Kenali Masalah Kerusakan Otak Penyebab Munculnya Afasia

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   09 November 2021
Kenali Masalah Kerusakan Otak Penyebab Munculnya AfasiaKenali Masalah Kerusakan Otak Penyebab Munculnya Afasia

“Afasia adalah kondisi yang terjadi akibat kerusakan otak yang memproses bahasa. Ada berbagai kondisi yang menyebabkan masalah kerusakan otak penyebab afasia, seperti stroke, cedera kepala, tumor otak, infeksi otak, dan demensia.”

Halodoc, Jakarta – Afasia adalah gangguan yang terjadi akibat adanya kerusakan pada otak yang memproses bahasa. Kondisi ini menyebabkan pengidap afasia mengalami kesulitan dalam membaca, berbicara, menulis, hingga memahami suatu bahasa.

 

Penurunan kemampuan dalam berbahasa bisa dialami dalam tahap yang ringan hingga parah. Meskipun lebih sering dialami oleh lansia, afasia dapat dialami oleh siapa saja tanpa memandang usia. Nah, untuk itu, kenali berbagai kerusakan otak yang dapat menyebabkan munculnya afasia pada seseorang.

Baca juga: Ketahui Beragam Kebiasaan yang Dapat Merusak Otak

Penyebab Munculnya Afasia

Afasia dapat terjadi ketika terjadi kerusakan pada satu atau lebih bagian pada otak yang memiliki peran untuk memproses bahasa. Ada beberapa kondisi yang dapat memicu kerusakan otak bagian ini sehingga menyebabkan afasia, seperti:

1. Stroke

Stroke menjadi penyakit darurat yang memerlukan penanganan medis secara langsung. Penyakit stroke terjadi ketika suplai darah menuju otak terganggu. Kondisi ini memicu kematian pada otak yang menyebabkan kerusakan sehingga menyebabkan afasia. Stroke menjadi penyebab terbanyak seseorang mengalami afasia. 

2. Cedera Kepala

Afasia dapat terjadi secara perlahan atau tiba-tiba. Cedera kepala yang cukup parah dapat memicu kerusakan otak yang menyebabkan afasia secara tiba-tiba. Sebaiknya, selalu berhati-hati saat berkegiatan agar terhindar dari berbagai kondisi yang memicu cedera kepala.

3. Tumor Otak

Munculnya tumor otak juga menyebabkan seseorang mengalami afasia. Tumor otak adalah kumpulan sel-sel abnormal pada otak. Selain afasia, tumor otak dapat menyebabkan penurunan ingatan, gangguan pendengaran, hingga kesulitan berjalan.

4. Infeksi Otak

Infeksi otak merupakan kondisi yang disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, atau parasit yang memengaruhi otak. 

5. Demensia

Demensia terjadi ketika bagian otak yang digunakan untuk mengingat dan berkomunikasi mengalami gangguan dan rusak. 

Itulah masalah kerusakan otak yang dapat memicu afasia. Gejala afasia akan dialami berbeda pada setiap pengidapnya. 

Baca juga: Hal yang Terjadi pada Otak saat Alami Gangguan Memori

Ada beberapa gejala yang umum dialami pengidap afasia, seperti kesulitan menyebutkan nama lokasi atau nama seseorang, kesulitan untuk berkomunikasi, menulis, hingga membaca, salah menempatkan kata saat berbicara, kesulitan berbicara dengan kalimat yang panjang, hingga melakukan pengulangan kata atau kalimat terus menerus.

Jenis-Jenis Afasia

Afasia yang dialami oleh tiap pengidapnya berbeda-beda. Berikut adalah berbagai jenis afasia yang bisa dialami oleh siapa saja, yaitu:

  • Afasia Ekspresif

Jenis ini dikenal juga sebagai afasia broca. Orang dengan jenis afasia ini akan lebih mengerti apa yang diucapkan oleh orang lain dibandingkan yang mereka ucapkan. Biasanya, pengidap afasia ekspresif akan berbicara dengan kalimat yang pendek.

  • Afasia Komprehensif

Jenis afasia ini dikenal juga sebagai afasia wernicke. Pengidap jenis ini akan mudah untuk berbicara panjang dan rumit dengan menggunakan kata-kata yang tidak tepat penempatannya, tidak diperlukan, serta tidak dapat dikenali.

  • Afasia Global

Kondisi ini ditandai dengan pemahaman komunikasi yang buruk dan kesulitan membentuk kalimat. Pengidap afasia global biasanya akan mengalami gangguan ekspresi dan pemahaman yang cukup parah.

Baca juga: Sama-Sama Bikin Lupa, Ini Bedanya Amnesia, Demensia, Alzheimer

Itulah informasi seputar afasia yang perlu diketahui. Segera gunakan Halodoc dan tanyakan langsung pada dokter mengenai pencegahan atau penanganan afasia pada kerabat dekat atau keluarga yang menginjak usia lanjut. Yuk, download Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!

This image has an empty alt attribute; its file name is Banner_Web_Artikel-01.jpeg
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2021. Aphasia.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Aphasia.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Stroke.
Healthline. Diakses pada 2021. Brain Tumor.
Very Well Health. Diakses pada 2021. What is Brain Infection?
Web MD. Diakses pada 2021. Dementia.