Kenali Faktor Penyebab Terjadinya Limfedema
“Penyebab limfedema bisa bervariasi, tergantung kondisinya. Pada limfedema sekunder, beberapa kondisi medis yang diidap bisa jadi pemicu.”
Halodoc, Jakarta – Ada banyak hal yang bisa jadi penyebab limfedema. Ini adalah kondisi ketika jaringan mengalami pembengkakan karena akumulasi cairan kaya protein, yang semestinya dikeluarkan tubuh melalui sistem limfatik.
Pembengkakan jaringan karena limfedema dapat terjadi di berbagai bagian tubuh. Namun paling sering menyerang lengan atau tungkai. Selain itu juga bisa terjadi di dinding dada, perut, leher, dan alat kelamin.
Faktor Penyebab Terjadinya Limfedema
Faktor penyebab limfedema bervariasi tergantung pada kondisinya: Primer atau sekunder. Limfedema primer bersifat genetik. Itu terjadi ketika ada kesalahan pada gen yang bertanggung jawab untuk perkembangan sistem limfatik. Artinya tidak dapat mengalirkan cairan sebagaimana mestinya.
Faktor risiko utama untuk limfedema primer adalah memiliki anggota keluarga dekat dengan kondisi tersebut. Sementara itu, limfedema sekunder adalah hasil dari kondisi lain yang mempengaruhi sistem limfatik.
Beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab limfedema sekunder adalah:
1. Menjalani Operasi Kanker
Terkadang, dokter perlu mengangkat kelenjar getah bening untuk menghentikan penyebaran kanker. Hal ini meningkatkan kemungkinan getah bening tidak mengalir dengan baik, mengakibatkan limfedema.
Perawatan untuk kanker seperti kanker payudara, kanker kulit, kanker serviks, dan kanker prostat mungkin memerlukan pembedahan, untuk mengangkat kelenjar getah bening.
2. Terapi Radiasi
Pengobatan kanker ini menggunakan radiasi untuk menghancurkan sel kanker. Namun, ini juga bisa jadi faktor penyebab limfedema, karena dapat merusak jaringan sehat, termasuk sistem limfatik, sehingga tidak dapat mengalirkan cairan.
3. Tumor
Pada beberapa kasus, keberadaan tumor juga bisa jadi penyebab limfedema. Hal ini karena tumor menghalangi saluran limfatik, dan menyebabkan penumpukan cairan.
4. Imobilitas
Gerakan membantu drainase getah bening, karena aktivitas otot mendorong pergerakan cairan di sepanjang pembuluh limfatik. Oleh karena itu, berkurangnya gerakan dapat meningkatkan risiko limfedema.
Orang yang mengalami keterbatasan mobilitas dalam waktu lama lebih berisiko terkena limfedema. Misalnya karena sakit, kerusakan saraf, atau artritis.
5. Cedera
Terkadang, memar yang luas dan cedera pada jaringan lunak dapat meningkatkan risiko limfedema. Orang yang pernah mengalami luka bakar, luka hancur, atau bentuk trauma lainnya mungkin berisiko.
6. Kelebihan Berat Badan
Orang dengan obesitas memiliki peningkatan risiko limfedema. Alasannya tidak jelas, tetapi bisa jadi karena jaringan ekstra mengurangi aliran cairan melalui saluran limfatik.
7. Penyakit Vena
Kondisi yang memengaruhi aliran darah melalui vena dapat menjadi faktor penyebab limfedema. Vena yang tidak sehat memungkinkan cairan meluap ke ruang jaringan. Akibatnya, ini menguasai bagian sistem limfatik yang bertanggung jawab untuk mengalirkan cairan.
8. Peradangan
Kondisi yang menyebabkan peradangan kronis, seperti radang sendi, dapat meningkatkan risiko pengembangan limfedema. Ini karena peradangan dapat merusak atau menghancurkan pembuluh getah bening.
9. Infeksi
Selulitis, infeksi kulit akibat bakteri, dapat menjadi penyebab limfedema. Pada kasus yang parah, selulitis dapat menyebabkan kerusakan jaringan di sekitar sistem limfatik. Hal ini menyebabkan jaringan parut dan drainase yang buruk.
Selain itu, infeksi parasit yang dikenal sebagai filariasis juga dapat menyebabkan limfedema. Pada pengidap filariasis, cacing seperti benang menghuni sistem limfatik dan menyumbat drainase getah bening.
Seperti Apa Gejalanya?
Tanda dan gejala limfedema dapat meliputi:
- Pembengkakan sebagian atau seluruh lengan atau tungkai, termasuk jari tangan atau kaki.
- Perasaan berat atau sesak.
- Rentang gerak terbatas.
- Infeksi berulang.
- Pengerasan dan penebalan kulit (fibrosis).
Tanda dan gejala dapat berkisar dari ringan hingga berat. limfedema yang disebabkan oleh pengobatan kanker mungkin tidak terjadi sampai berbulan-bulan atau bertahun-tahun setelah pengobatan.
Itulah pembahasan mengenai faktor penyebab limfedema dan gejala yang perlu kamu waspadai. Jika kamu mengalami gejala penyakit ini, segera periksakan diri ke dokter agar mendapat pengobatan. Bila dokter memberi resep obat, download Halodoc saja untuk cek kebutuhan medis kamu dengan mudah.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. limfedema.
Medical News Today. Diakses pada 2023. limfedema Risk Factors And Causes.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan