Kenali Lebih Jauh Perbedaan antara Limfoma dan Leukemia
Halodoc, Jakarta - Kanker dapat memengaruhi bagian tubuh mana pun, termasuk darah. Dua jenis kanker darah yang umum terjadi dan sudah banyak diketahui adalah limfoma dan leukemia. Meski terlihat serupa, tetapi perbedaan keduanya sangat signifikan, lho. Jangan sampai salah, berikut ini sejumlah perbedaan limfoma dan leukemia yang belum banyak diketahui orang.
Baca juga: Kanker Darah Bisa Terjadi pada Anak, Ini Faktor Pemicunya
Perbedaan Limfoma dan Leukemia secara Umum
Perbedaan leukemia dan limfoma yang utama adalah, leukemia merupakan kanker yang memengaruhi darah dan sumsum tulang. Berbeda dengan leukemia, limfoma merupakan kanker yang memengaruhi kelenjar getah bening. Meski sangat berbeda, kedua jenis kanker darah tersebut biasanya memengaruhi sel darah putih. Begini penjelasan selengkapnya.
Leukemia merupakan kondisi yang terjadi saat sumsum tulang memproduksi terlalu banyak sel darah putih. Saat seseorang mengidap leukemia, sel darah putih tidak mati dalam siklus yang normal. Sebaliknya, sel darah putih justru berkembang dengan lebih cepat, sehingga mempersempit ruang untuk sel darah merah. Leukemia terdiri dari 4 jenis utama, yaitu:
- Leukemia limfositik akut;
- Leukemia limfositik kronis;
- Leukemia myeloid akut;
- Leukemia myeloid kronis.
Sedangkan limfoma merupakan jenis kanker yang berkembang pada sistem kekebalan tubuh. Kanker ini akan memengaruhi kelenjar getah bening serta limfosit, yang menjadi salah satu jenis sel darah putih. Berbeda dengan leukemia, limfosit memiliki dua jenis utama limfosit, yaitu:
- Limfosit sel B;
- Limfosit sel T.
Baca juga: Leukemia Limfoblastik Akut Menyerang Anak, Ini Cara Menanganinya
Perbedaan Limfoma dan Leukemia dari Gejalanya
Gejala pada pengidap leukemia akan tergantung pada jenis yang dialami. Beberapa gejala utama yang dialami oleh pengidap, yaitu:
- Pembengkakan kelenjar gerak bening.
- Sesak napas.
- Rasa lelah berlebihan.
- Demam tinggi.
- Pendarahan dari hidung atau gusi.
- Merasa sangat lemah.
- Pusing.
- Infeksi yang tidak kunjung membaik.
- Memar pada tubuh.
- Penurunan nafsu makan.
- Nyeri pada tulang.
Sedangkan limfoma, gejala akan tergantung pada jenisnya. Jika seseorang mengidap limfoma Hodgkin, gejala yang tampak dapat berupa:
- Benjolan kelenjar getah bening pada selangkangan, leher, atau ketiak.
- Demam tinggi.
- Penurunan berat badan.
- Rasa lelah.
- Gatal-gatal.
- Batuk-batuk.
- Kesulitan bernapas.
- Kehilangan nafsu makan,
Sedangkan gejala limfoma non-Hodgkin, di antaranya:
- Perut terlihat bengkak.
- Merasa kenyang meskipun sedikit makan.
- Demam.
- Pembengkakan kelenjar getah bening.
- Rasa kelelahan.
- Sesak napas.
- Batuk-batuk.
- Dada terasa nyeri seperti tertekan.
- Penurunan berat badan turun.
- Merasa kedinginan dan berkeringat.
Baca juga: Gejala Mirip Corona, Kenali Leukemia Limfoblastik Akut
Meskipun keduanya adalah jenis kanker darah, tetapi leukemia dan limfoma membutuhkan penanganan yang berbeda. Saat prosedur pengobatan leukemia dilakukan, dokter akan melakukan terapi radiasi, transplantasi sel induk, atau kemoterapi. Sedangkan kedua jenis limfoma, limfoma Hodgkin biasanya akan lebih mudah diobati dibandingkan dengan non-Hodgkin.
Proses pengobatannya akan lebih mudah sebelum sel kanker menyebar dari kelenjar getah bening. Beberapa langkah penanganan yang disarankan, seperti terapi radiasi, kemoterapi dosis tinggi dan transplantasi sel induk, imunoterapi, atau operasi. Jangan sampai terlambat ditangani, ya. Segera periksakan diri di rumah sakit terdekat saat mencurigai adanya gejala, agar langkah penanganan lebih mudah dilakukan.