Kenali Terapi Elektrokonvulsif untuk Atasi Skizofrenia Paranoid

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   12 Februari 2019
Kenali Terapi Elektrokonvulsif untuk Atasi Skizofrenia ParanoidKenali Terapi Elektrokonvulsif untuk Atasi Skizofrenia Paranoid

Halodoc, Jakarta - Skizofrenia paranoid adalah sebuah penyakit mental serius yang dapat memengaruhi pikiran, hubungan, emosi, dan pengambilan keputusan seseorang. Penyakit mental kronis ini menyebabkan pengidapnya tidak dapat membedakan mana yang khayalan dan mana yang kenyataan. Penyakit skizofrenia juga dapat menyebabkan pengidapnya sulit untuk mengingat atau memahami masalah. Karenanya, seseorang yang mengidap penyakit ini sering disebut tidak waras.

Skizofrenia paranoid sejauh ini belum ditemukan pengobatannya, tetapi perawatan yang benar sejak dini dapat dilakukan untuk mencegah penyakit tersebut berkembang dengan cepat. Selain itu, seseorang yang mengidap skizofrenia juga kerap menunjukkan perilaku yang buruk dan sulit mengendalikan perilakunya. Orang yang mengidap gangguan mental tersebut sulit mengendalikan emosi dan keinginannya.

Baca Juga: Penjelasan Stres dan Trauma Dapat Menjadi Penyebab Skizofrenia Paranoid

Pengobatan Skizofrenia Paranoid dengan Terapi Elektrokonvulsif

Seorang yang mengidap penyakit skizofrenia paranoid, gejalanya dapat diminimalisir dengan terapi elektrokonvulsif (ECT) yang juga digunakan untuk mengobati depresi berat. Terapi elektrokonvulsif ini adalah salah satu cara yang paling efektif untuk meredakan gejala yang timbul pada seseorang yang mengalami masalah kejiwaan. Terapi ini juga efektif untuk meredakan gangguan mental yang membuat tubuh pengidapnya menjadi kaku dan sulit digerakkan.

Bagaimana Cara Kerja Terapi Elektrokonvulsif untuk Pengidap Skizofrenia Paranoid

Pada terapi ini, hal pertama yang dilakukan adalah memberikan anestesi umum dan obat yang berfungsi untuk melemaskan otot-ototnya. Lalu, elektroda akan diletakkan pada kulit kepala, kemudian dokter akan mengirimkan arus listrik yang dikontrol dengan baik melalui elektroda. Metode ini akan dilakukan dalam waktu singkat. Hal tersebut pun dapat menyebabkan kejang yang singkat pada otak kamu.

Saat listrik disalurkan ke otak, sementara itu otot kamu dalam keadaan relaks. Kejang yang terjadi pun hanya menimbulkan sedikit gerakan tangan dan kaki. Seseorang yang mendapatkan perawatan tersebut akan tersadar selama beberapa menit, tetapi mungkin saja tidak mengingat tentang perawatan tersebut. Pengidap mungkin akan kebingungan setelah terapi tersebut selesai dilakukan.

Seseorang yang melakukan pengobatan ECT akan dilakukan sebanyak dua hingga tiga kali setiap minggunya dan dilakukan selama 2-4 minggu. Selain itu, seseorang yang mengidap skizofrenia paranoid mungkin akan mendapatkan psikoterapi dan obat yang direkomendasikan oleh psikiater.

Baca Juga: Gejala Skizofrenia Paranoid yang Perlu Diwaspadai

Pertimbangan Terapi Elektrokonvulsif untuk Skizofrenia Paranoid

Sebelum terapi ini dilakukan, dokter akan memberikan semua pilihan perawatan dan menjelaskan efek samping yang terjadi dari pengobatan tersebut. Apabila dokter tersebut merekomendasikan ECT, pengidap harus melakukan pemeriksaan medis yang lengkap. Misalnya seperti riwayat medis, ujian fisik dan neurologis, tes jantung, serta tes laboratorium. Dokter juga akan melihat obat-obatan apa saja yang kamu konsumsi selama ini dan yang sedang diminum.

Selain itu, mungkin saja pengidap akan disarankan untuk mengonsumsi obat atau perawatan lain agar penyakit tersebut tidak kambuh lagi. Lalu, banyak dokter yang merekomendasikan untuk perawatan lanjutan, seperti pemberian obat atau terapi ECT lagi. Meski demikian, masih terbilang jarang. Hal tersebut disebut dengan "maintenance ECT".

Dalam melakukan perawatan tersebut, efek samping mungkin saja terjadi. Efek samping yang paling parah adalah kehilangan memori jangka pendek. Hal tersebut umumnya terjadi beberapa minggu setelah dilakukannya terapi tersebut.

Baca Juga: Skizofrenia Paranoid Punya Kecenderungan Berhalusinasi

Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal skizofrenia paranoid, dokter dari Halodoc siap membantu. Komunikasi dengan dokter bisa dilakukan dengan mudah melalui Chat atau Voice/Video Call. Selain itu, kamu juga bisa beli obat di Halodoc. Praktis tanpa perlu keluar rumah, pesananmu akan diantarkan sampai tujuan dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya sekarang di App Store dan Google Play!