Kenali Tanda Caregiver Burnout saat Merawat Orang Sakit
Halodoc, Jakarta – Caregiver atau pengasuh adalah orang yang merawat orang lain dengan membantu menyediakan kebutuhan medis dan pribadi orang tersebut. Biasanya, caregiver merawat orang yang memiliki hubungan yang dekat dengannya, seperti orangtua sendiri yang sudah tidak mampu merawat dirinya sendiri, anggota keluarga, sahabat atau tetangga dekat yang sedang sakit kronis.
Merawat atau mengasuh seseorang yang kamu kenal dan sayangi tentu adalah hal yang terpuji. Meski begitu, menjadi perawat bagi orang lain juga bisa melelahkan dan seringkali menguras emosi, fisik, dan mental. Bila saat merawat orang lain, kamu merasa stres dan lelah hingga memengaruhi kehidupan dan kesehatan kamu secara negatif, bisa jadi kamu mengalami caregiver burnout. Kenali tanda-tandanya di sini.
Baca juga: Keluarga Alami Demensia, Ini Cara Merawatnya
Apa Itu Caregiver Burnout?
Caregiver burnout adalah kondisi kelelahan fisik, emosi dan mental yang dialami oleh pengasuh saat merawat orang sakit, lansia, atau penyandang disabilitas. Selain kelelahan, kondisi tersebut juga bisa disertai perubahan sikap sang pengasuh, dari positif dan peduli menjadi negatif dan tidak peduli.
Caregiver burnout bisa terjadi ketika saat merawat orang lain, kamu tidak mendapatkan bantuan yang kamu perlukan, atau kamu mencoba melakukan atau memberikan sesuatu lebih dari yang kamu mampu, baik secara fisik maupun finansial.
Bila kamu mengalami caregiver burnout, kamu mungkin akan merasa kelelahan, stres, kecemasan dan depresi. Banyak pengasuh juga merasa bersalah bila mereka menghabiskan waktu untuk diri mereka sendiri daripada untuk orang yang mereka cintai yang sakit atau sudah lanjut usia.
Apa Tanda Caregiver Burnout?
Tanda-tanda caregiver burnout mirip dengan gejala stress dan depresi, antara lain:
- Menarik diri dari teman-teman dan keluarga.
- Kehilangan minat pada aktivitas yang biasanya dinikmati.
- Merasa sedih, putus asa, dan tidak berdaya.
- Perubahan nafsu makan, berat badan, atau keduanya.
- Perubahan pola tidur.
- Lebih sering sakit.
- Merasa lelah, baik secara fisik maupun emosional.
- Mengonsumsi alkohol atau obat tidur secara berlebihan.
- Adanya perasaan ingin menyakiti diri sendiri atau orang yang disayangi.
Ketahui Penyebab Caregiver Burnout
Kebanyakan caregiver atau pengasuh biasanya begitu sibuk merawat orang lain, sehingga mereka lupa untuk memerhatikan kesehatan emosional, fisik, dan spiritual mereka sendiri. Tuntutan pada tubuh, pikiran, dan emosi pengasuh bisa dengan mudah membebani dan menyebabkan kelelahan, keputusasaan, dan akhirnya mengalami burnout.
Beberapa faktor lain yang bisa menyebabkan kelelahan seorang caregiver, antara lain:
- Kebingungan Peran. Saat merawat orang lain, banyak orang kesulitan untuk memisahkan peran mereka sebagai pengasuh dari peran mereka sebagai pasangan, anak, teman atau hubungan dekat lainnya.
- Ekspektasi yang Tinggi. Banyak pengasuh berharap pelayanan mereka bisa memberi efek yang positif pada kesehatan dan kebahagiaan orang yang dirawat. Namun, hal ini mungkin tidak realistis untuk pasien yang mengidap penyakit progresif, seperti Parkinson dan Alzheimer.
- Kurangnya Kendali. Banyak pengasuh menjadi frustasi karena kekurangan uang, sumber daya, dan keterampilan untuk merencanakan, mengelola, dan mengatur perawatan orang yang mereka cintai secara efektif.
- Tuntutan yang Tidak Masuk Akal. Beberapa pengasuh mengalami burnout karena mereka memberikan tuntutan yang terlalu tinggi pada diri mereka sendiri, karena mereka menganggap tugas perawatan sebagai tanggung jawab mereka sendiri.
- Faktor lain. Banyak pengasuh tidak menyadari ketika mereka mengalami kelelahan. Pada akhirnya, mereka mencapai titik mengalami kelelahan, bahkan malah jatuh sakit.
Baca juga: 5 Pekerjaan yang Tinggi Risiko Mendapatkan Gangguan Jiwa
Cara Mencegah Caregiver Burnout
Cara yang bisa dilakukan agar kamu tidak mengalami caregiver burnout saat merawat orang terkasih, yaitu:
- Bicarakan tentang perasaan atau keluh kesah yang dimiliki pada teman atau orang yang kamu percaya.
- Tetapkan tujuan yang realistis dan terima lah bahwa kamu memerlukan bantuan dalam merawat orang lain atau untuk melakukan beberapa tugas. Beberapa organisasi kemanusiaan atau keagamaan biasanya menyediakan kelompok dukungan untuk pengasuh atau anggota keluarga dari mereka yang mengidap penyakit seperti kanker atau Alzheimer. Organisasi-organisasi tersebut juga bisa memberikan perawatan istirahat agar pengasuh bisa memiliki waktu sendiri.
- Bersikaplah realistis tentang penyakit yang diidap orang yang kamu cintai, terutama bila itu adalah penyakit yang progresif, seperti Parkinson atau Alzheimer.
- Luangkan waktu untuk diri sendiri, meskipun hanya satu atau dua jam.
- Jaga kesehatan diri sendiri dengan makan makanan sehat, rutin berolahraga, dan tidur yang cukup.
Baca juga: Siapakah yang Membutuhkan Home Care?
Itulah tanda-tanda caregiver burnout yang penting untuk diketahui bagi kamu yang memberi perawatan untuk orang tercinta. Bila kamu kelelahan dan jatuh sakit saat merawat orang lain, kamu bisa berobat ke dokter dengan buat janji di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasinya sekarang juga untuk memudahkan kamu mendapatkan solusi kesehatan terlengkap.
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2021. Caregiver Burnout
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan