3. Mengelola penyakit ginjal
Nah, jika kencing berbusa disebabkan penyakit ginjal seperti sindrom nefrotik atau gagal ginjal, perawatan medis yang lebih intensif mungkin diperlukan.
Pengobatan bisa termasuk obat-obatan untuk mengurangi peradangan pada ginjal, pengelolaan tekanan darah, dan perubahan pola makan untuk mengurangi beban kerja ginjal.
Selain itu, Ini 7 Cara Mengobati Penyakit Ginjal Stadium Awal yang perlu kamu tahu.
4. Konsumsi obat-obatan
Jika kencing berbusa disebabkan oleh efek samping obat, dokter mungkin akan menyesuaikan dosis atau mengganti obat yang digunakan.
Jangan pernah menghentikan pengobatan tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
5. Memeriksakan diri
Apabila kamu mengalami kencing berbusa secara terus-menerus, pemeriksaan rutin dengan dokter diperlukan untuk memantau kondisi dan fungsi ginjal.
Dokter akan menyarankan tes darah dan tes urine untuk mengevaluasi kadar protein dalam urine dan fungsi ginjal secara keseluruhan.
6. Perubahan gaya hidup
Mengadopsi pola makan yang sehat dan seimbang serta gaya hidup aktif juga penting dalam pengelolaan kondisi medis yang mendasari kencing berbusa.
Batasi konsumsi garam dan protein jika kamu memiliki masalah ginjal, dan hindari alkohol serta makanan yang dapat memperburuk kondisi kesehatan.
Hubungi Dokter Ini untuk Penanganan Kencing Berbusa
Apabila kamu mengalami kencing berbusa terus menerus sebaiknya segera hubungi dokter spesialis urologi di Halodoc.
Nah, berikut ini terdapat beberapa dokter spesialis urologi yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun.
Mereka bisa memberikan saran perawatan sekaligus meresepkan obat yang dibutuhkan.
Dokter-dokter ini juga telah mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani:
1. dr. Adryansyah Can Sp.U
Dokter Adryansyah Can Sp.U yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara pada 2011 dan Universitas Indonesia pada 2022.
Ia berpraktik di Palembang, Sumatera Selatan, dan tergabung sebagai anggota IDI (Ikatan Dokter Indonesia) dan Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI) dengan nomor STR 3111106322134860.
Dengan pengalaman selama 12 tahun, dr. Adryansyah Can Sp.U memberikan layanan konsultasi di Halodoc terkait perawatan penyakit yang menyebabkan kencing berbusa.
Chat dr. Adryansyah Can Sp.U mulai dari Rp 80.000,- di Halodoc.
4. dr. Ben Mantiri Sp.U
Dokter Ben Mantiri Spesialis Urologi adalah lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana pada 2011 dan Universitas Indonesia pada 2023.
Ia berpraktik di Jakarta Selatan, dan tergabung sebagai anggota IDI (Ikatan Dokter Indonesia) dan Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI) dengan nomor STR 3111106323131947.
Berbekal pengalaman selama 12 tahun, dr. Ben Mantiri Sp.U memberikan layanan konsultasi di Halodoc terkait penanganan kencing berbusa.
Chat dr. Ben Mantiri Sp.U mulai dari Rp 150.000,- di Halodoc
Itulah berbagai daftar dokter spesialis urologi yang bisa kamu hubungi untuk berdiskusi terkait perawatan kencing berbusa.
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!