Halodoc, Jakarta – Impetigo adalah infeksi kulit yang paling umum di antara bayi dan anak kecil. Infeksi ini menyebabkan lepuh atau luka yang khas, yang bisa terasa gatal atau tidak nyaman bagi anak. Impetigo terbagi menjadi dua jenis, yaitu impetigo krustosa dan impetigo bulosa. 

Adapun, jenis impetigo yang sering terjadi adalah impetigo krustosa, sedangkan impetigo bulosa merupakan kondisi yang kurang umum. Tetapi, bukan berarti impetigo bulosa tak dapat menyerang bayi atau balita. 

Kenali Dulu Apa Gejalanya

Ketika gejalanya timbul, impetigo bulosa dimulai dengan lepuh yang lebih besar (hingga 2 sentimeter) di sekitar lipatan kulit bayi atau balita. Contohnya seperti siku, lutut, ketiak, dan area popok atau wajah, dada, lengan, atau kaki mereka. Lepuh bertahan sekitar dua atau tiga hari sebelum pecah, meninggalkan kerak kuning kecokelatan. Ini secara bertahap sembuh, tanpa bekas luka, selama sekitar dua atau tiga minggu.

Impetigo bulosa lebih cenderung menyakitkan bagi bayi atau balita. Akibatnya, bayi mungkin terlihat menjadi lebih mudah menangis daripada biasanya. Jika mereka memiliki impetigo jenis ini, mereka juga cenderung mengalami gejala lain. Misalnya seperti demam, pembengkakan kelenjar, diare, dan merasa tidak enak badan secara umum.

Penyebab Impetigo Bulosa pada Balita

Impetigo terjadi ketika kulit terinfeksi bakteri, biasanya Staphylococcus aureus atau Streptococcus pyogenes. Kedua bakteri ini dapat menyebar dan menginfeksi kulit melalui dua cara, yaitu: 

• Melalui luka pada kulit yang sehat yang dikenal sebagai impetigo primer. Misalnya akibat adanya luka akibat iritasi, cedera, maupun gigitan serangga. 
• Menyebar melalui kulit yang sudah rusak akibat kondisi kulit lain yang disebut sebagai impetigo sekunder. Contohnya seperti kudis, infeksi kutu rambut, hingga eksim. 

Bakteri penyebab impetigo mudah menyebar dan menginfeksi kulit melalui kontak erat seperti kontak fisik dengan seseorang yang terinfeksi. Selain itu, penggunaan benda-benda yang erat dengan kontak kulit seperti handuk, juga dapat menjadi media penyebaran bakteri. Di samping itu, jika terdapat keluarga atau kerabat yang terinfeksi impetigo, sebaiknya hindari kontak langsung dengan mereka.

Hal yang Perlu Dilakukan Orang Tua

Jika balita menunjukkan gejala pada kulit dan ibu mencurigainya sebagai impetigo, segera periksakan kondisi anak ke dokter. Dalam kebanyakan kasus, dokter akan meresepkan krim antibiotik topikal untuk mempercepat proses penyembuhan dan membantu Si Kecil merasa lebih baik. Jika impetigo bayi parah atau meluas, dokter mungkin akan meresepkan cairan antibiotik untuk secara oral. 

Penting untuk memberikan antibiotik sesuai dengan anjuran dokter. Bahkan jika gejala yang timbul hilang dengan cepat. Hal ini akan membantu mencegah timbulnya infeksi berulang dan mencegah resistensi antibiotik. Dengan pengobatan antibiotik, impetigo pada bayi atau balita dapat hilang dalam waktu seminggu hingga 10 hari. 

Namun, bila gejala tidak membaik dalam lima hari setelah pengobatan, periksakan kembali anak ke dokter. Tujuannya untuk memeriksa kembali apakah gejala yang timbul diakibatkan impetigo atau penyakit kulit lain. 

Itulah penjelasan mengenai penyebab impetigo bulosa pada balita. Selain memperhatikan kondisi kesehatan Si Kecil, pastikan ibu juga memenuhi segala kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh anak. Nutrisi penting dapat dipenuhi melalui konsumsi makanan sehat bergizi seimbang atau ibu juga bisa memberikan anak suplemen kesehatan. Nah, jika saat ini ibu membutuhkannya, ibu bisa cek kebutuhan vitamin dan suplemen melalui aplikasi Halodoc. Tentunya tanpa perlu keluar rumah atau mengantre lama di apotek. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi: 

NHS Inform. Diakses pada 2023. Impetigo. 

NHS. Diakses pada 2023. Impetigo. 

Baby Centre. Diakses pada 2023. Impetigo in babies.