Kenali Gejala Kanker Lambung Stadium Awal Sampai Akhir
“Pada stadium awal, gejala kanker lambung seringkali tidak terlalu signifikan, sehingga banyak pengidap tidak menyadarinya. Ketika penyakit berkembang menjadi stadium lanjut, beberapa gejala mulai muncul, seperti kelelahan, penurunan nafsu makan, dan lain-lain.”
Halodoc, Jakarta – Seperti namanya, kanker lambung adalah kondisi ketika sel kanker berkembang di lambung atau di dalam lapisan perut. Sayangnya, banyak yang tidak menyadari gejala kanker lambung pada tahap awal. Gejala penyakit tersebut memang biasanya baru terasa ketika kanker sudah berkembang lebih lanjut.
Sayangnya, mengenali penyakit tersebut lebih awal sangat penting agar penanganan bisa dokter lakukan lebih dini yang bisa meningkatkan peluang kesembuhan. Karena itu, yuk kenali gejala kanker lambung mulai stadium awal sampai akhir melalui ulasan berikut!
Gejala Kanker Lambung Stadium Awal Sampai Akhir
Menurut U.S. National Cancer Institute, biasanya tidak ada tanda atau gejala kanker lambung pada stadium awal. Inilah yang membuat kanker lambung berbahaya, karena penyakit ini seringkali menjadi terlambat terdiagnosis.
Pengidap kanker lambung sering tidak tahu ada yang salah pada tubuhnya, hingga kanker mencapai stadium lanjut. Jika sudah begini, kanker jadi lebih sulit untuk diobati.
Namun, bila muncul gejala, berikut gejala kanker lambung stadium awal:
- Nyeri di perut bagian atas.
- Merasa kembung setelah makan.
- Merasa kenyang setelah makan dalam jumlah sedikit.
- Tidak merasa lapar padahal kamu sedang lapar.
- Mag.
- Gangguan pencernaan.
- Mual.
- Muntah.
Ketika kanker sudah berkembang, berikut adalah beberapa gejala kanker lambung stadium lanjut yang paling umum adalah:
- Kelelahan berlebihan.
- Berat badan menurun tanpa usaha.
- Muntah darah.
- Tinja berwarna hitam
Pada tahap akhir yang lebih parah, kanker lambung bisa menyebar ke bagian tubuh lain. Kondisi ini bernama kanker metastatik.
Hal ini menyebabkan gejala spesifik di tempat penyebarannya. Misalnya, ketika kanker menyebar ke kelenjar getah bening, hal itu mungkin menimbulkan benjolan yang dapat kamu rasakan melalui kulit.
Kanker yang menyebar ke hati dapat menyebabkan kulit dan bagian putih mata menguning. Jika kanker menyebar di dalam perut, hal itu dapat menyebabkan penumpukan cairan dalam perut. Akibatnya, perutnya mungkin terlihat bengkak.
Apa Penyebabnya?
Lambung adalah salah satu bagian dari saluran pencernaan. Organ ini bertanggung jawab untuk mencerna makanan dan kemudian memindahkan nutrisi ke seluruh organ pencernaan, yaitu usus kecil dan besar.
Gejala kanker lambung terjadi ketika sel-sel yang biasanya sehat di dalam sistem pencernaan bagian atas menjadi kanker dan tumbuh di luar kendali, membentuk tumor. Proses ini terjadi secara perlahan.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan sel kanker pada lambung, yaitu:
- Limfoma (sekelompok kanker darah).
- Infeksi bakteri H. pylori.
- Tumor di bagian lain dari sistem pencernaan.
- Polip perut (pertumbuhan abnormal jaringan yang terbentuk pada lapisan perut).
Selain itu, kanker lambung juga lebih rentan terjadi pada:
- Lansia atau orang berusia 50 tahun ke atas.
- Perokok.
- Orang dengan riwayat keluarga penyakit ini.
Meskipun riwayat kesehatan pribadi dapat memengaruhi risiko kanker lambung, faktor gaya hidup tertentu juga dapat berperan.
Itulah mengapa kamu perlu menjaga Pola Hidup Sehat untuk Mencegah Kanker Lambung.
Berikut gaya hidup yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami gejala kanker lambung:
- Makan banyak makanan asin atau makanan olahan.
- Makan daging terlalu banyak.
- Memiliki riwayat penyalahgunaan alkohol.
- Jarang berolahraga.
- Tidak menyimpan atau memasak makanan dengan benar.
Jika kamu merasa memiliki faktor risiko di atas, tidak ada salahnya untuk menjalani pemeriksaan sedini mungkin, bahkan jika belum ada gejala yang muncul.
Sebab, seperti penjelasan sebelumnya, gejala kanker lambung bisa tidak terasa pada stadium awal.
Dengan menjalani pemeriksaan secara teratur, kanker bisa terdeteksi lebih dini dan pengobatan pun bisa dokter lakukan segera.
Selain itu, kamu juga perlu tahu langkah diagnosisnya melalui artikel ini: Ini Cara-Cara Mendiagnosis Kanker Lambung.
Pengobatan Kanker Lambung
Pengobatan kanker lambung tergantung pada lokasi kanker dalam perut dan stadiumnya. Berikut beberapa pilihan pengobatannya:
- Operasi
Dokter bisa melakukan operasi untuk menghilangkan kanker. Namun, bila sel-sel abnormal tersebut tidak bisa terangkat, operasi bermanfaat untuk mengontrol beberapa gejala kanker lambung.
- Kemoterapi
Perawatan ini menggunakan obat-obatan untuk mematikan sel kanker. Kemoterapi bisa dokter lakukan sebelum dan setelah operasi untuk memperkecil kanker, atau bersamaan dengan perawatan lain agar bekerja lebih efektif.
Apakah kamu merasa Idap Kanker Lambung? Ini Dokter yang Bisa Bantu Perawatan kondisi ini.
- Radioterapi
Perawatan ini menggunakan sinar radiasi berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker.
Radioterapi sering digunakan bersamaan dengan kemoterapi untuk membantu mencegah kanker muncul lagi.
- Obat-obatan yang ditargetkan dan imunoterapi
Obat kanker yang ditargetkan bertujuan untuk menghentikan pertumbuhan kanker.
Sedangkan imunoterapi melibatkan penggunaan obat-obatan untuk membantu sistem kekebalan tubuh kamu membunuh kanker.
Kamu mungkin menjalani kedua perawatan ini dengan kemoterapi untuk mengobati kanker lambung stadium lanjut.
Itulah penjelasan mengenai gejala kanker lambung. Bila kamu mengalami gejala-gejala yang kamu khawatirkan, jangan ragu untuk segera hubungi dokter spesialis di Halodoc.✔️
Melalui Video/Voice Call dan Chat, dokter bisa memberikan diagnosa awal dan saran kesehatan yang tepat. Klik gambar di bawah untuk mulai konsultasi dengan biaya lebih terjangkau.
Referensi:
National Cancer Institute. Diakses pada 2023. Stomach (Gastric) Cancer—Patient Version.
American Cancer Society. Diakses pada 2023. Signs and Symptoms of Stomach Cancer.
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Stomach Cancer.
Healthline. Diakses pada 2023. Stomach Cancer (Gastric Adenocarcinoma).
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan