Kenali Shaken Baby Syndrome yang Sebabkan Trauma pada Bayi
“Shaken baby syndrome adalah kondisi ketika bayi mengalami cedera otak akibat guncangan terlalu keras. Guncangan ini kerap terjadi ketika orang tua melakukan kekerasan pada anak, yang disebabkan karena stres atau kesulitan dalam menenangkan anak.”
Halodoc, Jakarta – Merawat bayi memang harus penuh kehati-hatian dan kelembutan. Pasalnya tubuh bayi masih sangat lemah, sehingga salah sedikit saja bisa langsung berpengaruh terhadap kondisi kesehatannya.
Contohnya dalam hal menimang dan menggendong. Ibu harus melakukannya dengan lembut, karena jika tidak dapat menyebabkan shaken baby syndrome atau sindrom bayi terguncang. Nah, kondisi apakah itu? Yuk, cari tahu jawabannya di sini!
Apa Itu Shaken Baby Syndrome?
Shaken baby syndrome adalah jenis cedera otak traumatis yang terjadi saat bayi diguncang dengan keras. Kondisi ini dapat menyebabkan pembengkakan, memar, dan pendarahan, di dalam atau sekitar otak bayi. Selain itu, shaken baby syndrome juga dapat merusak mata, leher, tulang belakang, dan dapat berpengaruh pada pertumbuhan bayi.
Bayi memiliki otot leher yang masih sangat lemah, yang tidak memungkinkan mereka untuk menopang kepalanya secara proporsional. Ketika anak diayun atau diguncang terlalu keras, kepala mereka akan bergerak ke depan dan ke belakang. Otak pun juga otomatis akan memantul secara bolak-balik ke sisi tengkorak.
Jika hal ini terjadi alhasil, maka berisiko menyebabkan pendarahan di otak atau di belakang mata bayi. Kondisi ini bisa bertambah buruk apabila bayi membentur suatu permukaan di sela-sela guncangan.
Berbagai Penyebab Shaken Baby Syndrome
Guncangan yang keras merupakan penyebab utama sindrom ini. Guncangan bisa terjadi baik sengaja atau pun tidak disengaja. Misalnya orang tua atau perawat yang mengira menimang bayi dengan cepat dapat membuat bayi tidak menangis. Atau, ketika ibu terlalu heboh bermain dengan anak. Contohnya melempar bayi ke udara atau menimangnya terlalu cepat.
Adapun shaken baby syndrome juga sering kali ditemukan dalam kasus kekerasan anak. Ini dapat terjadi ketika orang tua mengalami stres atau frustasi, sehingga mengarah pada perilaku kekerasan.
Bahkan, sindrom ini menjadi salah satu penyebab utama kematian dan gangguan saraf pada anak akibat kekerasan. Beberapa faktor yang dapat memicu peristiwa ini terjadi antara lain:
- Orang tua yang masih muda.
- Single parents.
- Kekerasan dalam rumah tangga.
- Stres atau depresi.
- Situasi keluarga yang tidak stabil.
- Orang tua yang menyalahgunakan alkohol atau zat tertentu.
- Mengidap baby blues.
- Pernah mendapatkan kekerasan saat masih kecil.
Untuk mengatasi kondisi ini kamu bisa mengetahui cara menenangkan bayi di sini, “Cara Mengatasi Bayi Menangis Tanpa Panik.”
Gejala Shaken Baby Syndrome
Shaken baby syndrome sebagian besar terjadi pada bayi di bawah usia dua tahun. Gejalanya berkisar dari gejala ringan sampai berat. Beberapa gejala ada yang muncul segera setelah anak mengalami guncangan, tetapi ada juga gejala yang baru muncul di kemudian hari.
Berikut beberapa gejalanya:
- Rewel terus menerus dan sulit ditenangkan.
- Bergerak lebih sedikit dari biasanya.
- Tidak tersenyum atau tertawa.
- Muntah.
- Kulit pucat atau kebiruan.
- Makan lebih sedikit dari biasanya.
- Mengalami kesulitan bernapas.
- Kejang.
- Kelumpuhan.
- Koma.
Upaya Pencegahan yang Tepat
Edukasi merupakan kunci untuk mencegah kondisi ini. Pasalnya, masih banyak yang belum tahu bahwa menimang bayi terlalu kencang dapat menyebabkan cedera otak yang fatal.
Beri tahu pengasuh dan orang di sekelilingmu untuk menggendong bayi dengan hati-hati dan menimangnya secara perlahan.
Selain itu, sebagai orang tua penting juga untuk mengelola emosi dan stres. Ingatlah, bahwa menangis merupakan bagian yang normal dari pertumbuhan bayi, dan kondisi ini akan membaik seiring berjalannya waktu.
Namun, jika bayi tidak juga berhenti menangis setelah ditenangkan dengan berbagai cara, kamu bisa tanyakan pada dokter untuk mendeteksi kemungkinan masalah kesehatan pada bayi.
Nah, supaya lebih praktis, kamu bisa tanyakan langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Caranya mudah, pilih saja dokter spesialis sesuai kebutuhanmu, lalu kamu langsung bisa berkonsultasi via chat, video/voice call. Tunggu apa lagi, yuk download Halodoc sekarang.