Kenali Berbagai Khasiat Buah Talas untuk Kesehatan Tubuh
“Buah talas atau yang juga dikenal sebagai taro adalah salah satu sayuran yang cukup dikenal karena memiliki rasa yang unik dan lezat. Siapa sangka ternyata tanaman akar ini memiliki banyak sekali manfaat kesehatan secara keseluruhan, jadi kamu bisa rutin mengonsumsinya untuk mendapatkan manfaatnya.”
Halodoc, Jakarta – Buah talas adalah salah satu sayuran akar dengan kandungan karbohidrat yang awalnya dibudidayakan di Asia. Namun, kini talas sudah dibudidayakan di banyak tempat di dunia. Talas memiliki kulit luar coklat dan daging putih dengan bintik-bintik ungu di seluruh bagiannya. Saat dimasak, rasanya agak manis dan teksturnya mirip kentang.
Buah talas adalah sumber serat dan nutrisi lain yang luar biasa baik dan ia menawarkan berbagai manfaat kesehatan potensial, termasuk peningkatan kontrol gula darah, kesehatan usus, bahkan kesehatan jantung.
Baca juga: Ternyata, Singkong Bantu Turunkan Risiko Stunting
Manfaat Buah Talas
Berikut ini beberapa manfaat buah talas yang bisa kamu dapatkan jika dikonsumsi rutin:
- Mengontrol Gula Darah
Meskipun akar talas adalah sayuran bertepung, tetapi ia mengandung dua jenis karbohidrat yang bermanfaat untuk pengelolaan gula darah, yakni serat dan pati resisten. Serat adalah karbohidrat yang tidak dapat dicerna manusia. Oleh karena tidak diserap tubuh, ia tidak berdampak pada kadar gula darah.
Talas juga membantu memperlambat pencernaan dan penyerapan karbohidrat lain, mencegah lonjakan gula darah yang besar setelah makan. Penelitian juga telah menemukan bahwa diet tinggi serat dapat mengurangi kadar gula darah sekitar 10 mg/dl pada orang dengan diabetes tipe 2.
Talas juga mengandung jenis pati khusus, yang dikenal sebagai pati resisten, yang tidak dapat dicerna manusia sehingga tidak meningkatkan kadar gula darah. Sekitar 12 persen pati dalam akar talas yang dimasak adalah pati resisten, menjadikannya salah satu sumber nutrisi yang lebih baik. Kombinasi pati resisten dan serat ini menjadikan akar talas sebagai pilihan karbohidrat yang baik, terutama bagi pengidap diabetes.
- Mengurangi Risiko Penyakit Jantung
Serat dan pati resisten dalam akar talas juga dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung. Penelitian substansial telah menemukan bahwa orang yang makan lebih banyak serat cenderung memiliki tingkat penyakit jantung yang lebih rendah. Sebuah studi menemukan bahwa untuk setiap tambahan 10 gram serat yang dikonsumsi per hari, risiko kematian akibat penyakit jantung menurun sebesar 17 persen.
Risiko penyakit jantung juga meningkat jika kamu memiliki kolesterol tinggi. Oleh karena itu, pastikan juga kamu rutin mengonsumsi obat dan suplemen yang bisa menurunkan kolesterol jahat di dalam tubuh. Kamu pun bisa pesan suplemen tersebut di Halodoc supaya lebih mudah.
Baca juga: Tanpa Obat, 8 Makanan Ini Bisa Turunkan Kolesterol
- Melawan Kanker
Buah talas mengandung senyawa nabati yang disebut polifenol yang memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk potensi untuk mengurangi risiko kanker. Polifenol utama yang ditemukan dalam akar talas adalah quercetin, yang juga ada dalam jumlah besar dalam bawang, apel, dan teh. Quercetin diduga dapat memicu kematian sel kanker dan memperlambat pertumbuhan beberapa jenis kanker. Ia juga merupakan antioksidan kuat yang melindungi tubuh dari kerusakan radikal bebas berlebihan yang dikaitkan dengan kanker.
- Membantu Menurunkan Berat Badan
Buah talas merupakan sumber serat yang baik, dan penelitian telah menemukan bahwa orang yang makan lebih banyak serat cenderung memiliki berat badan lebih rendah dan lebih sedikit lemak tubuh. Ini mungkin karena serat memperlambat pengosongan perut, yang membuat kamu bisa kenyang lebih lama dan mengurangi jumlah kalori yang kamu makan sepanjang hari. Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan penurunan berat badan.
Baca juga: 6 Makanan Pengganti Nasi Saat Diet
- Baik untuk Usus
Oleh karena akar talas mengandung banyak serat dan pati resisten, ia juga mungkin bermanfaat untuk kesehatan usus. Tubuh manusia tidak mencerna atau menyerap serat dan pati resisten, sehingga mereka tetap berada di usus. Ketika mereka mencapai usus besar, mereka menjadi makanan bagi mikroba di usus dan mendorong pertumbuhan bakteri baik.
Ketika bakteri usus memfermentasi serat ini, mereka menciptakan asam lemak rantai pendek yang memberi nutrisi pada sel-sel yang melapisi usus dan membuatnya tetap sehat dan kuat. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa mengonsumsi serat dan pati resisten dapat meningkatkan kadar ini serta membantu melindungi terhadap penyakit radang usus dan kanker usus besar.