Halodoc, Jakarta - Pernah berhadapan dengan seseorang yang kelewat pede, egois bukan main, tidak memiliki empati, atau merasa dirinya paling istimewa? Hmm, barangkali kondisi tersebut menandai adanya gangguan kepribadian narsistik pada dirinya. 

Narsistik masuk ke dalam salah satu tanda gangguan kepribadian atau mental. Mereka yang memiliki sifat narsis sering kali merasa lebih hebat dan kurang berempati terhadap orang lain. Namun, perasaan mereka amat sensitif dan mudah terluka, contohnya bila dikritik. 

Pertanyaannya, seperti apa sih gejala gangguan kepribadian narsistik yang umumnya ditunjukkan oleh pengidapnya? 

Baca juga: Inilah 4 Tipe Narsistik, Salah Satunya Mungkin ada di Sekitar

Beragam Gejala Gangguan Kepribadian Narsistik

Seseorang yang memiliki kepribadian narsis biasanya mulai terlihat ketika mereka menginjak remaja, atau awal menuju usia dewasa. Berikut ini gejala gangguan kepribadian narsistik menurut ahli di  National Institutes of Health - MedlinePlus dan sumber-sumber lainnya:

• Manfaatkan orang lain untuk mencapai tujuannya sendiri.
• Memiliki sikap egois yang berlebihan.
• Membesar-besarkan prestasi dan bakat.
• Disibukkan dengan fantasi sukses, kekuasaan, kecantikan, kecerdasan, atau cinta ideal.
• Memiliki ekspektasi yang tidak masuk akal atas perlakuan yang disukainya.
• Butuh perhatian dan kekaguman yang konstan.
• Mengabaikan perasaan orang lain, dan memiliki sedikit kemampuan untuk merasakan empati. 
• Obsesif terhadap kepentingan pribadi. 
• Gagal untuk mengenali emosi dan perasaan orang lain.
• Percaya bahwa dirinya lebih baik dari orang lain.
• Mengambil keuntungan dari orang lain;
• Percaya bahwa dirinya istimewa dan berperilaku sebagai seseorang yang istimewa.
• Mengharapkan orang lain untuk menyetujui ide dan rencana yang dibuatnya.
• Mengekspresikan sebuah bentuk penghinaan terhadap orang-orang yang dianggap inferior (rendah).
• Kesulitan menjaga hubungan yang sehat;
• Memiliki harga diri yang rapuh.

Jika seseorang menunjukkan gejala gangguan kepribadian narsistik, bukan berarti ia pasti mengidap gangguan kepribadian ini. Kondisi ini membutuhkan berbagai pemeriksaan dan tes psikologi yang mesti dilakukan oleh ahlinya untuk mendiagnosis narsisme. 

Apabila ingin melakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikannya, kamu bisa segera ke rumah sakit pilihan. Sebelumnya, buat janji dengan dokter atau psikolog melalui aplikasi Halodoc sehingga tidak perlu mengantre lagi.

Baca juga: Sering Memanfaatkan Orang Lain Bisa Jadi Gangguan Narsistik

Interaksi Sosial sampai Pola Asuh

Hingga kini, penyebab pasti dari gangguan kepribadian ini belum diketahui secara pasti. Namun, menurut para pakar gangguan ini dipercaya hasil dari faktor-faktor interaksi sosial, psikologis, dan genetik. Di samping itu, pola asuh yang terlalu protektif atau lalai, juga bisa memicu munculnya narisme pada anak di masa mendatang. 

Hati-hati, gangguan kepribadian yang lebih banyak diidap oleh pria ketimbang wanita ini, bisa menimbulkan keterbatasan dan masalah dalam hidup. Sebab, sifat ini bisa berdampak pada sekolah, pekerjaan, hubungan dengan pasangan, dan kehidupan sosial lainnya.

Baca juga: 7 Cara Menghadapi Pasangan Gangguan Kepribadian Narsistik

Kira-kira bagaimana cara mengatasi masalah mental ini? Sampai kini belum ada pengobatan yang bisa menyembuhkan gangguan kepribadian narsistik. Namun, konsel atau psikoterapi bisa membantu pengidapnya untuk menjalani hidup dengan lebih baik. 

Jika masih memiliki pertanyaan tentang gangguan kepribadian narsistik, kamu bisa bertanya langsung pada psikolog melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Referensi:

National Institutes of Health - MedlinePlus. Narcissistic personality disorder

Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Diseases & Conditions. Narcissistic personality disorder. 

Psychology Today. Diakses pada 2020. Meet the Real Narcissists (They're Not What You Think)