Kenali Obat Batuk Kucing yang Bekerja Efektif

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   26 Oktober 2021
Kenali Obat Batuk Kucing yang Bekerja EfektifKenali Obat Batuk Kucing yang Bekerja Efektif

“Batuk kucing dapat terjadi karena beberapa alasan, mulai dari asma atau infeksi. Ada beberapa obat batuk kucing, tergantung penyebab dasarnya. Obat batuk kucing yang biasanya diresepkan dokter hewan berupa inhaler. Masih ada beberapa pilihan obat lainnya, tapi sebaiknya selalu tanyakan dokter hewan sebelum memberikan pengobatan.”

Halodoc, Jakarta – Melihat kucing batuk tentu sangat mengganggu. Meskipun batuk kucing tidak selalu menjadi sesuatu yang perlu dikhawatirkan, tapi penting untuk membedakan kapan kucing memerlukan perhatian medis. Hairball sering dianggap sebagai penyebab kucing batuk, tapi itu hanya terjadi beberapa kali dalam sebulan. Lebih dari itu, maka batuk kucing bisa menjadi tanda dari kondisi medis tertentu. 

Ketika iritasi, debu, lendir, atau partikel lain memasuki saluran udara, refleks pelindung tubuh akan mencoba menyingkirkannya. Refleks ini berupa batuk, sebuah upaya untuk menjaga saluran udara tetap bersih. Batuk kucing dapat terjadi karena beberapa alasan. Penting juga untuk mengetahui bagaimana pengobatannya. 

Baca juga: Ketahui Cara Menjaga Kesehatan Gigi Anjing Peliharaan

Obat Batuk Kucing Tergantung pada Kondisi

Pilihan pengobatan bervariasi tergantung pada kondisi yang terkait dengan batuk. Dalam kasus hairball, batuk kucing akan mereda setelah hairball dimuntahkan. Jika batuk berulang, maka harus diperiksa oleh dokter hewan untuk mengatasi kondisi dasarnya. Kamu bisa membuat jadwal kunjungan dokter hewan di rumah sakit hewan terdekat melalui aplikasi Halodoc

Untungnya asma kucing dan infeksi pernapasan dapat diobati. Jika kucing didiagnosis mengidap asma, ada dua jenis obat utama yang diresepkan dokter hewan. Kedua obat tersebut yaitu kortikosteroid untuk mengobati peradangan paru-paru dan bronkodilator untuk memperluas saluran udara. Obat-obatan ini berbentuk inhalasi, oral, atau injeksi. Biasanya obat inhalasi adalah metode yang disukai kucing. 

Steroid inhalasi tidak seperti steroid sistemik, tidak perlu dimetabolisme oleh tubuh. Obat tersebut bekerja dengan langsung menargetkan paru-paru, mengurangi kemungkinan efek samping. Memberikan obat hirup ke kucing dengan inhaler sederhana biasanya efektif jika digunakan dengan ruang aerosol. Pengobatan tersebut membantu memastikan kucing dapat menghirup obat dosis penuh.

Baca juga: Hati-Hati Bahaya Bulu Kucing pada Kesehatan

Sementara itu obat lainnya yang dapat diberikan yaitu:

  • Antibiotik. Jika infeksi bakteri adalah penyebab batuk kucing, maka antibiotik biasanya diresepkan untuk meningkatkan pemulihan.
  • Obat batuk. Penekan batuk dapat diresepkan untuk mengobati batuk secara simtomatik.
  • Obat Antiparasit. Jika parasit adalah penyebab batuk kucing, obat antiparasit diresepkan untuk membantu menyingkirkan parasit. 
  • Hindari Pemicu. Dalam kasus alergi, asma, atau kondisi peradangan lainnya, menghilangkan pemicu alergi adalah kunci untuk mencegah kucing batuk. Hindari merokok di depan kucing, menyemprotkan aerosol, atau menggunakan bahan kimia kuat di sekitar hewan peliharaan. 

Jika kucing diberi resep obat oleh dokter hewan, penting untuk terus memberikan obat sesuai resep. Jangan hentikan pengobatan jika batuk kucing mereda. Selalu tanyakan pada dokter hewan melalui aplikasi Halodoc sebelum mencoba mengobati batuk kucing. Perawatan tanpa diagnosis dapat membahayakan kucing atau memperburuk kondisi kucing kesayangan kamu. Jangan lupa download aplikasi Halodoc sekarang juga, ya!

Baca juga: Ketahui Seluk-beluk Merawat Anak Kucing

Batuk Kucing Bisa Dicegah

Kamu dapat mengurangi kemungkinan kucing terkena masalah kesehatan yang menyebabkan batuk dengan beberapa cara berikut:

  • Minta dokter melakukan pemeriksaan parasit internal.
  • Hindari menggunakan parfum, pengharum ruangan, pewangi karpet, hairspray, atau pembersih aerosol yang dapat mengiritasi paru-paru kucing.
  • Carilah pasir untuk kotoran kucing yang tidak menimbulkan debu atau mengandung aroma.
  • Jaga agar kucing peliharaan tetap aktif, sehingga berat badannya tetap ideal.
  • Cegah kucing stres, karena banyak kucing peliharaan jatuh sakit ketika lingkungan atau rutinitasnya berubah. Pertahankan rutinitas makan, bermain, dan jadwal pembersihan yang sama setiap hari.
  • Nyalakan humidifier atau diffuser saat udara kering.
  • Hindari kucing peliharaan dari paparan asap rokok, terutama jika ia mengidap asma.
  • Beri obat pencegah cacing hati, terutama jika kamu tinggal di daerah yang banyak nyamuk. 

Nah, itulah obat batuk kucing yang perlu dikenali. Ingatlah untuk selalu bertanya pada dokter hewan sebelum memberikan obat apapun. Pastikan juga agar lingkungan sekitar kucing selalu bersih dan jauh dari pemicu yang menyebabkan kucing batuk. Jika kucing kesayangan sehat, kamu pun pasti lebih tenang.

This image has an empty alt attribute; its file name is HD-RANS-Banner-Web-Artikel_Spouse.jpg
Referensi:
Trudell Animal Health. Diakses pada 2021. Common Causes of Coughing in Cats
WebMD. Diakses pada 2021. Why Does My Cat Cough So Much?