Kenali Langkah-Langkah Mencegah Histoplasmosis

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   26 September 2019
Kenali Langkah-Langkah Mencegah HistoplasmosisKenali Langkah-Langkah Mencegah Histoplasmosis

Halodoc, Jakarta – Di dalam kotoran burung dan kelelawar sering ditemukan spora dari jamur yang jika mencemari udara dan terhirup dapat menimbulkan infeksi, bernama histoplasmosis. Spora penyebab histoplasmosis ini kerap menyerang ketika pembersihan atau pembongkaran proyek.

Namun tak hanya melalui udara, tanah yang terkontaminasi oleh kotoran burung atau kelelawar juga dapat menyebarkan histoplasmosis. Itulah sebabnya petani, pekerja bangunan, dan pekerja lapangan memiliki risiko tinggi untuk terserang penyakit ini. 

Baca juga: 4 Penyakit yang Bisa Ditularkan Lewat Udara

Agar terhindar dari histoplasmosis, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, yaitu:

  • Hindari paparan, terutama jika kekebalan tubuh sedang lemah. Jika sistem kekebalan tubuh sedang terganggu, sebisa mungkin hindari proyek renovasi dan konstruksi bangunan yang dapat membuat kamu terpapar tanah yang terkontaminasi. Jika perlu, hindari juga penjelajahan gua dan mengembangbiakkan burung, seperti merpati atau ayam.
  • Menyemprot tanah yang terkontaminasi. Sebelum bekerja atau menggali tanah yang kemungkinan mengandung jamur penyebab penyakit ini, semprotlah tanah terlebih dahulu secara menyeluruh dengan air. Hal ini dapat mencegah jamur terlepas ke udara. Selain itu, menyemprot kandang ayam dan burung sebelum membersihkannya juga dapat mengurangi risiko terpaparnya spora jamur ke udara.
  • Kenakan masker. Salah satu cara terbaik untuk melindungi diri dari spora jamur yang terkandung dalam tanah adalah dengan menggunakan masker pernapasan. 

Gejala yang Ditimbulkan Histoplasmosis

Gejala yang ditimbulkan histoplasmosis dapat bervariasi, tergantung tingkat keparahannya. Histoplasmosis yang ringan biasanya tidak menimbulkan gejala yang signifikan, tetapi pada kasus yang parah dapat mengancam nyawa. Namun, gejala yang umumnya dialami oleh pengidap histoplasmosis adalah:

  • Demam.
  • Menggigil.
  • Sakit kepala.
  • Nyeri otot.
  • Batuk kering.
  • Dada tidak nyaman.

Baca juga: Jelang Pancaroba, Ini 5 Penyakit Paling Populer

Pada beberapa kasus, histoplasmosis juga dapat menyebabkan nyeri sendi dan ruam kulit. Ketika histoplasmosis tak kunjung diobati dan menjadi kronis, pengidapnya dapat mengalami penurunan berat badan dan batuk berdarah. Bahkan, gejalanya kadang dapat menyerupai gejala tuberkulosis.

Oleh karena itu, jika kamu mengalami berbagai gejala yang telah disebutkan tadi, segera diskusikan dengan dokter. Diskusi dengan dokter bisa dilakukan kapan dan di mana saja pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Chat atau Voice/Video Call. Namun, jika ingin melakukan pemeriksaan langsung, kamu juga bisa langsung buat janji dengan dokter di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc. Jadi, pastikan kamu sudah download aplikasinya di ponselmu, ya.

Baca juga: 4 Penyakit dengan Ciri Batuk Darah

Komplikasi Serius yang Bisa Disebabkan Histoplasmosis

Jika tidak segera ditangani, histoplasmosis dapat menyebabkan sejumlah komplikasi serius. Bahkan pada bayi, lansia, dan orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh, komplikasi yang muncul seringkali mengancam nyawa, seperti:

  • Sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS). Histoplasmosis bisa merusak paru-paru, hingga titik kantung udara terisi oleh cairan. Kondisi ini dapat membuat pertukaran udara tidak efisien dan dapat sangat mengurangi kadar oksigen dalam darah.
  • Masalah jantung, seperti peradangan perikardium. Hal ini dapat mengganggu kemampuan jantung untuk memompa darah secara efisien.
  • Kekurangan adrenal. Histoplasmosis dapat merusak kelenjar adrenal, yaitu kelenjar yang memproduksi hormon yang memberikan instruksi kepada hampir setiap organ dan jaringan tubuh.
  • Meningitis. Pada beberapa kasus, histoplasmosis dapat menyebabkan meningitis, yaitu suatu infeksi dan radang selaput yang menyelimuti otak dan sumsum tulang belakang.

Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2019. Histoplasmosis. 
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Histoplasmosis.