Kenapa PMS Bikin Wanita jadi Doyan Makan?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   10 Januari 2018
Kenapa PMS Bikin Wanita jadi Doyan Makan?Kenapa PMS Bikin Wanita jadi Doyan Makan?

Halodoc, Jakarta – Banyak wanita yang mengaku memiliki nafsu makan lebih besar saat PMS hingga menjelang hari pertama menstruasi. Tahukah kamu apa yang menyebabkan hal tersebut?

Nyatanya doyan makan dan ngemil sering menjadi salah satu tanda wanita akan mendekati siklus menstruasi. Terutama keinginan untuk mengonsumsi makanan yang manis dan berkarbohidrat tinggi, seperti coklat. Sebenarnya ada alasan medis di balik fenomena tersebut.

Penyebab dari nafsu makan yang tinggi pada wanita yang akan menstruasi adalah perubahan hormon. Sejumlah ahli menyebut bahwa keinginan untuk makanan yang berlebihan saat PMS disebabkan oleh turunnya kadar hormon serotonin, yaitu hormon yang bertugas untuk memicu rasa bahagia. Sementara pada saat yang bersamaan, hormon stres yaitu kortisol malah mengalami peningkatan.

Selain perasaan ingin selalu makan, perubahan hormon ini juga sering dikaitkan dengan perubahan mood pada wanita PMS. Ketidakstabilan emosi pada wanita memang sering dijadikan salah satu tanda ia telah memasuki masa PMS.

Lalu kenapa harus makanan yang manis dan berlemak? Hal itu terjadi karena dampak dari perubahan hormon yang terjadi. Tubuh jadi lebih menginginkan jenis makanan manis yang dapat menyenangkan. Pasalnya, saat menyantap makanan yang manis dan mengandung karbohidrat, level serotonin dalam tubuh akan meningkat. Hal ini tentu akan memberi efek menyenangkan pada tubuh dan otak, sehingga secara alamiah tubuh akan sangat  menginginkan makanan manis untuk dikonsumsi saat PMS.

Sejumlah penelitian menyebut bahwa wanita cenderung mengonsumsi kelebihan kalori hingga 500 kalori selama masa PMS. Kebiasaan ini pun berdampak pada naiknya bobot selama menstruasi, yaitu sekitar 0,2 hingga 0,5 kilogram dalam satu periode haid.

Sementara pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh National Institute of Nutrition and Food Technology di Tunisia menunjukkan angka yang cukup fantastis. Studi tersebut menunjukkan, di antara hari pertama hingga ketiga menstruasi, wanita akan mengonsumsi kalori lebih tinggi sekitar tiga hari sebelum menstruasi. Dan lebih dari setengah “kalori tambahan” tersebut berasal dari karbohidrat yang bisa sangat cepat menyebabkan kegemukan.

Tips Menjaga Berat Dadan meski Nafsu Makan Naik

Pada dasarnya, porsi makan wanita tidak banyak mengalami perubahan sekali sedang dalam masa PMS. Namun, sebagai gantinya wanita menjadi lebih sering ngemil untuk memenuhi keinginan untuk selalu makan yang terjadi pada tubuh.

Meski nafsu  makan  akan kembali normal  seiring berjalannya waktu, namun kondisi ini tetap tak dapat dihindari. Daripada memaksakan diri, kamu bisa mengakali keinginan untuk selalu makan agar  berat badan tak lagi mengalami peningkatan pada periode menstruasi kali ini.

Tips yang dapat kamu terapkan adalah dengan memilih jenis makanan yang lebih sehat. Kamu bisa memilih sumber karbohidrat kompleks yang dapat memberi rasa kenyang lebih lama pada tubuh, sehingga keinginan untuk makan pun dapat dikontrol.

Beberapa jenis makanan yang tergolong sebagai sumber karbohidrat kompleks adalah oatmeal, nasi merah, ubi, buah-buahan, roti gandum utuh, buah kering, yoghurt, dan kacang-kacangan. Selain lebih sehat, tentunya jenis makanan ini juga akan membantu mengontrol dan menghindari kenaikan bobot selama PMS.

Selain dengan pola makan, kamu juga bisa menghindari keinginan makan selama PMS dengan melakukan berbagai aktivitas. Menyibukkan  diri dapat menjadi solusi dan mengalihkan perhatian tubuh dari keinginan makan. Namun tetap  harus tahu batasan diri dan menjaga  kesehatan,  ya. Karena saat menstruasi,  biasanya tubuh akan menjadi lebih cepat lelah karena ada proses yang tengah  terjadi dalam tubuh.

Kalau kamu punya masalah  kesehatan dan butuh saran dokter, pakai aplikasi Halodoc untuk bicara dengan dokter lewat Video/Voice Call dan Chat. Download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play untuk mulai bicara dengan dokter, membeli obat dan merencanakan pemeriksaan laboratorium.