Kenali Lebih Dalam Fase Kritis Demam Berdarah
Halodoc, Jakarta – Seperti yang sudah kita semua ketahui, demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Penyakit ini bisa berakibat fatal bila tidak segera mendapatkan penanganan. Namun, perkembangan demam berdarah terjadi dalam tiga fase, yaitu fase demam, kritis, dan pemulihan. Nah, penting untuk mengetahui fase kritis lebih dalam agar kamu bisa melakukan penanganan yang tepat untuk mencegah komplikasi yang dapat membahayakan nyawa terjadi.
Demam berdarah dimulai secara tiba-tiba setelah masa inkubasi selama 5–7 hari, dan perkembangannya terjadi dalam 3 fase, yaitu:
Fase Demam (febrile phase)
Fase awal demam berdarah ditandai dengan gejala berupa demam tinggi yang bisa mencapai sampai 40 derajat Celsius selama 2–7 hari. Selain itu, pengidap juga bisa mengalami beberapa gejala lainnya, seperti nyeri otot, sendi dan tulang, sakit kepala, sakit tenggorokan, mual, serta muncul bintik-bintik merah di kulit.
Pada fase ini, dokter akan memantau jumlah trombosit (keping darah) pengidap, karena biasanya jumlah trombosit akan menurun drastis, hingga kurang dari 100.000/mikroliter darah. Penurunan tersebut bisa terjadi dalam waktu singkat, yaitu 2–3 hari.
Hati-hati, demam berdarah juga bisa menjadi parah pada akhir fase demam yang ditandai dengan gejala berupa muntah terus-menerus, sakit perut yang parah, akumulasi cairan, kesulitan bernapas, lesu atau gelisah, serta pembesaran hati. Kondisi ini merupakan kondisi gawat yang perlu mendapatkan penanganan medis darurat.
Baca juga: 5 Gejala DBD yang Tak Boleh Diabaikan
Fase Kritis (critical phase)
Pada fase kritis, demam tinggi yang dialami pengidap akan berangsur-angsur mereda. Kebanyakan pengidap mengira dirinya sudah sembuh, padahal penurunan suhu tubuh bukanlah pertanda kesembuhan. Sebaliknya, pengidap justru sedang memasuki masa paling berbahaya di mana komplikasi yang bisa mengancam nyawa dapat terjadi.
Fase kritis adalah masa di mana pembuluh darah mengalami kebocoran plasma darah yang efeknya menimbulkan tanda-tanda perdarahan pada kulit dan organ lainnya, misalnya mimisan, perdarahan saluran cerna. Hal inilah yang sebenarnya mengakibatkan suhu tubuh menurun. Keluarnya bintik-bintik merah adalah salah satu gejala khas pada fase kritis.
Fase kritis demam berdarah bisa dimulai antara 3–7 hari sejak fase demam dan berlangsung selama 24–48 jam. Pada fase ini, cairan tubuh perlu dipantau secara ketat agar tidak kekurangan maupun kelebihan.
Pada fase ini, pengidap perlu mendapatkan penanganan medis secepat mungkin. Pasalnya, pengidap berisiko mengalami syok atau penurunan tekanan darah yang drastis, serta perdarahan yang dapat berujung pada kematian bila tidak ditangani segera.
Fase Pemulihan
Fase pemulihan dimulai 48–72 jam setelah fase kritis. Di fase ini, kondisi pengidap akan membaik dan status hemodinamik (aliran darah dalam sistem peredaran tubuh) juga stabil. Cairan yang keluar dari pembuluh darah pun juga akan kembali masuk ke dalam pembuluh darah. Itulah mengapa menjaga cairan tubuh pengidap agar tidak berlebihan sangat penting. Ini karena, cairan yang berlebih dalam pembuluh darah dapat mengakibatkan gagal jantung dan edema paru yang dapat berujung pada kematian.
Dalam fase pemulihan, kadar trombosit pengidap juga akan meningkat cepat hingga mencapai 150.000/mikroliter darah, tetapi kemudian akan kembali ke kadar normal.
Baca juga: Rumah Kosong hingga Genangan Air Tingkatkan Risiko DBD
Pengobatan Demam Berdarah
Sebenarnya tidak ada pengobatan khusus untuk mengatasi demam berdarah. Pengidap hanya disarankan untuk tetap menjaga asupan cairan dengan baik dan banyak beristirahat. Pengidap juga sebaiknya menghindari obat-obatan, contohnya aspirin atau obat apapun yang mengandung aspirin dan obat antiinflamasi lainnya (seperti ibuprofen) karena memiliki sifat antikoagulan.
Gejala demam dapat diatasi dengan konsumsi acetaminophen atau obat penurun panas yang diresepkan oleh dokter.
Baca juga: Lakukan Hal Ini untuk Mengobati Gejala Demam Berdarah
Nah, itulah penjelasan mengenai fase kritis demam berdarah. Bila kamu mengalami demam tinggi yang dicurigai sebagai gejala demam berdarah, sebaiknya segera periksakan dirimu ke dokter. Untuk melakukan pemeriksaan, kamu juga bisa buat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan kamu melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play sebagai teman penolong untuk menjaga kesehatanmu sekeluarga.
Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2020. Dengue.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan