Kenali Savant Syndrome, Gangguan Intelektual yang Dialami oleh Pengidap Autis
“Savant syndrome merujuk pada kondisi ketika seseorang dengan masalah perkembangan memiliki bakat atau keterampilan luar biasa, sindrom ini lebih sering terjadi pada orang autisme. Namun, savant syndrome pada orang autis, berbeda dengan orang autis yang berbakat.”
Halodoc, Jakarta – Pengidap autisme sering kali dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Padahal beberapa dari mereka ada yang memiliki kemampuan intelektual tinggi, yang bahkan mencapai di atas rata-rata. Nah, kondisi ini dikenal dengan savant syndrome.
Savant syndrome merupakan kondisi langka yang mana seseorang dengan masalah mental atau gangguan perkembangan memiliki bakat, pengetahuan, atau kemampuan yang luar biasa.
Mereka bisa saja ahli dalam bidang seni, matematika, musik, dan memiliki daya ingat yang tajam. Bahkan, beberapa tokoh berpengaruh di dunia ada yang terlahir dengan kondisi ini.
Apa Itu Savant Syndrome?
Savant syndrome adalah kondisi langka ketika seseorang dengan gangguan intelektual, memiliki satu atau lebih keterampilan yang melebihi rata-rata manusia normal.
Kondisi ini bisa terjadi sejak lahir atau berkembang selama masa kanak-kanak. Dalam beberapa kasus, sindrom ini dapat berkembang setelah cedera atau kelainan otak.
Orang yang memiliki savant syndrome mungkin memiliki IQ yang sangat rendah atau gangguan mental lainnya. Namun, mereka menunjukan kemampuan luar biasa di satu bidang tertentu yang sangat spesifik. Sering kali mereka memiliki kemampuan di bidang:
- Musik.
- Seni.
- Perhitungan kalender.
- Matematika.
- Keterampilan mekanik atau spasial.
Savant syndrome memang sering dikaitkan dengan autisme, tetapi tidak semua pengidap autisme memiliki sindrom ini. Selain itu, savant syndrome juga sebenarnya bukan termasuk diagnosis resmi, dan tidak ada kriteria diagnostik untuk sindrom ini.
Mengenal Savant Syndrome pada Pengidap Autis
Autisme merupakan salah satu jenis gangguan perkembangan yang sering kali diasosiasikan dengan savant syndrom. Meskipun savant syndrome memang biasa terjadi pada pengidap autis, tetapi sindrom ini juga dapat berkembang pada orang dengan gangguan mental lainnya.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pengidap autis dengan sindrom ini, artinya memiliki keterampilan luar biasa pada satu atau lebih bidang pengetahuan tertentu. Keterampilan tersebut biasanya terkait dengan kemampuan memori yang sangat kuat.
Namun, ada perbedaan antara “autistic savant” dengan “orang autis berbakat”. Banyak pengidap autis yang memiliki bakat biasa, tetapi orang autis dengan sindrom ini merupakan kasus yang jarang terjadi, dan mereka memiliki kemampuan yang sangat tinggi.
Dengan kata lain, orang autis yang dapat menghitung, melukis, atau memainkan alat musik, tetapi dengan keahlian yang biasa-biasa saja, tidak termasuk ke dalam “autistic savant”.
Penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan profil kognitif dan perilaku, antara autistik dengan savant syndrome dan “orang autis berbakat” yaitu:
- Sensitivitas sensorik yang meningkat.
- Perilaku obsesif.
- Sistemisasi atau dorongan untuk menganalisis atau membangun sistem.
- Kemampuan teknis dan spasial.
Ketahui juga fakta lainnya seputar autisme di laman ini, “Perlu Tahu, Ini 5 Mitos Autisme yang Sebenarnya Keliru.”
Tanda dan Gejala Savant Syndrome
Selain kemampuan luar biasa pada bidang yang mereka kuasai, orang dengan sindrom savant umumnya juga memiliki gejala lain, yang termasuk dalam kondisi mental atau gangguan perkembangan yang terjadi bersamaan.
Misalnya pengidap autisme dengan savant syndrome juga memiliki gejala seperti:
- Masalah pada komunikasi. Orang autis mungkin menghindari kontak mata dan tidak memiliki ekspresi wajah yang sesuai ketika berkomunikasi. Selain itu mereka sulit untuk menafsirkan emosi orang lain.
- Perilaku terbatas atau berulang. Pengidap autisme mungkin sangat fokus pada bagian tertentu dari suatu objek, dan peka terhadap perubahan urutan.
- Masalah lain. Autisme juga dapat menyebabkan berbagai masalah lain seperti keterlambatan bahasa, gerakan, atau masalah pada perkembangan kognitif.
Itulah hal-hal mengenai savant syndrome pada pengidap autisme yang perlu kamu ketahui. Apabila kamu masih punya pertanyaan mengenai kondisi ini, atau seputar masalah perkembangan lainnya, jangan ragu untuk segera tanyakan psikolog melalui aplikasi Halodoc. Yuk download Halodoc sekarang juga!