Kenali Risiko Melahirkan Caesar Bagi Ibu dan Anak
“Dalam beberapa kondisi tertentu, operasi caesar terkadang perlu dilakukan untuk membantu persalinan. Namun, metode persalinan ini memiliki risiko baik bagi ibu dan anak yang perlu diwaspadai.”
Halodoc, Jakarta – Operasi caesar menjadi salah satu metode persalinan yang banyak orang minati lantaran tidak menimbulkan rasa sakit sehebat persalinan normal. Namun meski begitu, metode persalinan tersebut sebenarnya tetap menimbulkan rasa sakit setelah operasi dan waktu pemulihannya pun lebih lama daripada melahirkan normal. Selain itu, persalinan caesar juga bisa menimbulkan risiko bagi ibu dan bayi.
Namun, dokter kemungkinan besar akan merekomendasikan metode persalinan ini jika ibu mengalami kondisi medis tertentu atau infeksi. Operasi caesar juga bisa ibu lakukan jika terjadi keadaan darurat selama persalinan, seperti bayi berada dalam posisi yang buruk atau memiliki berat badan terlalu besar. Karena itu, ibu perlu tahu risiko melahirkan caesar untuk ibu dan anak agar bisa mewaspadainya.
Apa Efek Samping Operasi Caesar?
Operasi caesar umumnya merupakan prosedur yang sangat aman. Operasi ini dokter lakukan dengan membuat sayatan di perut untuk mengeluarkan bayi dari perut ibu. Berapa lama umumnya operasi caesar? Umumnya prosedur ini hanya memakan waktu sekitar 40-50 menit.
Namun, sama seperti tindakan medis lain pada umumnya, bedah caesar tetap memiliki risiko komplikasi. Tingkat risiko akan tergantung pada beberapa hal, seperti apakah prosedur direncanakan atau dilakukan sebagai keadaan darurat, dan kesehatan umum ibu hamil secara keseluruhan.
Jadi, apa efek samping dari operasi caesar? Berikut ini beberapa risiko melahirkan secara caesar bagi ibu:
- Infeksi luka, yang menyebabkan kemerahan, bengkak, peningkatan rasa nyeri, dan keluarnya cairan dari luka.
- Infeksi pada lapisan rahim, yang bisa menimbulkan gejala berupa demam, sakit perut, keputihan yang tidak normal, dan pendarahan berat dari vagina.
- Pendarahan berlebihan, yang memerlukan transfusi darah dalam kasus parah, atau operasi lebih lanjut untuk menghentikan pendarahan.
- Deep vein thrombosis (DVT), yang muncul dengan gejala pembekuan darah di kaki dan memicu rasa sakit, pembengkakan, bahkan emboli paru. Bila ibu mengalami hal ini, ketahui Begini Cara Atasi dan Obati Deep Vein Thrombosis.
- Kerusakan pada kandung kemih, yang muncul dengan gejala nyeri berkepanjangan di area tersebut, sehingga diperlukan prosedur pembedahan lebih lanjut.
Untuk meminimalkan risiko melahirkan caesar pada ibu, dokter biasanya memberikan antibiotik sebelum menjalani operasi, sehingga infeksi menjadi lebih jarang terjadi.
Lama Waktu Pemulihan Operasi Caesar
Lantas, berapa lama waktu pemulihan pasca operasi caesar? Waktu pemulihan dari operasi caesar mungkin bisa lebih lama daripada persalinan vagina.
Setelah operasi dan efek anestesi hilang, ibu akan mulai merasakan sakit dari sayatan. Ibu mungkin juga akan mengalami nyeri gas, dan kesulitan menarik napas dalam-dalam. Karena itu, pastikan ibu meminta pasangan atau keluarga terdekat untuk mendampingi dan membantu ibu bangun dari tempat tidur beberapa hari pertama setelah operasi. Kebanyakan wanita tinggal di rumah sakit selama 2-3 hari setelah melahirkan.
Pemulihan total mungkin bisa memakan waktu antara 4-6 minggu. Dokter kandungan biasanya akan menganjurkan ibu untuk menghindari mengangkat barang berat, berolahraga dan aktivitas berat lainnya selama beberapa minggu. Mintalah bantuan pada pasangan atau orang terdekat untuk membantu ibu untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga, seperti memasak, bersih-bersih. Dengan begitu, ibu bisa beristirahat lebih banyak dan memulihkan diri.
Risiko Melahirkan Caesar Bagi Si Kecil
Operasi caesar terkadang menyebabkan beberapa masalah berikut pada bayi:
- Luka di kulit, yang mungkin terjadi secara tidak sengaja saat rahim terbuka. Kondisi ini jarang terjadi dan biasanya membaik dengan sendirinya.
- Kesulitan bernapas, yang umum terjadi pada bayi baru lahir sebelum usia kehamilan menginjak 39 minggu. Kondisi ini akan membaik setelah beberapa hari dengan perawatan insentif di rumah sakit.
Jika ibu merasa Si Kecil mengalami kesulitan bernapas setelah meninggalkan rumah sakit, segera periksakan di fasilitas kesehatan terdekat.
Risiko Melahirkan Caesar di Masa Mendatang
Wanita yang menjalani operasi caesar biasanya tidak memiliki masalah dengan kehamilan di masa depan. Sebagian besar wanita yang pernah menjalani operasi caesar dapat dengan aman melahirkan bayi berikutnya dengan normal, yang dikenal sebagai persalinan pervaginam setelah operasi caesar (VBAC).
Namun, terkadang operasi caesar mungkin ibu perlukan untuk persalinan berikutnya. Meski jarang terjadi, operasi caesar dapat meningkatkan risiko masalah tertentu pada kehamilan berikutnya, termasuk:
- Terbukanya bekas luka di rahim.
- Plasenta menempel secara tidak normal pada dinding rahim, yang menyebabkan kesulitan melahirkan plasenta
- Mati saat lahir.
Itulah mengapa metode persalinan dengan operasi ini tidak menjadi anjuran ahli kesehatan. Agar lebih jelas, simak Operasi Caesar Lebih dari Tiga Kali, Ini Potensi Risikonya.
Namun, ibu sebenarnya tidak perlu takut untuk melahirkan dengan menggunakan operasi caesar. Dengan teknologi yang sudah berkembang semakin canggih, tindakan medis tersebut bisa dilakukan dengan aman.
Biaya Operasi Caesar
Selain keamanan, ibu mungkin juga penasaran dengan berapa biaya operasi caesar? Biaya tindakan medis tersebut sebenarnya bervariasi, tergantung rumah sakit yang ibu pilih, fasilitas dan juga kamar yang diambil. Harga operasi caesar berkisar mulai dari Rp10juta-Rp70juta.
Namun, bila ada yang membuat ibu khawatir mengenai metode persalinan ini, coba bicarakan saja pada dokter untuk melakukan langkah antisipasi. Dengan langkah perawatan yang tepat, sejumlah risiko tersebut dapat diminimalisir. Jika ibu membutuhkan informasi lain seputar kesehatan dan pola hidup sehat lainnya, download Halodoc sekarang juga!