Kenali Alopecia Areata, Penyebab Kebotakan Rambut
“Alopecia areata adalah penyakit autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang sel tubuh yang sehat di sekitar folikel rambut. Ketika itu terjadi, rambut pengidap alopecia areata akan mengalami kerontokan.”
Halodoc, Jakarta – Alopecia areata adalah gangguan autoimun yang menyebabkan rambut rontok sehingga kepala pengidapnya akan mengalami kebotakan. Jumlah rambut yang rontok bisa berbeda pada setiap orang.
Beberapa orang kehilangannya hanya di beberapa titik, sedangkan yang lain di banyak titik. Terkadang, rambut tumbuh kembali tetapi kemudian rontok lagi.
Penyebab kondisi ini adalah kondisi autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel tubuh yang sehat di sekitar folikel rambut sehingga menyebabkan rambut rontok. Ulasan lengkap mengenai alopecia areata bisa kamu baca di sini!
Alopecia Areata Terjadi Akibat Autoimun
Sebelumnya sudah disebutkan kalau kondisi ini tergolong sebagai penyakit autoimun. Nantinya, tingkat kerontokan rambut bervariasi, bisa kehilangan semua rambut di kepalanya (alopecia areata totalis) atau seluruh tubuh (alopecia areata universalis).
Susunan genetik seseorang dapat memicu reaksi autoimun ini, bersama dengan virus atau zat yang bersentuhan dengan orang tersebut.
Sayangnya, kondisi ini adalah penyakit yang tidak dapat diprediksi. Pada beberapa orang, rambut tumbuh kembali tetapi kemudian rontok lagi. Bisa juga di tempat berbeda, rambut bisa kembali tumbuh.
Setiap kasus bisa jadi unik, bahkan jika seseorang kehilangan semua rambutnya, ada kemungkinan rambutnya akan tumbuh kembali.
Selain kondisi autoimun, belum bisa dipastikan penyebab lain yang memicu kondisi ini. Itulah mengapa kondisi ini tidak dapat sembuh sepenuhnya. Penanganan yang selama ini dilakukan adalah tindakan penanganan untuk mengurangi dampak dari kerontokan rambut tersebut.
Cara Menangani Alopecia Areata
Dalam banyak kasus, kondisi ini diobati dengan obat yang digunakan untuk kondisi lain. Pilihan pengobatan untuk kondisi ini meliputi:
1. Kortikosteroid
Ini merupakan obat antiinflamasi yang akan dokter resepkan untuk penyakit autoimun. Kortikosteroid dapat diberikan sebagai suntikan ke kulit kepala atau area lain, secara oral (sebagai pil), atau dioleskan sebagai salep, krim, atau larutan busa.
2. Minoxidil
Obat topikal ini bisa kamu gunakan sebagai pengobatan untuk pola kebotakan. Biasanya kamu akan membutuhkan sekitar 12 minggu perawatan dengan sebelum rambut mulai tumbuh.
3. Jenis Obat Lain
Obat lain yang bisa mengatasi alopecia memiliki berbagai tingkat efektivitas. Ini termasuk obat yang bisa kamu gunakan untuk mengobati psoriasis dan obat yang dioleskan ke kulit. Beberapa di antaranya bisa menyebabkan reaksi alergi dan malah menyebabkan pertumbuhan rambut.
Selain perawatan obat, ada berbagai teknik kosmetik dan perlindungan yang dapat kamu coba, ini termasuk:
- Menggunakan riasan untuk menyembunyikan atau meminimalkan kerontokan rambut.
- Mengenakan kacamata hitam untuk melindungi mata dari sinar matahari dan lingkungan (jika bulu mata yang rontok).
- Mengenakan penutup (wig, topi, atau syal) untuk melindungi kepala.
- Makan makanan yang seimbang. Ingat, pertumbuhan rambut adalah proses yang bergantung pada vitamin dan mineral. Orang-orang yang menjalani diet tertentu, kerap mengalami masalah kerontokan rambut.
- Mengurangi stres, banyak orang dengan alopecia areata mengalami kondisi tersebut, karena stres dalam hidup.
Punya masalah dengan kerontokan rambut dan ingin melakukan konsultasi dengan dokter, kamu bisa buat janji pemeriksaan ke rumah sakit lewat aplikasi Halodoc. Tunggu apa lagi? Segera download Halodoc untuk mendapatkan kemudahan akses kesehatan di mana saja dan kapan saja!
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2022. Alopecia Areata.
Everyday Health. Diakses pada 2022. Causes and Risk Factors for Alopecia Areata.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan