Kenali Sunscreen yang Paling Baik untuk Kulitmu
“Penggunaan sunscreen merupakan salah satu cara yang efektif untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV. Sayangnya, masih banyak awam yang keliru saat memilih jenis, kandungan, dan cara menggunakan sunscreen. Bahkan, ada pula sebagian orang yang tidak menggunakannya meski sering beraktivitas di luar ruangan. Nah, berikut beberapa cara mengenali sunscreen yang baik untuk kulitmu.”
Halodoc, Jakarta – Paparan sinar matahari ternyata tak hanya memiliki manfaat, tetapi juga ada bahaya yang bisa ditimbulkan terutama pada organ kulit. Untuk kamu yang sering berada di luar ruangan, penggunaan sunscreen sangat penting untuk melindungi lapisan kulit dari paparan sinar UV.
Namun, masih banyak orang yang tidak menggunakan sunscreen dengan benar. Menurut survei terbaru terhadap 1000 orang dewasa Amerika Serikat oleh American Academy of Dermatology, sebanyak 80 persen responden tahu bahwa mereka harus mengoleskan SPF setiap dua jam, tapi hanya 33 persen orang yang melakukannya.
Oleh karena itu, penggunaan sunscreen yang tepat perlu jadi perhatian. Sunscreen menjadi upaya perawatan kulit untuk memproteksi kulit kita, tidak hanya dari debu dan polusi, tetapi juga dari sifat inflamasi yang dapat membakar kulit.
Bagaimana Cara Melindungi Diri dari Sinar Matahari?
Sebelum menggunakan sunscreen kenali dulu risiko yang ada pada dirimu, sebagai contoh:
- Kenali bagaimana kamu akan menghabiskan waktu diluar? apakah terlindungi oleh bangunan dan gedung atau langsung terpapar di bawah sinar matahari?
- Perhatikan jam-jam ketika Indeks UV paling tinggi, misal antara jam 10 pagi hingga jam 3 sore.
- Perhatikan pakaian yang kamu kenakan, jika memungkinkan gunakan pakaian yang tersertifikasi memiliki pelindung UV.
- Gunakan sunscreen secara melimpah, jangan terlalu sedikit. Kemudian oleskan kembali setelah 2 jam atau lebih sering lagi apabila sedang berenang atau berkeringat.
Sunscreen Apa yang Cocok untuk Kulitmu?
Terdapat dua tipe sinar UV yang dapat kita rasakan dan dapat membahayakan kulit, yaitu UV A dan UV B. UV A dapat menyebabkan penuaan dini pada kulit, kulit keriput dan bercak kecoklatan pada daerah muka atau bagian tubuh lain. Sedangkan UV B dapat menyebabkan kulit terbakar.
Paparan UV A dan UV B dapat meningkatkan risiko kanker kulit. Maka dari itu, pilihlah sunscreen yang memberikan perlindungan kepada dua sinar UV tersebut. Sunscreen ini biasanya ditandai dengan label “broadspectrum sunscreen”.
Mau tahu cara yang tepat untuk melakukan reapply sunscreen? Baca selengkapnya di artikel ini: “Ini Cara yang Tepat Melakukan Reapply Sunscreen“.
Berapa SPF yang Kamu Perlukan?
SPF atau sun protection factor merupakan satuan untuk menentukan seberapa besar perlindungan sunscreen untuk paparan sinar UV B (perlindungan terhadap UV A tidak diukur dengan menggunakan satuan SPF). SPF dihitung berdasarkan seberapa lama waktu diperlukan kulit yang telah diolesi sunscreen, hingga menjadi terbakar dibandingkan dengan kulit yang tidak menggunakan sunscreen.
Para ahli menyarankan untuk menggunakan sunscreen dengan SPF minimal 30. Sunscreen dengan nilai SPF yang lebih besar dari 50 tidak memberikan penambahan proteksi terhadap sinar UV yang signifikan. Namun, perlu diingat bahwa besarnya SPF tidak menentukan lamanya sunscreen bertahan di lapisan kulit. Oleh sebab itu, kamu masih harus mengolesi kembali sunscreen setiap 2 jam atau lebih sering lagi bila berkeringat atau terkena air seperti saat berenang.
Nah, jika kamu ingin tahu produk tabir surya yang direkomendasikan, kamu bisa cek artikel ini: Rekomendasi Sunscreen Terbaik yang Cocok untuk Semua Jenis Kulit.
Perlukah Sunscreen Water Resistant?
