Kenali Tipe Parenting dan Pengaruhnya pada Anak
“Pola asuh anak dibagi menjadi empat kategori utama, yaitu authoritarian, permissive, authoritative, dan uninvolved parenting. Masing-masing memiliki dampaknya tersendiri pada perkembangan mental anak di masa depan.“
Halodoc, Jakarta – Setiap orang tua memiliki hak menentukan pola asuh yang terbaik untuk mendidik anaknya. Namun, tiap pola asuh memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Oleh karena itu, penting sekali mengenal dan menentukan pola asuh untuk mendidik anak.
Mengenal Tipe Parenting
Pola asuh anak terbagi menjadi empat tipe utama. Mungkin ibu secara tidak sadar sudah menerapkan salah satu dari tipe ini.
Yuk, simak lebih dalam mengenai tipe parenting dan pengaruhnya bagi anak berikut ini:
1. Authoritarian parenting
Pola asuh tergolong otoriter ketika orang tua mendidik anak dengan cara menerapkan aturan ketat yang harus dipatuhi.
Biasanya, orang tua dengan pola asuh ini tidak menjelaskan alasan mengapa mereka menerapkan peraturan-peraturan tersebut, dan menegur anak jika mempertanyakan peraturan yang telah mereka buat.
Karakteristik pola asuh otoriter dari orang tua terlihat dari beberapa hal berikut ini:
- Memiliki tuntutan yang tinggi pada anak.
- Punya harapan anak menjadi yang terbaik dan tidak membuat kesalahan.
- Menghukum anak jika melakukan kesalahan tetapi tidak menjelaskan kesalahan apa yang anak buat.
- Jarang atau bahkan tidak pernah mengajak anak untuk berdiskusi.
Hasil yang diharapkan dari orang tua dengan pola asuh ini agar anak disiplin, penurut, dan menjadi yang terbaik dalam kehidupannya.
Namun, sayangnya orang tua yang bersikap terlalu keras pada anak bisa berdampak pada perilaku atau mental anak di masa depan.
Dampak pola asuh ini bisa membuat anak merasa cemas, rendah diri, depresi, bahkan menjadi pemberontak dan pembohong karena terlalu dikekang.
Supaya tidak salah didik, ketahui Prinsip Parenting pada Anak dan Tips yang Wajib Diketahui.
2. Permissive parenting
Berbanding terbalik dengan tipe sebelumnya, permissive parenting cenderung menerapkan sedikit aturan pada anak.
Pola asuh permisif adalah saat orang tua menunjukan rasa sayang yang tinggi pada anak, tetapi di sisi lain jarang mendisiplinkan anak.
Alhasil, anak yang dibesarkan dengan pola asuh ini kemungkinan akan menjadi manja.
Sisi positif dari pola asuh ini yaitu anak menjadi lebih mandiri dan dapat menyelesaikan masalahnya sendiri.
Hal ini karena orang tua yang membebaskan dan tidak terlalu mengontrol bagaimana anaknya bersikap.
Di sisi lain dampak negatif dari pola asuh ini menyebabkan anak tidak menghargai aturan, hingga kurang mampu mengontrol diri.
Selain itu, yuk ketahui Strict Parents: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Dampaknya bagi Anak.
Perlu kamu pahami, setiap pola asuh memiliki dampak baik dan buruknya masing-masing.
Jika ibu ingin memastikan pola asuh mana yang tepat, Ibu bisa langsung berkonsultasi dengan dokter melalui Halodoc.
Ayo download Halodoc untuk kesehatan tumbuh kembang anak yang lebih baik.
3. Authoritative parenting
Authoritative parenting adalah sedikit kombinasi antara pola asuh otoriter dan permisif.
Dalam pola asuh ini, orang tua kerap mendisiplinkan anak dengan peraturan yang jelas dan kerap kali mengajak anak berkomunikasi.
Pola asuh ini disarankan oleh para ahli karena merupakan penggabungan yang tepat antara rasa sayang dan kontrol dari orang tua.
Beberapa karakteristik pola asuh jenis ini, yaitu:
- Orang tua bersikap responsif dan mau mendengarkan pertanyaan dari anak.
- Memiliki harapan yang tinggi pada anak, dengan memberikan juga dukungan, masukan, dan rasa sayang.
- Memaafkan anak ketika mereka gagal dan tidak menghukum anak.
Tujuan utama dari pola asuh ini adalah bagaimana mendidik anak dengan tegas, tapi juga suportif dan membuka ruang diskusi dengan anak.
Harapannya, anak menjadi pribadi yang bertanggung jawab, kooperatif, dan mandiri.
4. Uninvolved parenting
Pola asuh yang tidak terlibat adalah ketika kurangnya perhatian dan disiplin dari orang tua kepada anak.
Orang tua dengan pola asuh ini biasanya kurang mengetahui bagaimana perkembangan anak.
Di samping itu, anak-anak yang besar dengan gaya mengasuh ini cenderung kurang menerima bimbingan, pendidikan, dan perhatian dari orang tua.
Ketidakterlibatan orang tua dalam membesarkan anak bisa mendapatkan pengaruh terhadap hal-hal tertentu.
Contohnya orang tua yang memiliki gangguan kesehatan mental, penyalahgunaan zat-zat tertentu, atau ada masalah lainnya.
Tentu saja absennya peran orang tua pada masa pertumbuhan anak akan memengaruhi perilakunya di masa depan.
Bersifat agresif, nakal, depresi, dan sulit mengendalikan emosi, merupakan dampak yang mungkin terjadi pada anak dengan pola asuh ini.
Selain empat hal di atas, kenali juga gaya mengasuh anak lainnya melalui laman berikut: Mengenal Lebih dalam Pola Asuh Tiger Parenting.
Selain itu, untuk mengetahui masalah kesehatan mental lain yang bisa terjadi sebagai efek dari penerapan pola asuh yang tidak tepat bisa kamu cek di sini: Jelajahi Topik Konseling Umum.
Referensi:
Very Well Mind. Diakses pada 2023. Why Parenting Styles Matter When Raising Children.
Psychology in Action. Diakses pada 2023. Parenting Styles and Child Behavior.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan