Kenali lebih Dalam Mengenai Vaksin Flu
Halodoc, Jakarta - Meski sering disebut dengan penyakit ringan, nyatanya kamu tidak boleh begitu saja meremehkan penyakit satu ini. Flu merupakan gangguan kesehatan yang menyerang saluran pernapasan dan menular dengan mudah melalui udara dan sentuhan. Tanpa adanya pengobatan, flu bisa memicu terjadinya risiko yang lebih membahayakan, seperti infeksi sekunder bakteri dan kambuhnya asma.
Komplikasi akibat flu ini lebih rentan terjadi pada orang-orang dengan kondisi imunitas rendah, ibu hamil, anak dengan rentang usia antara 6 bulan hingga 5 tahun, dan memiliki riwayat penyakit tertentu, misalnya HIV, asma, atau penyakit paru maupun jantung kronis. Inilah mengapa diperlukan vaksin flu untuk mengurangi keparahan gejala dan dampaknya.
Vaksin Flu, Seperti Apa?
Pemberian vaksin direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) setidaknya ketika anak berusia 6 bulan ke atas, kecuali apabila ada kondisi medis tertentu yang membuat pemberian vaksin flu ini ditangguhkan. Pasalnya, gejala dari flu ini berbeda pada setiap orang, beberapa hanya ringan, beberapa lainnya bisa mengkhawatirkan hingga harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Baca juga: Punya Alergi Telur, Perlu Waspada saat Vaksin Flu
Sebenarnya, ada dua jenis vaksin flu yang digunakan, yaitu vaksin trivalent dan quadrivalent. Vaksin trivalent adalah vaksin yang mengandung dua galur virus flu jenis A, (H1N1 dan H3N2), dan satu virus flu B. sementara vaksin quadrivalent memiliki kandungan virus flu jenis A dan B masing-masing 2 galur.
Untuk karakteristiknya, vaksin flu trivalent adalah:
-
Dosis standar diproduksi dengan cara penggunaan virus yang sebelumnya ditanam pada telur. Pemberiannya dilakukan melalui suntikan atau menggunakan jet injector untuk pengidap berusia antara 18 hingga 64 tahun.
-
Dosis tingginya diberikan pada orang lansia berusia 65 tahun ke atas.
-
Pemberian vaksin flu suntik dengan beberapa materi tambahan biasanya ditujukan untuk lansia berusia 65 tahun ke atas.
Baca juga: 7 Jenis Vaksin yang Dibutuhkan Orang Dewasa
Sementara itu, vaksin flu quadrivalent karakteristiknya adalah:
-
Suntikannya diberikan untuk usia tertentu.
-
Suntikan jenis intradermal (langsung ke kulit) khusus ditujukan untuk orang berusia antara 18 hingga 64 tahun.
-
Suntikan vaksin yang mengandung virus yang sebelumnya telah dibiakkan dalam kultur diberikan untuk anak usia 4 tahun ke atas.
Oleh karena ibu hamil, anak-anak, pekerja medis, dan lansia serta pengidap penyakit tertentu lebih berisiko terserang flu, maka pemberian vaksin flu direkomendasikan untuk orang-orang yang masuk dalam kategori ini.
Adakah Efek Sampingnya?
Ada beberapa dampak yang muncul berkaitan pemberian vaksin flu ini. Dampaknya berbeda untuk setiap orang, tetapi paling umum adalah badan demam, sakit dan bengkak pada area bekas suntikan, mual, kesulitan bernapas, pusing, lelah, sakit pada tenggorokan, muntah, hingga jantung berdebar dan pingsan.
Baca juga: Selain Vaksin, Ini 3 Cara Mencegah Flu Babi
Jangan abaikan jika kamu mengalami salah satu dari sekian efek samping tadi. Kamu harus segera menanyakan pada dokter agar diberikan penanganan lanjut. Melihat adanya beragam efek samping yang dapat terjadi, sebaiknya bertanya dulu pada dokter terkait vaksin flu ini.
Sekarang, membuat janji untuk bertemu dengan dokter tidak lagi sulit, apalagi kamu bisa memilih sendiri rumah sakitnya yang sesuai dengan kebutuhan atau domisili tempat tinggalmu di sini. Bisa dengan download aplikasi Halodoc, memilih layanan Tanya Dokter dan langsung terhubung dengan dokter pilihanmu. Mudah, kan?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan