Kenali Efek Pengobatan Kemoterapi terhadap Pertumbuhan Anak
"Obat-obatan yang digunakan dalam perawatan kemoterapi ternyata bisa berdampak pada pertumbuhan anak. Pasalnya, obat ini bisa menyerang sel-sel sehat yang menunjang proses pertumbuhan."
Halodoc, Jakarta – Kemoterapi adalah salah satu jenis perawatan untuk kanker. Jenis perawatan ini menggunakan obat untuk membunuh sel kanker. Sayangnya, obat kemoterapi dapat merusak sel normal sehingga bisa menimbulkan efek samping jangka pendek maupun jangka panjang.
Pada anak-anak, perawatan ini bisa berdampak pada pertumbuhannya. Sebab, obat kemoterapi bisa merusak sel-sel yang menunjang proses pertumbuhan Si Kecil.
Apakah Kemoterapi Memengaruhi Pertumbuhan Anak?
Melansir American Cancer Society, efek samping kemoterapi dapat terjadi bertahun-tahun kemudian. Beberapa jenis obat kemoterapi dapat merusak sel-sel pertumbuhan anak dan mencegahnya tumbuh optimal.
Salah satu efek yang paling sering terjadi adalah pertumbuhan tulang yang tidak normal. Contohnya, osteoporosis (penipisan tulang) atau skoliosis (tulang belakang melengkung).
Terkadang, anak-anak yang menjalani kemoterapi tidak tumbuh dalam kerangka waktu yang biasa atau berhenti tumbuh lebih awal dari biasanya. Kondisi ini umumnya menyasar anak-anak yang mengidap tumor otak yang menjalani perawatan radiasi atau kemoterapi.
Kenali Efek Samping Kemoterapi Lainnya
Beberapa efek samping kemoterapi pada anak lainnya, yaitu:
1. Gangguan belajar
Pengobatan obat kemoterapi dan radiasi ke otak dapat mengganggu pembelajaran. Masalahnya dapat berkisar dari ringan hingga berat dan muncul selama perawatan, segera setelah perawatan, atau beberapa tahun kemudian.
Masalah pembelajaran ini termasuk masalah dengan memori dan kecepatan pemrosesan.
2. Gangguan tiroid
Tiroid adalah kelenjar sistem endokrin yang mengontrol metabolisme. Kemoterapi atau radiasi ke bagian kepala atau leher berisiko menyebabkan masalah tiroid, seperti hipotiroidisme yang menyebabkan kelelahan, pertambahan berat badan, penipisan rambut, dan kulit kering.
3. Gangguan pendengaran
Kemoterapi, radiasi ke otak, dan bahkan beberapa antibiotik dapat menyebabkan kehilangan pendengaran frekuensi tinggi, tinnitus (dering di telinga), atau pusing.
4. Masalah penglihatan
Penglihatan kabur atau ganda, glaukoma, atau katarak dapat terjadi pada anak-anak yang menjalani perawatan kanker di dekat mata atau menerima radiasi ke otak.
5. Masalah gigi
Akar gigi pendek, gigi yang tertunda, atau lepasnya gigi yang sering terjadi berisiko dialami oleh anak-anak yang menjalani radiasi ke otak atau kemoterapi dengan obat yang disebut vincristine.
6. Masalah jantung
Anak-anak yang mengalami radiasi di bagian dada atau kemoterapi dengan kelas obat yang disebut anthracycline berisiko tinggi alami masalah jantung hingga 20 tahun atau lebih lama setelah perawatan.
Tingkat keparahan masalahnya tergantung pada berapa banyak kemo atau radiasi dada yang didapatkan dan usia anak selama perawatan.
7. Gangguan perkembangan seksual dan kesuburan
Kemoterapi dan radiasi dapat menyebabkan masalah kesuburan. Efek yang terlambat ini mungkin dari kerusakan pada sistem endokrin atau ke organ seksual itu sendiri.
Berapa Lama Efek Samping Kemoterapi Bertahan?
Sebagian besar efek samping mulai hilang setelah pengobatan kanker berakhir dan sel sehat memiliki kesempatan untuk tumbuh kembali. Namun, semuanya bergantung pada kondisi kesehatan anak secara keseluruhan, jenis dan jumlah obat kemoterapi.
Terkadang, pengobatan kanker dapat menyebabkan perubahan yang bertahan lama pada tubuh yang sedang tumbuh. Efek samping jangka panjang ini bahkan berpotensi merusak jantung, paru-paru, otak, saraf, ginjal, kelenjar tiroid, atau organ reproduksi.
Dalam beberapa kasus, anak-anak dan remaja yang pernah menjalani beberapa jenis kemoterapi lebih berisiko terserang kanker jenis kedua di kemudian hari.
Sebelum perawatan, dokter pasti akan membicarakan seputar besaran manfaat dan risikonya. Mereka juga akan menjelaskan tindakan pencegahan apa saja yang bisa dilakukan untuk meminimalisir dampak negatif tersebut.
Jika kamu punya pertanyaan lain seputar kemoterapi pada anak, hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc saja. Dokter yang ahli di bidangnya akan menjawab pertanyaan kamu sekaligus memberikan solusi terbaik.
Jangan tunda sebelum kondisinya memburuk, download Halodoc sekarang juga!