Kenali Faktor Risiko Munculnya Gumpalan Darah di Urin
Halodoc, Jakarta - Pernah mengalami buang air kecil yang disertai dengan darah dalam urine? Bila iya, mungkin saja dirimu mengalami hematuria. Dalam dunia medis, hematuria ini menandakan adanya darah di dalam urine. Seseorang yang mengidap kondisi ini, warna urinenya menjadi kemerahan atau sedikit kecokelatan.
Sebenarnya urine yang normal enggak mengandung darah, kecuali wanita yang sedang menstruasi. Meski terlihat menakutkan, kondisi ini jarang menjadi pertanda penyakit yang membahayakan nyawa. Tapi, kamu tetap perlu segera pergi ke dokter untuk mengetahui penyebab munculnya darah di dalam urine.
Baca juga:Urine Berwarna, Hati-hati 4 Penyakit Ini
Ada juga hematuria mikroskopik yang ditandai dengan munculnya darah di dalam urine meski tak kasat mata. Darah yang terkandung di dalam urine ini hanya bisa dilihat di dalam laboratorium dengan menggunakan mikroskop.
Lalu, dari mana sih darah di dalam urine ini berasal? Nah, darah ini tentunya berasal dari sistem salurah kemih. Contohnya, kandung kemih (tempat menyimpan urine), uretra (saluran yang dilewati urine dari kandung kemih menuju ke luar tubuh), atau ureter (saluran dari ginjal menuju kandung kemih). Selain itu, darah ini juga bisa berasal dari ginjal yang berfungsi untuk menyaring darah.
Kenali Gejala Hematuria
Perubahan warna urine menjadi merah muda, kemerahan, dan kecokelatan, karena mengandung sel darah merupakan gejala yang paling kentara dari hematuria. Dalam kebanyakan kasus hematuria, pengidapnya tak merasakan sakit. Tapi, kondisi ini akan menyakitkan bila muncul darah yang menggumpal bersama urine.
Baca juga:Inilah 4 Gejala Hematuria yang Perlu Diketahui
Di samping perubahan warna urine, terkadang ada juga gejala-gejala yang menyertai hematuria. Misalnya, frekuensi buang air kecil yang meningkat, sakit perut bagian bawah, ataupun kesulitan buang air kecil. Yang perlu digarisbawahi, beberapa kasus hematuria terkadang tak disertai dengan gejala lain sama sekali.
Disebabkan Banyak Masalah Medis
Untuk memastikan penyebab pasti mengapa ada darah di dalam urine, dirimu mesti bertanya langsung kepada dokter. Nah, berikut beberapa faktor risiko yang bisa menimbulkan munculnya darah di dalam urine.
-
Infeksi saluran kemih.
-
Batu ginjal.
-
Kelainan genetik.
-
Peradangan pada uretra.
-
Pembengkakan kelenjar prostat.
-
Kanker prostat.
-
Kanker kandung kemih.
-
Infeksi ginjal.
-
Efek obat-obatan tertentu.
-
Kanker ginjal.
-
Olahraga secara berlebihan.
Baca juga:Apakah Hematuria Berbahaya?
Tips Mencegah Hematuria
Sebenarnya penyakit hematuria ini tak bisa dicegah. Tapi, penyakit ini bisa dicegah sesuai dengan penyakit atau faktor risiko yang memicunya. Misalnya:
-
Bagi pengidap batu ginjal, dapat perbanyak konsumsi air putih dan mengurangi makanan yang tinggi garam.
-
Bagi pengidap kanker kandung kemih, hindari kebiasaan merokok dan juga paparan bahan-bahan kimia.
-
Bagi pengidap infeksi saluran kemih, dapat meminum air putih dalam jumlah yang cukup dan tidak menahan buang air kecil.
-
Minum air dalam jumlah yang cukup (2 liter per hari).
-
Hindari paparan zat kimia yang tidak aman. Misalnya, air yang mengandung arsen atau konsumsi suplemen yang tak diketahui jenis kandungannya.
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Kamu bisa kok bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!