Kenali Risiko Melakukan Transplantasi Rambut

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   12 Desember 2022

“Ada beberapa risiko transplantasi rambut yang perlu kamu ketahui sebelum menjalaninya. Namun, prosedur ini umumnya aman.”

Kenali Risiko Melakukan Transplantasi RambutKenali Risiko Melakukan Transplantasi Rambut

Halodoc, Jakarta – Sebelum mencoba, kamu perlu tahu risiko transplantasi rambut. Prosedur kosmetik ini dapat membantu mengembalikan rambut terlihat penuh, atau setidaknya lebih penuh dari sebelumnya. 

Orang dengan kondisi kebotakan atau rambut rontok yang parah bisa mendapat manfaat dari prosedur ini. Namun, pertama-tama bicarakan dengan dokter tentang manfaat dan risiko dari prosedur ini. 

Apa Saja Risiko Transplantasi Rambut?

Transplantasi rambut adalah jenis operasi untuk memindahkan rambut yang sudah kamu miliki untuk mengisi area dengan rambut tipis atau botak. Pertama-tama, dokter bedah akan membersihkan kulit kepala dan menyuntikkan obat untuk membuat bagian belakang kepala mati rasa. 

Kemudian, dokter akan memilih salah satu dari dua metode untuk transplantasi, yaitu follicular unit strip surgery (FUSS) atau follicular unit extraction (FUE).

Dokter mengambil cangkok, atau potongan kecil kulit, dari area tubuh yang memiliki rambut sehat. Dokter menyebut area ini sebagai situs donor. Biasanya di kepala, di bagian belakang kulit kepala di mana rambut cenderung paling tebal. 

Setelah itu, dokter akan memindahkan cangkokan ke bagian kulit kepala yang tidak berambut. Jika transplantasi rambut selesai dan area kulit sembuh, ini akan terus menumbuhkan rambut.

Operasi transplantasi rambut biasanya aman dari risiko berbahaya jika kamu melakukannya di ahli bedah plastik bersertifikat dan berpengalaman. Namun, setiap orang memiliki reaksi fisik dan kemampuan penyembuhan yang bervariasi. Jadi, terkadang hasilnya sulit terprediksi. 

Meski begitu, seperti halnya operasi apa pun, transplantasi rambut memiliki risiko, seperti:

  • Reaksi alergi terhadap anestesi.
  • Kehilangan darah yang berlebihan.
  • Cangkok atau flap yang gagal.
  • Infeksi.
  • Hilangnya rasa di kulit kepala (kebas).
  • Bekas luka.

Selain itu, ada juga risiko efek samping lainnya dari transplantasi rambut. Namun, efek samping ini biasanya bersifat sementara. Kamu mungkin mengalami masalah berikut di kulit kepala, di lokasi donor, atau di tempat rambut baru berada:

  • Kerak atau koreng.
  • Gatal.
  • Mati rasa.
  • Sakit atau berdenyut.
  • Pembengkakan.
  • Sensasi seperti tertarik.

Berapa Lama Hasilnya Akan Bertahan?

Setelah operasi transplantasi rambut, kulit kepala mungkin terasa sangat lembut. Kamu mungkin perlu minum obat pereda nyeri selama beberapa hari. Dokter bedah juga akan meminta kamu mengenakan perban di kulit kepala setidaknya selama satu atau dua hari. 

Untuk menurunkan risiko akibat transplantasi rambut, dokter mungkin juga meresepkan antibiotik atau obat antiinflamasi untuk kamu minum selama beberapa hari. Kebanyakan orang dapat kembali bekerja 2-5 hari setelah operasi.

Dalam 2-3 minggu setelah operasi, rambut yang sudah dokter transplantasikan akan rontok. Namun, kamu akan mulai melihat pertumbuhan baru dalam beberapa bulan. Kebanyakan orang akan melihat 60 persen pertumbuhan rambut baru setelah 6-9 bulan. 

Untuk menunjang keberhasilan transplantasi rambut, dokter mungkin meresepkan obat penumbuh rambut. Namun, obat ini tidak selalu perlu, karena seberapa baik kerjanya juga tidak jelas.

Setidaknya perlu waktu hingga satu tahun sebelum melihat hasil penuh dari transplantasi rambut. Hasil transplantasi rambut juda dapat rontok saat cangkok kulit sembuh, tapi ini normal dan rambut akan tumbuh kembali. 

Untuk mendapatkan hasil yang kamu harapkan, kamu mungkin memerlukan beberapa kali operasi transplantasi rambut. Kamu bisa berkonsultasi mengenai hal ini pada dokter. 

Itulah pembahasan mengenai risiko transplantasi rambut yang perlu kamu ketahui sebelum menjalaninya. Jika kamu tertarik menjalani prosedur ini, download Halodoc saja untuk bertanya pada dokter lebih lanjut melalui chat.

Referensi:
American Society of Plastic Surgeons. Diakses pada 2022. Hair Transplantation and Restoration.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Hair Transplant.
WebMD. Diakses pada 2022. Hair Transplants: What to Expect.