Kenali Pneumoconiosis, Penyakit yang Menyerang Paru

2 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   15 Desember 2022

"Pneumoconiosis adalah penyakit paru-paru yang rentan menyasar pekerja tambang maupun individu lain yang sering terpapar debu. Tanda-tandanya adalah sesak napas, dada sesak dan batuk yang tak kunjung sembuh."

Kenali Pneumoconiosis, Penyakit yang Menyerang ParuKenali Pneumoconiosis, Penyakit yang Menyerang Paru

Halodoc, Jakarta – Pneumoconiosis adalah penyakit paru-paru yang disebabkan oleh paparan debu dan polusi zat kimia. Kondisi ini amat rentan menyasar para pekerja tambang, kontraktor maupun individu yang sering terpapar debu dan polusi. 

Akibat terlalu sering menghirupnya, partikel tersebut kemudian mengendap di paru-paru dan menyebabkan pneumoconiosis. Walhasil, pengidapnya kesulitan bernapas dan mengalami serangkaian gejala lainnya. 

Berbagai Penyebab Pneumoconiosis

Sebagian besar kasus pneumoconiosis disebabkan oleh paparan bahan kimia golongan diacetyl dan asetaldehida. Bahan kimia lain yang disinyalir menyebabkan penumoconiosis, yaitu:

  • Asap oksida logam.
  • Formaldehida.
  • Sulfur dioksida.
  • Amonia.
  • Klorin.
  • Nitrogen oksida.
  • Asam hidroklorik.
  • Sulphur mustard.

Waspadai Tanda dan Gejalanya

Butuh waktu yang cukup lama untuk merasakan gejala pneumoconiosis. Sebab, gejala baru mulai muncul ketika debu sudah menumpuk terlalu banyak hingga memicu raksi paru-paru. Jadi, gejalanya tidak akan langsung muncul setelah seseorang menghirup partikel debu. Nah, tanda-tanda yang bisa dirasakan yaitu sesak napas, dada sesak dan batuk berdahak.

Gejala-gejala sangat mirip dengan pilek atau infeksi pernapasan lainnya. Yang membedakan, gejala tersebut menetap alias tidak kunjung sembuh. Apalagi jika gejala ini dialami oleh pekerja yang sering berkontak dengan partikel debu yang berbahaya. Bisa dipastikan gejala tersebut adalah pneumoconiosis. 

Ketika tidak segera ditangani, jaringan parut akan terbentuk di dalam paru-paru sehingga menghambat masuknya oksigen ke aliran darah. Rendahnya kadar oksigen kemudian berdampak negatif untuk organ lain, seperti, jantung dan otak.

Bagaimana Mengobati Kondisi Ini?

Pneumoconiosis perlu mendapat penanganan segera karena bisa menyebabkan kerusakan paru-paru permanen hingga mengancam nyawa. Opsi penanganan pneumoconiosis, yaitu:

  • Pengidap wajib menjauhi lingkungan berdebu untuk mencegah penumpukan lebih lanjut. Jika diharuskan untuk berada di lingkungan berdebu, kenakan alat pelindung yang rapat agar debu tidak bisa memasukinnya. Solusi lainnya adalah pindah kerja ke tempat yang lebih aman.
  • Konsumsi antibiotik atau steroid yang diresepkan dokter untuk meredakan peradangan di saluran pernapasan.
  • Minum obat-obatan yang memperlambat sistem kekebalan. Tujuannya untuk mencegah kerusakan paru-paru lebih lanjut. 
  • Mengonsumsi obat pereda batuk untuk membuka saluran pernapasan. 
  • Apabila mengalami sesak napas, pengidapnya bisa menggunakan oksigen untuk membantunya bernapas.

Waspadai Potensi Komplikasi dan Cara Mencegahnya

Potensi komplikasi yang patut diwaspadai oleh pengidap pneumoconiosis, yaitu:

  • Gagal napas progresif.
  • Kanker paru.
  • Tuberkulosis.
  • Gagal jantung karena meningkatnya tekanan di dalam paru-paru.
  • Pencegahan Pneumoconiosis

Walaupun saat ini tidak ada obat yang mampu mengobati pneumoconiosis, ada beberapa upaya pencegahan yang bisa dilakukan. Salah satunya adalah melakukan perubahan gaya hidup, seperti:

  • Hindari merokok. 
  • Vaksinasi flu. 
  • Olahraga rutin. 
  • Pilih makanan sehat dan bergizi.
  • Menghindari tempat berdebu.
  • Perhatikan kebersihan
  • Gunakan masker

Jika kamu punya pertanyaan lain seputar masalah kesehatan, hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc saja. Dokter yang ahli di bidangnya akan menjawab pertanyaan kamu sekaligus memberikan solusi terbaik. Jangan tunda sebelum kondisinya memburuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2022. Pneumoconiosis.
Web MD. Diakses pada 2022.  Pop Corn Lung.