Kenali Sindrom Aspirasi Mekonium yang Bisa Sebabkan Gawat Janin

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   01 September 2020
Kenali Sindrom Aspirasi Mekonium yang Bisa Sebabkan Gawat JaninKenali Sindrom Aspirasi Mekonium yang Bisa Sebabkan Gawat Janin

Halodoc, Jakarta – Gawat janin alias fetal distress adalah gangguan yang terjadi selama masa kehamilan. Ibu hamil mengalami kondisi ini akibat janin yang berada di dalam kandungan kekurangan asupan oksigen. Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab gawat janin, salah satunya sindrom aspirasi mekonium. Apa itu?

Seperti namanya, gawat janin adalah kondisi yang sama sekali tidak boleh dianggap sepele. Saat kondisi ini muncul, biasanya ditandai dengan berkurangnya gerakan janin di dalam kandungan. Selain itu, gawat janin juga bisa ditandai dengan gejala sindrom aspirasi mekonium alias keracunan air ketuban. Kondisi tersebut bisa diketahui melalui pemeriksaan oleh dokter kandungan. 

Baca juga: Ibu, Ketahui 4 Gejala Gawat Janin yang Harus Ditangani

Sindrom Aspirasi Mekonium sebagai Tanda Gawat Janin 

Gawat janin ditandai dengan kurangnya asupan oksigen pada kandungan atau pada saat proses persalinan. Salah satu hal yang bisa menyebabkan kondisi ini adalah aspirasi mekonium atau keracunan air ketuban. Sindrom aspirasi mekonium terjadi ketika bayi keracunan atau menghirup air ketuban yang sudah tercampur dengan feses pertama atau mekonium. 

Kondisi keracunan tersebut dinamakan dengan sindrom aspirasi mekonium atau meconium aspiration syndrome (MAS). Janin bisa mengalami kondisi ini pada sebelum, selama, atau setelah proses persalinan. Aspirasi mekonium adalah kondisi yang fatal yang tidak boleh diabaikan begitu saja. Kondisi ini juga bisa muncul sebagai salah satu tanda gawat janin. 

Sindrom aspirasi mekonium terjadi karena bayi mengeluarkan feses pertama saat masih di dalam kandungan, dan feses tersebut membuat perkembangan bayi terganggu. Sebelumnya perlu diketahui, bayi normalnya baru akan mengeluarkan tinja pertama (mekonium) pada saat baru lahir. Tinja pertama yang dikeluarkan memiliki tekstur yang lengket, kental, dan berwarna hijau gelap.

Bayi akan mengeluarkan tinja pertama dalam 48 jam pertama kehidupan. Hal itu juga menjadi tanda bahwa tidak ada kelainan bawaan pada bayi, misalnya atresia ani (tidak terbentuknya anus). Bayi seharusnya tidak mengeluarkan feses saat masih di dalam kandungan. Jika hal itu terjadi, tinja bisa bercampur dengan air ketuban dan meningkatkan risiko terjadinya aspirasi mekonium. 

Baca juga: Hal yang Perlu Diketahui Seputar Air Ketuban selama Kehamilan

Keracunan air ketuban atau sindrom aspirasi mekonium bisa menyebabkan gawat janin. Selain itu, kondisi ini juga bisa memicu kondisi berbahaya lainnya, seperti: 

  • Gangguan Pernapasan 

Janin yang masih berada di dalam kandungan bisa mengalami gangguan pernapasan akibat tidak sengaja menghirup mekonium. Hal ini bisa fatal, bahkan berisiko memicu gangguan pada saluran pernapasan dan menyebabkan peradangan atau infeksi. 

  • Kerusakan Paru-paru 

Tersumbatnya saluran pernapasan bayi bisa menyebabkan paru-paru mengembang berlebihan. Pada kondisi yang sudah parah, hal ini bisa menyebabkan paru-paru rusak, pecah, bahkan hancur. Selanjutnya, paru-paru yang rusak bisa menyebabkan udara keluar dan menumpuk pada dada. Kondisi tersebut bisa memicu pneumothorax dan berujung pada paru-paru sulit mengembang kembali. 

  • Kerusakan Otak 

Sindrom aspirasi mekonium juga bisa menyebabkan kerusakan otak, tapi jarang terjadi. Hal itu disebabkan oleh terhambatnya pasokan oksigen ke otak. 

Baca juga: Bahaya Air Ketuban yang Tertelan Oleh Bayi dalam Kandungan

Nah, karena sindrom aspirasi mekonium dan gawat janin adalah dua hal yang berbahaya, disarankan untuk rutin memeriksa kandungan agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan. Ibu hamil juga bisa memanfaatkan aplikasi Halodoc untuk menghubungi dokter melalui Voice/Video Call dan Chat. Tanyakan seputar masalah kehamilan yang muncul dan dapatkan tips terbaik dari ahlinya. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play! 

Referensi 
American Pregnancy Association. Diakses pada 2020. Fetal Distress.
Kids Health. Diakses pada 2020. For Parents. Meconium Aspiration
Healthline. Diakses pada 2020. Meconium Aspiration Syndrome.