Kenali dan Cara Mengatasi Trypophobia
Halodoc, Jakarta – Trypophobia adalah perasaan takut atau jijik melihat lubang-lubang yang padat dalam sebuah bidang tertentu. Misalnya, lubang-lubang kecil di permukaan stroberi, biji polong, sarang lebah, karang, blewah, gelembung dan lain-lain. Ada perasaan tidak nyaman yang membuat orang yang mengalami trypophobia menjadi mual, takut dan tidak sanggup berlama-lama memandanginya.
Namun secara medis, kondisi trypophobia tidak dianggap sebagai bentuk fobia yang “resmi”. American Psychiatric Association mengeluarkan pernyataan bahwasanya trypophobia hanyalah pengembangan bentuk rasa takut dari hal-hal yang berbahaya ynag dipicu oleh warna kontras dan bentuk-bentuk tidak simetris.
Lebih lanjut lagi mengenai trypophobia, justru para peneliti dari American Psychiatric Association mengatakan pemicu trypophobia adalah gangguan depresi dan kecemasan sosial. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai pengidap fobia ini, biasanya para ahli medis akan menanyakan beberapa pertanyaan terkait situasi sosial, seperti tempat tinggal, riwayat psikologi keluarga, rekam medis pengidap, serta pengalaman-pengalaman hidup yang mengganggu kecemasan, dan caranya memandang sebuah situasi. Baca juga: 4 Gangguan Saraf yang Perlu Diketahui
Mengatasi Fobia
Mengatasi trypohobia ataupun fobia jenis lainnya biasanya dilakukan dengan cara menerapkan terapi pemaparan. Terapi pemaparan adalah sebuah teknik terapi di mana pengidap fobia akan dipertemukan langsung dengan situasi ataupun benda yang ditakutinya. Tentu saja pengidap fobia tidak akan menghadapi “ketakutannya” tersebut sendirian melainkan ditemani oleh terapis.
Dalam terapi pemaparan tersebut, pengidap fobia akan diajak berdiskusi perasaan-perasaan serta kecemasan yang dialaminya saat berhadapan dengan fobianya. Ini dilakukan untuk menggali apa yang menjadi pemicu dan penyebab, sehingga terapis bisa merumuskan cara mengatasi fobianya tersebut. Tentu saja situasi atau benda yang tersebut hanya berupa ilustrasi yang makin lama akan menjadi nyata seiring dengan peningkatan kesembuhan yang dialami oleh pengidap.
Terapi Relaksasi untuk Mengatasi Trypophobia
Pada situasi tertentu, pengidap fobia bisa jadi akan diberikan obat-obatan tertentu untuk mengurangi gejala kecemasan dan paniknya. Ini semua tergantung dengan pemeriksaan lebih lanjut dari pihak medis. Selain pemberian obat medis dan terapi, biasanya pengidap fobia disarankan untuk melakukan diberikan aktivitas rutin untuk mengalihkan pikirannya dari ketakutan serta kecemasannya. baca juga: 6 Cara Cepat Hilangkan Lelah Saat Mudik
Biasanya aktivitas yang disarankan merupakan kegiatan yang memicu relaksasi, seperti yoga, olahraga lari, ataupun zumba. Selain sehat, aktivitas tersebut juga dapat memberikan sensasi menenangkan pada tubuh dan pikiran. Pengidap fobia juga disarankan untuk mengembangkan hobi yang terkait dengan seni.
Terapi seni sudah menjadi salah satu bentuk terapi yang disarankan sebagai sarana untuk melepaskan kecemasan serta penumpukan emosi-emosi yang tidak terjelaskan. Beberapa wujud kesenian yang bisa dilakukan adalah melukis, menyanyi, merajut, dan menulis. Biasanya setelah menyalurkan kecemasan lewat aktivitas seni seperti ini ada perasaan lega dan menjadi bentuk apresiasi diri juga karena bisa menghasilkan karya dari sesuatu yang “ditakuti”. Baca juga: Penyebab Kutu Rambut dan Cara Mengatasinya
Semakin menghindari rasa takut ataupun fobia tersebut justru malah akan memperparah kondisi kecemasan. Tidak ada jalan lain untuk melawan fobia dengan menghadapi dan mendiskusikan ketakutan dan kecemasannya supaya emosi negatif tersebut keluar tidak mengendap di dalam diri.
Sebenarnya fobia bisa dipicu oleh kenangan masa kecil dan pengalaman tidak menyenangkan saat berhadapan dengan suatu hal. Ada begitu banyak jenis fobia serta gangguan kecemasan, jika ingin tahu lebih banyak cara mengatasi trypophobia, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.