Kenali Tujuan Botox, Tak Hanya Mengurangi Kerutan pada Wajah
“Botox adalah obat yang telah digunakan dokter selama bertahun-tahun untuk mengatasi kerutan dan lipatan wajah. Namun, tujuannya juga dapat digunakan untuk mengatasi beberapa kondisi medis tertentu, mulai dari migrain hingga masalah kandung kemih.”
Halodoc, Jakarta – Suntikan botox adalah suntikan yang menggunakan racun untuk mencegah otot bergerak dalam waktu terbatas. Suntikan ini sering menjadi pilihan perawatan untuk menghaluskan kerutan pada wajah.
Selain itu, penggunaan obat ini juga bisa untuk mengobati kejang leher, berkeringat, kandung kemih terlalu aktif, mata malas dan kondisi lainnya. Suntikan botoks juga dapat membantu mencegah migrain.
Tujuan Melakukan Suntik Botox
Obat dalam suntikan botox terbuat dari racun yang sama yang menyebabkan sejenis keracunan makanan yang bernama botulisme. Namun, bentuk toksin botulinum murni untuk prosedur ini tentunya berlisensi dan telah memenuhi standar pengawasan medis.
Standar ini telah mendapatkan persetujuan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat. Biasanya, racun bakteri dengan pemanfaatan untuk tujuan medis tidak berbahaya jika pemakaiannya benar.
Suntik botox memiliki tujuan utama untuk mengurangi munculnya kerutan pada wajah. Ini menjadi prosedur kecantikan yang sangat populer pada beberapa negara. Efeknya bisa bertahan antara 3 hingga 12 bulan bergantung pada jenisnya.
Selain untuk masalah kecantikan, dokter juga merekomendasikan prosedur ini untuk mengatasi beberapa kondisi berikut:
1. Kejang leher
Pada kondisi menyakitkan ini, otot leher berkontraksi secara tidak terkendali. Hal ini menyebabkan kepala berputar atau berubah ke posisi yang tidak nyaman. Kondisi ini juga memiliki sebutan distonia serviks.
2. Kejang otot lainnya
Cerebral palsy dan kondisi lain pada sistem saraf dapat menyebabkan anggota tubuh tertarik ke arah tengah tubuh. Kejang otot juga bisa menyebabkan mata berkedut.
3. Suntik botox untuk mata malas
Penyebab paling umum dari masalah mata malas adalah ketidakseimbangan otot yang berfungsi untuk menggerakkan mata. Mata malas juga populer dengan sebutan mata juling atau mata tidak sejajar.
4. Keringat berlebih
Botox mungkin menjadi pilihan pengobatan untuk kondisi berkeringat berlebihan meskipun tubuh tidak kepanasan atau berkeringat. Ini memiliki nama lain keringat berlebih atau hiperhidrosis.
5. Suntik botox untuk mengatasi migrain
Suntikan botoks dapat membantu mengurangi frekuensi migrain. Perawatan ini terutama untuk orang yang mengalami sakit kepala selama 15 hari atau lebih dalam sebulan. Jika kamu sering mengalami sakit kepala parah, kondisi ini bernama migrain kronis. Perawatan dilakukan setiap tiga bulan untuk mempertahankan manfaatnya.
6. Masalah kandung kemih
Suntikan botoks juga dapat membantu mengurangi inkontinensia urin yang terjadi karena kandung kemih yang terlalu aktif.
Perlu kamu ketahui bahwa botox adalah obat resep dan penggunaannya harus berada dalam pengawasan perawatan penyedia layanan kesehatan yang berlisensi dan terampil.
Jenis suntikan botulinum yang tepat bergantung pada kebutuhan dan kondisi kesehatan tubuh. Ini 5 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Melakukan Suntik Botox.
Pastikan kamu atau anggota keluargamu bertanya pada dokter mengenai prosedur medis ini dan apa saja efek samping yang mungkin terjadi. Tanya dokter lebih mudah dan praktis dari aplikasi Halodoc.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Botox injections.
WebMD. Diakses pada 2023. Botox.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan