Kenali Pyromania yang Termasuk dalam Gangguan Kontrol Impuls

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   01 Juli 2020
Kenali Pyromania yang Termasuk dalam Gangguan Kontrol ImpulsKenali Pyromania yang Termasuk dalam Gangguan Kontrol Impuls

Halodoc, Jakarta – Ada beberapa orang yang suka melihat cahaya yang dipancarkan dari api, misalnya saat melihat kembang api, dan lain-lain. Namun, bila minat atau ketertarikan terhadap api sudah tidak normal, kondisi ini disebut pyromania. Yuk, kenali pyromania lebih jauh di bawah ini.

Pyromania adalah kelainan patologis yang sebenarnya jarang terjadi, di mana pengidapnya suka menyalakan api dengan sengaja dan berulang. Orang-orang dengan pyromania sangat terpesona oleh api dan perlengkapan api lainnya. Mereka mungkin dapat mengalami kepuasan atau kelegaan dari ketegangan batin atau kecemasan begitu api dinyalakan.

Namun, ada banyak kesalahpahaman tentang pyromania yang sering beredar di masyarakat. Salah satunya adalah bahwa orang dengan pyromania cenderung menjadi pelaku pembakaran atau orang yang menyebabkan kebakaran. Namun, tidak ada penelitian yang mendukung hal tersebut. Nyatanya, pyromania adalah kondisi kejiwaan, sedangkan pembakaran adalah tindakan kriminal.

Baca juga: 3 Gangguan Kepribadian Berdasarkan Perilaku Aneh

Apa Itu Pyromania?

Pyromania didefinisikan dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5) sebagai gangguan kontrol impuls, yaitu kondisi ketika seseorang tidak mampu menahan dorongan destruktif. Jenis lain dari gangguan kontrol impuls adalah judi patologis dan kleptomania.

Seseorang bisa dikatakan mengidap pyromania bila ia sengaja menyalakan api lebih dari satu kali, memiliki ketertarikan yang kuat pada api dan perlengkapannya, merasakan kesenangan dari melihat api, serta menggunakan api sebagai cara untuk menghilangkan stres.

Baca juga:  Kaitan Kecanduan Belanja dengan Gangguan Kepribadian Ambang

Penyebab Pyromania

Meskipun penyebab pastinya masih belum diketahui, tetapi pyromania sering dikaitkan dengan kondisi kejiwaan lainnya, seperti gangguan mood atau gangguan penggunaan narkoba. Karena gangguan ini jarang terjadi, belum banyak penelitian yang menyelidiki penyebab di balik pyromania. 

Beberapa penelitian menyamakan pyromania dan gangguan kontrol impuls lainnya dengan kecanduan perilaku, sedangkan beberapa ahli lainnya mengungkapkan bahwa mungkin ada hubungan antara faktor genetik dengan kondisi tersebut.

Gejala Pyromania

Orang yang mengidap pyromania dapat menyalakan api sekitar setiap 6 minggu sekali. Gejala tersebut dapat muncul pertama kali pada masa pubertas dan berlangsung hingga dewasa. Gejala pyromania lainnya, antara lain:

  • Merasakan dorongan tidak terkendali untuk menyalakan api.

  • Memiliki ketertarikan yang kuat pada api dan perlengkapannya.

  • Merasakan kesenangan atau kelegaan saat menyalakan atau melihat api.

  • Merasakan ketegangan atau kegembiraan ketika melihat api.

Beberapa penelitian mengatakan bahwa seseorang dengan pyromania dapat mengalami kelegaan dari stres setelah menyalakan api, tetapi mereka juga dapat merasa bersalah atau kesulitan setelahnya, apalagi bila ia berusaha melawan impuls selama mungkin.

Seseorang dengan pyromania juga bisa tergila-gila dengan api sampai ia mencari cara untuk dapat menyalurkan kesenangannya tersebut, bahkan sampai menjadi petugas pemadam kebakaran. Namun, ingat bahwa menyalakan api itu sendiri tidak langsung mengindikasikan pyromania.

Cara Mengatasi Pyromania

Mengingat adanya risiko tinggi akan cedera, kematian, kerusakan properti dan penahanan, pyromania sebaiknya segera diobati.

Di antara banyaknya jenis terapi, terapi perilaku kognitif dipercaya dapat mengobati pyromania secara efektif. Pengidap dapat belajar untuk memerhatikan perasaan tegang yang menumpuk, mencari tahu apa yang menyebabkan dorongan untuk menyalakan api, memahami efeknya, dan mencari cara lain untuk melepaskan perasaan.

Pengidap pyromania juga dapat mengambil manfaat dari mengikuti pelajaran mengenai tata-cara keselamatan dari kebakaran dan bersosialisasi dengan orang-orang yang mengidap luka bakar akibat kebakaran. Konseling keluarga juga dapat membantu keluarga pengidap untuk dapat lebih memahami gangguan yang dialami pengidap dan belajar bagaimana menjaga lingkungan rumah yang aman.

Baca juga: Petasan Tahun Baru Bisa Memicu Sakit Jantung, Ini Faktanya

Bila kamu masih penasaran dan ingin bertanya lebih lanjut mengenai pyromania, gunakan saja aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, kamu bisa menghubungi dokter untuk bertanya seputar kesehatan kapan dan di mana saja tanpa harus ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. Is Pyromania a Diagnosable Condition? What the Research Says.
Psychology Today. Diakses pada 2020. Pyromania.