Kenali POTS yang Dialami Para Penyintas COVID-19
Halodoc, Jakarta - Meski telah dinyatakan sembuh dari penyakit COVID-19 yang terjadi akibat infeksi virus corona, sejumlah penyintas COVID-19, begitu sebutan untuk pengidap yang telah sembuh, mengaku mengalami berbagai gejala lanjutan. Kondisi itu dikenal dengan istilah long covid.
Ada beberapa gejala yang dialami penyintas pascasembuh dari COVID-19, seperti sakit kepala, tubuh terasa mudah lelah, mengalami gangguan tidur, diare, hingga Postural Orthostatic Tachycardia Syndrome atau POTS.
Apa sih POTS Itu?
Berdasarkan sebuah ulasan yang diterbitkan oleh Johns Hopkins Medicine yang bertajuk "COVID-19 and POTS", POTS merupakan keadaan atau suatu gejala yang dapat mengakibatkan tubuh bekerja tanpa adanya kontrol dari sistem saraf, seperti halnya yang terjadi pada detak jantung dan tekanan darah.
Baca juga: Tanda-Tanda Long Covid-19 yang Perlu Diketahui
Kondisi ini sering terjadi pada penyintas COVID-19 yang terbangun dari posisi berbaring secara mendadak. Secara sederhana, POTS adalah suatu kelainan otonom yang terjadi pada sistem saraf. Memiliki istilah lain dysautonomia, kondisi ini mengakibatkan tubuh tidak memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri pada perubahan posisi yang dilakukan.
Jadi, ketika kamu melakukan perubahan posisi, misalnya duduk lalu berdiri secara mendadak, kamu akan merasakan dada seperti berdebar. Hal ini disebabkan karena peningkatan pada denyut nadi hingga lebih dari 30 kali setiap menit dari kondisi normal atau kondisi seharusnya.
Tidak hanya itu, beberapa keluhan lain yang sering dialami para penyintas COVID-19, termasuk pandangan mengabur, tubuh lemas dan limbung, hingga rasa seperti mau pingsan. Meski begitu, seseorang baru dikatakan memiliki gejala yang mengarah pada POTS apabila penyintas tidak memiliki masalah kesehatan lainnya, seperti anemia, demam, atau kekurangan cairan.
Baca juga: Ini Efek Jangka Panjang Virus Corona pada Tubuh
POTS bisa muncul karena dua hal, yaitu akibat dari gangguan pada saraf simpatis yang bertugas untuk mengatur tekanan darah dan nadi, serta adanya masalah pada volume darah di dalam tubuh. Gejala POTS rentan terjadi pada penyintas COVID-19 karena penyakit tersebut mampu merusak organ dalam tubuh. Reaksi antibodi maupun antigen yang dirilis oleh tubuh guna menangkal penyakit tersebut meningkatkan risiko terjadinya kerusakan pada sistem saraf.
Bagaimana Hal Ini Ditangani?
Apabila seorang penyintas COVID-19 mengalami gejala POTS yang berasal dari masalah pada sistem saraf dan berkurangnya volume cairan tubuh, penanganan yang dilakukan yaitu terapi cairan. Terapi ini dilakukan dengan memenuhi kebutuhan cairan tubuh pengidap, seperti konsumsi air mineral sebanyak 2 liter setiap hari dan pemberian sodium atau garam guna meningkatkan volume cairan tubuh.
Selanjutnya, pengidap akan diminta untuk berolahraga. Namun, tidak asal olahraga, pengidap POTS hanya disarankan untuk beraktivitas fisik sesuai dengan keluhan yang dirasakan, misalnya dengan melakukan recumbent cycling atau berenang.
Baca juga: Pasien COVID-19 Perlu Perhatikan Gejala Gangguan Mental
Aktivitas recumbent cycling paling dianjurkan karena posisi kepala yang cukup rendah saat bersepeda akan membuat pengidap tidak merasa sakit kepala. Meski begitu, tetap perlu adanya arahan dari dokter yang ahli di bidang ini agar pengidap bisa mendapatkan manfaat yang maksimal. Kamu cukup menggunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter atau membuat janji jika harus berobat ke rumah sakit. Jadi, pastikan kamu sudah download dan punya aplikasi Halodoc, ya!
Tidak kalah pentingnya, kamu juga harus mendapatkan arahan dari dokter ahli jantung dan saraf. Ini diperlukan jika penyintas COVID-19 mengalami POTS dengan gejala yang terbilang berat. Dokter ahli jantung akan memberikan terapi yang tepat untuk membantu menurunkan denyut nadi, sementara itu ahli saraf akan membantu pemulihan saraf yang bermasalah.
Referensi:
CNN Indonesia. Diakses pada 2021. Mengenal POTS, Gejala yang Dialami Penyintas Covid-19.
John Hopkins Medicine. Diakses pada 2021. COVID-19 and POTS: Is There a Link?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan