Kenali Hubungan Aterosklerosis dengan Penyakit Jantung Koroner
“Aterosklerosis berhubungan dengan penyakit jantung koroner. Secara umum, kondisi ini merupakan penyebab tersering terjadinya penyakit jantung koroner. Penyakit ini muncul karena ada penumpukan plak pada dinding pembuluh darah.”
Halodoc, Jakarta – Aterosklerosis merupakan penyebab umum terjadinya penyakit jantung koroner, yang disebut dengan atherosclerosis heart disease. Kondisi ini terjadi karena ada penyempitan dan pengerasan pembuluh darah arteri. Penyempitan dan pengerasan arteri bisa terjadi karena ada penumpukan plak pada dinding pembuluh darah.
Sebelumnya perlu diketahui, arteri adalah pembuluh darah yang bertugas membawa oksigen serta nutrisi dari dan ke jantung. Pembuluh darah ini juga membawa darah ke seluruh organ lain. Saat terjadi penyumbatan arteri akibat penumpukan plak kolesterol, aliran darah ke organ-organ tersebut akan terhambat.
Gejala Aterosklerosis pada Organ Jantung
Aterosklerosis bisa terjadi pada beberapa bagian tubuh, salah satunya organ jantung. Pada awalnya, kondisi ini mungkin muncul tanpa gejala. Seiring berjalannya waktu, gejala penyakit baru akan muncul saat aliran darah ke organ atau jaringan terhambat. Semakin parah penumpukan plak yang terjadi, semakin parah gejala yang muncul dan bisa memakan waktu hingga bertahun-tahun.
Saat gejala penyakit sudah muncul, artinya pembuluh darah arteri sudah sangat menyempit bahkan tertutup. Alhasil, pembuluh tidak bisa lagi menyalurkan darah dalam jumlah yang cukup ke organ-organ tubuh. Hal ini seringkali menjadi penyebab pengidap aterosklerosis terlambat menyadari kondisinya, sehingga risiko munculnya komplikasi menjadi lebih tinggi.
Risiko komplikasi menjadi lebih tinggi ketika pembuluh darah sudah menyempit. Aterosklerosis yang menyerang organ jantung bisa menjadi penyebab penyakit jantung koroner dan serangan jantung. Risiko penyakit jantung menjadi lebih tinggi jika kondisi ini tidak segera ditangani. Secara umum, gangguan pada jantung yang disebabkan oleh penumpukan plak bisa ditandai dengan gejala:
- Nyeri pada dada, seperti ditekan atau diremas.
- Nyeri menjalar pada pundak, lengan, rahang, dan punggung.
- Gangguan irama jantung (aritmia).
- Sesak napas.
- Keluar keringat berlebihan.
- Gelisah.
Selain pada jantung, aterosklerosis juga bisa terjadi pada bagian tubuh lain, seperti tungkai, otak, dan ginjal. Gejala yang muncul juga akan berbeda, tergantung pada lokasi terjadinya penumpukan plak.
Penanganan medis perlu segera dilakukan, terutama jika penumpukan plak terjadi pada organ jantung. Serangan jantung atau stroke bisa muncul sehingga harus segera ditangani.
Namun, penanganan aterosklerosis harus dilakukan oleh dokter spesialis. Nah, Ini Dokter Spesialis yang Bisa Bantu Penanganan Aterosklerosis.
Bisakah Kondisi Ini Dicegah?
Jawabannya bisa. Seperti gangguan kesehatan lain, penerapan gaya hidup sehat bisa membantu mencegah dan menurunkan risiko aterosklerosis. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh, antara lain:
- Menerapkan pola makan sehat, yaitu mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang. Perbanyak konsumsi makanan yang kaya serat, karbohidrat kompleks, serta rendah kandungan kolesterol.
- Menghindari atau membatasi konsumsi minuman yang mengandung alkohol.
- Berhenti merokok.
- Menjaga berat badan ideal dan menghindari kelebihan berat badan.
- Mengelola stres dengan baik.
- Cukup istirahat, yaitu tidur malam setidaknya 7–8 jam setiap hari.
- Rutin berolahraga, sekitar 30 menit per hari, setidaknya 3–5 hari dalam satu minggu.
Selain itu, lengkapi juga dengan konsumsi multivitamin tambahan untuk menjaga kebugaran. Asupan vitamin tambahan juga bisa membantu menurunkan risiko terserang penyakit tertentu. Biar lebih mudah, gunakan aplikasi Halodoc untuk membeli multivitamin tambahan atau produk kesehatan lainnya. Dengan layanan antar, pesanan obat akan dikirim segera tanpa harus keluar rumah. Ayo, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Google Play!