Kenali Jenis Infeksi Jamur pada Bayi dan Cara Mengatasinya
“Infeksi jamur cukup rentan dialami bayi. Beberapa jenis infeksi jamur pada bayi yaitu ruam popok, sariawan, dan ringworm.”
Halodoc, Jakarta – Infeksi jamur yang paling umum dialami bayi yaitu ruam pokok dan sariawan. Jamur kulit dapat hidup di lapisan atau ata sel kulit pada area tubuh yang lembap. Contohnya seperti area pokok, lipatan kulit, dan mulut.
Kondisi infeksi jamur akan membuat bayi merasa tidak nyaman, sehingga tidak heran jika ia rewel karenanya. Sebab infeksi jamur pada bayi dapat menyebabkan gatal bengkak, melepuh, dan bersisik. Maka itu, orang tua perlu mengenali infeksi jamur pada bayi dan cara tepat mengatasinya.
Jenis Infeksi Jamur pada Bayi dan Cara Mengatasinya
Berikut ini beberapa jenis infeksi jamur yang umum dialami bayi:
1. Tinea corporis
Tinea corporis atau yang juga dikenal sebagai kurap atau ringworm adalah salah satu infeksi jamur yang umum dialami bayi. Jamur yang menyebabkan tinea corporis adalah jamur dermatofita, epidermophyton, floccosum, dan microsporum canis. Jamur tersebut berkembang biang dalam kondisi suhu dan kelembaban yang tinggi.
Seorang bayi juga dapat terkena Infeksi jamur tinea corporis akibat tertular dari hewan. Misalnya saat ia mengelus atau bermain dengan anjing atau kucing yang terinfeksi. Tinea corporis dapat terjadi pada area wajah dan badan.
Cara mengatasi kurap pada bayi bisa dengan salep kurap atau jamur yang dijual bebas. Misalnya, obat jenis clotrimazole atau miconazole. Pastikan penggunaan obat tersebut sesuai dengan arahan yang tertera pada kemasan obat.
Selain mengatasinya dengan obat, orang tua juga perlu memperhatikan beberapa hal penting lainnya. Seperti:
- Kenakan pakaian berbahan nyaman pada bayi untuk mencegah iritasi.
- Cuci bayi bayi dan seprai setiap hari selama kurap belum sembuh.
- Jaga kebersihan lingkungan di sekitar anak agar selalu bersih.
- Bersihkan dan keringkan kulit bayi secara teratur, terutama pada area yang terserang kurap.
- Kompres kurap pada bayi dengan handuk kecil yang sudah dibasahi air dingin selama 20 hingga 30 menit. Lakukan setidaknya sebanyak 2 hingga 6 kali sehari.
2. Sariawan
Kandidiasis orofaringeal atau sariawan juga merupakan infeksi jamur yang rentan dialami oleh bayi. Faktor pemicu sariawan pada bayi adalah pemberian antibiotik dalam spektrum luas, yang memungkinkan jamur candida oportunistik berkembang biak dengan cepat.
Perlu diketahui, sariawan pada bayi terlihat seperti krim, bercak, atau plak putih, yang ada pada pipi bagian dalam, langit-langit mulut, dan lidah. Jika tidak diobati segera, maka bisa menyebabkan lesi yang menyakitkan dan sariawan semakin bertambah besar atau banyak. Selain itu, bayi pun akan kesulitan untuk menelan.
Sementara itu, beberapa cara untuk mengatasi sariawan pada bayi yaitu:
- Kompres sariawan dengan es batu, karena sensasi dingin akan membuat sariawan menjadi mati rasa.
- Untuk sementara waktu, berikan bayi makanan bertekstur lembut dan bersuhu dingin.
- Buat larutan yang dicampurkan dengan air, garam, dan soda kue. Kemudian celupkan kapas atau kain kasa pada larutan tersebut, lalu tempelkan ke sariawan secara perlahan. Lakukan cara ini sebanyak 3 hingga 4 kali sehari.
- Berikan minum dalam jumlah sedikit tapi sering, untuk membasahi rongga mulut dan mencegah dehidrasi pada bayi.
3. Ruam popok
Jenis infeksi jamur yang juga sangat umum dialami bayi yaitu ruam popok. Ruam popok paling sering dialami bayi berusia antara 4 hingga 15 bulan. Penyebab utama ruam popok adalah kotoran yang basah pada popok dan dibiarkan terlalu lama, sehingga urine atau feses bersentuhan dengan kulit dalam waktu lama.
Ketika urine terus-menerus bersentuhan dengan ke kulit, maka memungkinkan amonia di dalam urin meningkatkan pH kulit. Jika ada feses di dalam popok, maka pH yang lebih tinggi akan mengaktifkan enzim perusak kulit.
Cara paling efektif untuk mengobati dan mencegah ruam popok yaitu:
- Ganti popok yang kotor secara rutin, tidak perlu menunggu popok penuh.
- Bersihkan bagian kulit yang tertutup popok.
- Jangan biarkan bayi memakai popok yang terlalu sempit, agar kulitnya bisa “bernapas”.
- Setelah dibasuh, seka kulit Si Kecil secara perlahan hingga kering sebelum mengenakan popok baru.
- Cuci tangan ibu sebelum dan sesudah mengganti popok bayi.
Berbagai infeksi jamur tersebut tentu harus segera ditangani. Karena itu, Ini Dokter Spesialis yang Bisa Obati Infeksi Jamur.
Itulah yang perlu diketahui tentang jenis infeksi jamur pada bayi dan cara mengatasinya. Jika Si Kecil mengalami infeksi jamur yang tidak dapat dikenali, sebaiknya tanyakan pada dokter di Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!