Kenali Gejala yang Ditimbulkan Oleh Distrofi Otot
“Distrofi otot terjadi akibat kelainan genetik sehingga tubuh tidak memproduksi protein untuk membangun dan memelihara otot yang sehat. Gejalanya sendiri beragam. Umumnya akan memicu kelemahan pada otot yang bersifat progresif.”
Halodoc, Jakarta – Distrofi otot adalah kelainan genetik pada otot yang diturunkan dari kedua orangtua. Selain itu, penyakit ini juga dapat terjadi akibat mutasi genetik yang tidak diturunkan. Hingga kini, distrofi otot menjadi penyakit yang belum dapat disembuhkan. Langkah penanganannya pun dilakukan untuk meringankan gejala yang muncul, sehingga tidak berangsur semakin parah. Lantas, apa saja gejala distrofi otot yang perlu diwaspadai?
Baca juga: Mengenal Fungsi Otot Polos untuk Tubuh Manusia
Gejala Distrofi Otot Tergantung pada Jenisnya
Masing-masing pengidap distrofi otot akan mengalami gejala yang berbeda. Gejala yang muncul akan tergantung pada jenisnya. Umumnya, penyakit ini akan memicu kelemahan otot yang bersifat progresif. Ini gejala yang perlu diwaspadai:
1. Distrofi Otot Bawaan
Jenis ini ditandai dengan fungsi motorik anak yang tidak berkembang, dan dapat dialami sejak lahir hingga berusia dua tahun. Gejalanya meliputi tidak mampu duduk atau berdiri tanpa bantuan, skoliosis, kelainan bentuk kaki, kesulitan menelan, dan adanya gangguan pada penglihatan, bicara, pernapasan, serta intelektual.
2. Distrofi Otot Duchenne
Jenis ini ditandai dengan kelemahan otot dari bagian kaki dan lengan atas, serta dapat dialami sejak anak berusia lima tahun. Gejalanya meliputi kesulitan bangun dari duduk atau tidur, penipisan tulang, skoliosis, sering terjatuh, postur tubuh yang buruk, gangguan belajar, melemahnya organ jantung dan paru-paru, dan kesulitan bernapas serta menelan.
3. Distrofi Otot Emery-Dreifuss
Jenis ini ditandai dengan melemahnya otot bagian lengan atas dan kaki bagian bawah. Distrofi otot Emery-dreifuss umum menyerang anak laki-laki ketimbang perempuan. Gejalanya meliputi kelemahan otot lengan atas dan kaki bagian bawah, masalah pernapasan dan jantung, pemendekan otot pada leher, pergelangan kaki, siku, lutut, serta tulang belakang.
Baca juga: Ketahui Fungsi Penting Otot Jantung pada Manusia
4. Distrofi Otot Limb-Girdle
Jenis ini ditandai dengan melemahnya otot bahu, pinggul, kaki dan leher. Distrofi otot Limb-girdle umum menyerang anak-anak hingga remaja. Gejalanya meliputi mudah jatuh dan tersandung, kesulitan berdiri, berjalan, serta membawa benda berat.
5. Distrofi Otot Facioscapulohumeral
Jenis ini umum menyerang seseorang di usia remaja, yang memengaruhi bagian otot wajah, bahu, dan lengan atas. Gejalanya meliputi bahu miring, bentuk mulut tidak normal, serta kesulitan menelan.
6. Distrofi Otot Becker
Jenis ini umum dialami seseorang berusia 11–25 tahun, yang ditandai melemahnya otot di sekitar kaki dan lengan. Gejalanya meliputi sering terjatuh, berjalan jinjit, kram otot, serta sulit untuk berdiri.
7. Distrofi Otot Miotonik
Jenis ini umum dialami seseorang berusia 20–30 tahun, yang ditandai dengan otot tidak mampu mengendur setelah kontraksi. Gejalanya meliputi menurunnya otot wajah, kebotakan dini, penurunan berat badan, terganggunya penglihatan, dan kesulitan menelan serta mengangkat leher.
Baca juga: Ini Cara Kerja Otot pada Tubuh Manusia yang Perlu Diketahui
Seperti pada penjelasan sebelumnya, belum ada langkah pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi distrofi otot. Langkah penanganan yang dilakukan hanya bertujuan untuk meringankan gejala distrofi otot, dan mencegahnya bertambah parah. Selagi melakukan pengobatan, pengidap disarankan untuk menerapkan pola hidup sehat. Kamu juga bisa membeli suplemen atau multivitamin tambahan yang dibutuhkan tubuh menggunakan fitur “toko kesehatan” di aplikasi Halodoc.
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2021. Muscular Dystrophy.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Muscular Dystrophy.
Medical News Today. Diakses pada 2021. All about muscular dystrophy.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan