Halodoc, Jakarta - Hidrokel merupakan kondisi ketika skrotum mengalami pembengkakan akibat terkumpulnya cairan di selubung tipis yang mengelilingi testis. Kondisi ini sering dialami oleh bayi baru lahir dan biasanya menghilang tanpa pengobatan saat anak menginjak usia satu tahun. Selain bayi, anak laki-laki atau laki-laki dewasa juga bisa mengalami hidrokel akibat peradangan atau cedera di dalam skrotum.

Hidrokel biasanya tidak menyakitkan atau berbahaya dan mungkin tidak memerlukan perawatan apa pun. Namun, bila hidrokel tumbuh semakin besar dan menimbulkan nyeri, prosedur operasi mungkin diperlukan. Dalam dunia medis, operasi untuk mengatasi hidrokel disebut dengan hidrokelektomi.

Baca juga: Ketahui Faktor Risiko Hidrokel pada Bayi

Persiapan Sebelum Operasi Hidrokel

Hidrokelektomi bertujuan untuk menghilangkan cairan dan mengecilkan ukuran kantung yang sebelumnya berisi cairan. Sebelum menjalani operasi, pengidap perlu menjalani tes darah dan tes urine terlebih dahulu. Kamu juga harus memberitahu dokter tentang semua obat dan suplemen makanan yang Anda konsumsi, termasuk suplemen herbal. Sebab, beberapa obat bisa mengganggu fungsi pembekuan darah secara alami dan bisa menyebabkan pendarahan hebat saat operasi. 

Dokter juga perlu mengetahui apakah kamu alergi terhadap obat apa pun atau pernah mengalami masalah dengan pendarahan yang berlebihan. Beberapa hari sebelum operasi, kamu harus berhenti minum obat yang dapat mempengaruhi pembekuan darah, seperti aspirin, warfarin, dan clopidogrel.

Prosedur Operasi Hidrokel

Hidrokelektomi biasanya merupakan prosedur rawat jalan. Operasi ini biasanya membutuhkan anestesi umum, artinya kamu masih akan setengah sadar saat menjalani operasi. Kamu juga akan dipasangi selang yang dimasukkan ke tenggorokan untuk mengatur pernapasan. Sebelum operasi, dokter atau perawat juga akan memasang infus di lengan untuk menyediakan cairan dan obat apa pun yang diperlukan.

Dalam hidrokelektomi standar, dokter bedah biasanya hanya membuat sayatan kecil di skrotum dan menggunakan pengisapan untuk mengeringkan hidrokel. Selain operasi, hidrokel sering kali juga bisa diatasi dengan prosedur invasif minimal laparoskopi. 

Adakah Komplikasi yang Bisa Ditimbulkan Oleh Hidrokelektomi?

Komplikasi akibat hidrokelektomi sangat jarang terjadi. Namun, kamu harus segera memberi tahu dokter apabila mengalami tanda-tanda infeksi seperti kemerahan atau rasa hangat di lokasi operasi, rasa sakit yang semakin meningkat, munculnya cairan berbau tidak sedap yang merembes dari luka operasi, pembengkakan, dan demam. Komplikasi lain yang mungkin terjadi termasuk pendarahan yang berlebihan, pembekuan darah, kerusakan di dekat testis yang dapat memengaruhi kesuburan dan komplikasi dari anestesi.

Baca juga: Hati-Hati Hidrokel, Ini 3 Cara untuk Diagnosisnya

Pemulihan Setelah Hidrokelektomi

Hidrokelektomi biasanya hanya memakan waktu sekitar setengah jam. Setelah itu, pasien umumnya bisa pulang pada hari yang sama. Dokter mungkin memasang selang kecil di skrotum untuk mengalirkan cairan. Segera setelah operasi, kamu akan dibawa ke ruang pemulihan untuk observasi sampai aman untuk pulang. Jika kamu mendapatkan anestesi umum, kamu mungkin akan merasa lebih mual dan tenggorokan sakit karena selang pernapasan.

Selama masa pemulihan, skrotum akan dibalut dengan perban. Untuk beberapa hari pertama, gunakan kompres dingin selama 10 hingga 15 menit untuk mengurangi pembengkakan dan nyeri. Hindari mandi, berenang, atau duduk di bak mandi air panas sampai luka sembuh. Hindari pula mengangkat beban berat dan olahraga berat selama masa pemulihan. Kamu juga tidak disarankan untuk berhubungan intim hingga enam minggu. 

Baca juga: Hidrokel Bisa Jadi Gejala Penyakit Serius

Punya pertanyaan lain mengenai hidrokel? Hubungi dokter lewat aplikasi Halodoc saja! Melalui aplikasi ini, kamu bisa menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call.

Referensi:

Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Hydrocele.

Healthline. Diakses pada 2020. Hydrocelectomy: What You Need to Know.