Kenali Fakta-Fakta Penting tentang Crohn's Disease
Halodoc, Jakarta – Penyakit Crohn adalah penyakit radang kronis pada saluran pencernaan. Gejalanya meliputi sakit perut dan diare, terkadang berdarah, serta penurunan berat badan. Perawatan Crohn’s disease terdiri dari perubahan gaya hidup, seperti olahraga dan diet sehat, serta antidiarrhetics yang dijual bebas dan resep obat antiinflamasi.
Orang dengan penyakit Crohn dapat memiliki gejala yang parah diikuti oleh periode tanpa gejala yang dapat berlangsung selama berminggu-minggu atau bertahun-tahun. Gejala-gejalanya tergantung pada di mana penyakit itu terjadi dan seberapa parah dengan tanda-tanda sebagai berikut:
-
Diare kronis, sering berdarah dan mengandung lendir atau nanah
-
Penurunan berat badan
-
Demam
-
Nyeri dan nyeri perut
-
Perasaan massa atau penuh di perut
-
Pendarahan dubur
Baca juga: 7 Fakta Tentang Penyakit Crohn yang Perlu Diketahui
Crohn menyebabkan dua jenis komplikasi:
-
Lokal, yang hanya memengaruhi usus
-
Sistemik, yang memengaruhi seluruh tubuh dan mungkin mendengarnya disebut komplikasi ekstraintestinal
Komplikasi lokal Crohn meliputi:
-
Abses
Ini bisa terbentuk di dinding usus dan menonjol keluar. Kamu mungkin mendapatkan satu di dekat anus yang terlihat, seperti bisul. Kamu akan melihat bengkak, nyeri tekan, nyeri, dan demam.
-
Diare Garam Empedu
Penyakit Crohn paling sering memengaruhi ileum dan bagian bawah usus. Bagian ini biasanya menyerap asam empedu yang dibuat tubuh untuk membantu menyerap lemak. Jika tubuh tidak dapat memproses lemak, kamu bisa terkena diare jenis ini.
-
Fissure
Ini adalah robekan yang menyakitkan di lapisan anus. Ini dapat menyebabkan pendarahan saat buang air besar.
-
Fistula
Luka atau bisul dapat berubah menjadi lubang yang disebut fistula yang menghubungkan dua bagian ususmu. Kondisi ini bisa terjadi pada jaringan terdekat, seperti kandung kemih, Miss V, dan kulit.
Baca juga: Inilah Penyebab Peradangan pada Usus Besar
-
Malabsorpsi dan Malnutrisi
Crohn bisa memengaruhi usus kecil, yaitu bagian tubuh yang menyerap nutrisi dari makanan. Setelah kamu mengidapnya dalam waktu yang lama, tubuh mungkin tidak lagi bisa memproses apa yang kamu makan.
-
Pertumbuhan Berlebih Bakteri Usus Kecil (SIBO)
Usus kamu akan penuh dengan bakteri yang membantumu memecah makanan. Ketika ini terjadi lebih tinggi di saluran pencernaan, kamu bisa mendapatkan gas, kembung, sakit perut, dan diare.
-
Penyempitan
Daerah yang sempit dan menebal ini disebabkan oleh peradangan yang menyertai Crohn. Kondisi ini bisa ringan atau berat tergantung pada seberapa banyak ususmu tersumbat. Gejalanya meliputi kram, sakit perut, dan kembung.
Baca juga: Inilah 5 Faktor Pemicu Radang Usus
Komplikasi sistemik meliputi:
-
Arthritis
Peradangan sendi yang mengarah pada rasa sakit, pembengkakan, dan kurangnya fleksibilitas, adalah komplikasi yang paling umum. Ada tiga jenis radang sendi yang kadang-kadang datang dengan Crohn:
-
Periferal
Jenis ini memengaruhi sendi besar di lengan dan kaki, seperti siku, lutut, pergelangan tangan, dan pergelangan kaki.
-
Axial
Jenis ini memengaruhi tulang belakang atau punggung bagian bawah (dokter akan menyebutnya sendi sacroiliac).
-
Ankylosing spondylitis
Jenis radang sendi tulang belakang yang lebih serius ini jarang terjadi pada orang-orang dengan Crohn, namun itu bisa terjadi. Ini juga dapat menyebabkan peradangan di mata, paru-paru, dan katup jantung.
-
Masalah kulit
Ini adalah komplikasi sistemik kedua yang paling umum. Yang paling sering dikaitkan dengan penyakit Crohn meliputi:
-
Eritema nodosum
Nodul kecil, lunak, dan merah ini biasanya muncul di tulang kering, pergelangan kaki, dan terkadang lengan.
-
Pyoderma gangrenosum
Luka yang berisi nanah ini sering mengikuti cedera atau trauma kulit lainnya. Sering muncul di kaki, namun dapat muncul di mana saja.
-
Label kulit
Kelepak kecil dari kulit ini umum pada orang dengan Crohn, terutama di sekitar anus atau wasir.
-
Bisul mulut
Terbentuk di antara gusi dan bibir bawah atau di sepanjang sisi dan bawah lidah.
Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai Crohn’s Disease, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.