Sunscreen water resistant menandakan SPF dapat bertahan selama 40 menit di dalam air. Sementara itu sunscreen very water resistant berarti SPF dapat bertahan selama 80 menit di dalam air. Sunscreen water resistant dianjurkan ketika kita akan melakukan aktivitas yang berkenaan dengan air seperti ketika akan berenang, berselancar atau bermain di sekitar pantai.
Bahan yang Terkandung Dalam Sunscreen
Sunscreen mengandung bahan-bahan yang dapat memantulkan atau menyerap sinar UV. Secara umum terdapat dua bahan pembentuk sunscreen, yaitu:
- Organik. Bahan organik mampu menyerap radiasi sinar UV dan mengubah menjadi gelombang panas yang lebih kecil. Contoh dari bahan ini adalah asam sinamat, asam salisilat, dan benzofenon
- Anorganik. Cara kerja bahan anorganik biasanya dengan memantulkan kembali radiasi sinar UV. Contohnya titanium dioksida dan zink oksida. Sunscreen dari bahan anorganik biasanya lebih tidak mengiritasi kulit.
Namun, beberapa produsen terkadang juga mencampur sunscreen dengan bahan lain untuk menambahkan fungsi dari sunscreen itu sendiri, seperti:
- Anti serangga. Beberapa sunscreen ada yang menambahkan fungsi anti serangga. Sunscreen seperti ini biasanya ditujukkan untuk yang akan melakukan trekking di dalam hutan atau mendaki gunung. Namun, para ahli menyarankan menggunakan sunscreen dan anti serangga secara terpisah, karena sunscreen harus digunakan secara melimpah di kulit, sedangkan krim anti serangga dioles secara tipis di kulit.
- Kosmetik. Banyak sunscreen yang telah digabungkan dengan produk-produk kosmetik seperti foundation, bedak atau krim perawatan wajah lainnya. Perlu diingat bahwa efektivitas sunscreen akan meningkat semakin sering kita mengaplikasikannya pada kulit. Sehingga meskipun sudah menggunakan sunscreen yang terkandung dalam kosmetik, jangan lupa untuk mengolesi sunscreen setiap dua jam di bagian kulit yang terpapar sinar matahari.
Pilih Losion, Spray, atau Krim?
Banyak sediaan sunscreen yang tersedia di pasaran. Gunakan sesuai dengan kebutuhan dan aktivitasmu. Beberapa sediaan sunscreen yang tersedia antara lain:
- Krim. Merupakan sediaan berbasis minyak dalam air, biasa digunakan pada daerah wajah karena sifatnya yang non komedogenik.
- Losion. Digunakan pada area kulit yang luas. Losion biasanya memiliki konsistensi yang lebih encer daripada krim.
- Spray. Biasa digunakan pada anak anak karena kemudahannya. Namun, perlu diperhatikan ketika menyemprot agar tidak terkena daerah mata atau mulut.
- Gel. Sediaan berbasis air dan gel, biasanya digunakan pada area berambut seperti daerah kepala, janggut, atau dada.
- Stick. Berbentuk seperti roll on, biasa digunakan pada daerah yang sempit seperti sekitar kelopak mata atau sudut mulut.
Hal yang Harus Diperhatikan saat Menggunakan Sunscreen
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika menggunakan sunscreen, antara lain
- Gunakan sunscreen dalam jumlah yang banyak 15 menit sebelum keluar atau sebelum terpapar sinar matahari.
- Gunakan sunscreen pada seluruh daerah di kulit yang terpapar sinar matahari. Area seperti leher, muka, pergelangan tangan dan kaki merupakan daerah yang sering terlewatkan. Kamu juga bisa menggunakan lipstik atau lip balm yang mengandung SPF minimal 30 apabila akan keluar rumah.
- Gunakan sunscreen meskipun beraktivitas saat mendung, pada tempat teduh, atau berada di mobil, atau didalam ruangan. Sebab sinar matahari dapat melewati awan atau kaca jendela, sehingga tetap ada risiko sinar UV dapat mencapai kulit kita.
- Cek indeks UV untuk melihat risiko bahaya sinar UV pada kulit kita.
- Hindari penggunaan sunscreen pada anak dibawah 6 bulan. Untuk melindunginya kamu dapat memberikan perlindungan melalui pakaian atau menghindari paparan sinar matahari.
- Selalu cek tanggal kadaluarsa dari sunscreen.
Itulah cara bagaimana kita dapat memaksimalkan penggunaan sunscreen pada kulit kita sehingga dapat mengurangi risiko buruk pada kulit kita.
Nah, bagi kamu yang mau tahu lebih jauh mengenai cara merawat kulit agar senantiasa sehat dan terhindar dari penyakit kulit, bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga!
Ditulis oleh:
dr. Fadhli Rizal Makarim
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan