Kenali Masalah Kerusakan Otak Penyebab Munculnya Afasia
“Afasia adalah kondisi yang terjadi akibat kerusakan otak yang memproses bahasa. Ada berbagai kondisi yang menyebabkan masalah kerusakan otak penyebab afasia, seperti stroke, cedera kepala, tumor otak, infeksi otak, dan demensia.”
Halodoc, Jakarta – Afasia adalah gangguan yang terjadi akibat adanya kerusakan pada otak yang memproses bahasa. Kondisi ini menyebabkan pengidap afasia mengalami kesulitan dalam membaca, berbicara, menulis, hingga memahami suatu bahasa.
Penurunan kemampuan dalam berbahasa bisa dialami dalam tahap yang ringan hingga parah. Meskipun lebih sering dialami oleh lansia, afasia dapat dialami oleh siapa saja tanpa memandang usia. Nah, untuk itu, kenali berbagai kerusakan otak yang dapat menyebabkan munculnya afasia pada seseorang.
Baca juga: Ketahui Beragam Kebiasaan yang Dapat Merusak Otak
Penyebab Munculnya Afasia
Afasia dapat terjadi ketika terjadi kerusakan pada satu atau lebih bagian pada otak yang memiliki peran untuk memproses bahasa. Ada beberapa kondisi yang dapat memicu kerusakan otak bagian ini sehingga menyebabkan afasia, seperti:
1. Stroke
Stroke menjadi penyakit darurat yang memerlukan penanganan medis secara langsung. Penyakit stroke terjadi ketika suplai darah menuju otak terganggu. Kondisi ini memicu kematian pada otak yang menyebabkan kerusakan sehingga menyebabkan afasia. Stroke menjadi penyebab terbanyak seseorang mengalami afasia.
2. Cedera Kepala
Afasia dapat terjadi secara perlahan atau tiba-tiba. Cedera kepala yang cukup parah dapat memicu kerusakan otak yang menyebabkan afasia secara tiba-tiba. Sebaiknya, selalu berhati-hati saat berkegiatan agar terhindar dari berbagai kondisi yang memicu cedera kepala.
3. Tumor Otak
Munculnya tumor otak juga menyebabkan seseorang mengalami afasia. Tumor otak adalah kumpulan sel-sel abnormal pada otak. Selain afasia, tumor otak dapat menyebabkan penurunan ingatan, gangguan pendengaran, hingga kesulitan berjalan.
4. Infeksi Otak
Infeksi otak merupakan kondisi yang disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, atau parasit yang memengaruhi otak.
5. Demensia
Demensia terjadi ketika bagian otak yang digunakan untuk mengingat dan berkomunikasi mengalami gangguan dan rusak.
Itulah masalah kerusakan otak yang dapat memicu afasia. Gejala afasia akan dialami berbeda pada setiap pengidapnya.
Baca juga: Hal yang Terjadi pada Otak saat Alami Gangguan Memori
Ada beberapa gejala yang umum dialami pengidap afasia, seperti kesulitan menyebutkan nama lokasi atau nama seseorang, kesulitan untuk berkomunikasi, menulis, hingga membaca, salah menempatkan kata saat berbicara, kesulitan berbicara dengan kalimat yang panjang, hingga melakukan pengulangan kata atau kalimat terus menerus.
Jenis-Jenis Afasia
Afasia yang dialami oleh tiap pengidapnya berbeda-beda. Berikut adalah berbagai jenis afasia yang bisa dialami oleh siapa saja, yaitu:
- Afasia Ekspresif
Jenis ini dikenal juga sebagai afasia broca. Orang dengan jenis afasia ini akan lebih mengerti apa yang diucapkan oleh orang lain dibandingkan yang mereka ucapkan. Biasanya, pengidap afasia ekspresif akan berbicara dengan kalimat yang pendek.
- Afasia Komprehensif
Jenis afasia ini dikenal juga sebagai afasia wernicke. Pengidap jenis ini akan mudah untuk berbicara panjang dan rumit dengan menggunakan kata-kata yang tidak tepat penempatannya, tidak diperlukan, serta tidak dapat dikenali.
- Afasia Global
Kondisi ini ditandai dengan pemahaman komunikasi yang buruk dan kesulitan membentuk kalimat. Pengidap afasia global biasanya akan mengalami gangguan ekspresi dan pemahaman yang cukup parah.
Baca juga: Sama-Sama Bikin Lupa, Ini Bedanya Amnesia, Demensia, Alzheimer
Itulah informasi seputar afasia yang perlu diketahui. Segera gunakan Halodoc dan tanyakan langsung pada dokter mengenai pencegahan atau penanganan afasia pada kerabat dekat atau keluarga yang menginjak usia lanjut. Yuk, download Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!