Halodoc, Jakarta – Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh strain bakteri Corynebacterium diphtheriae yang menghasilkan racun. Bakteri difteri masuk ke dalam tubuh melalui hidung, mulut maupun luka di kulit.

Penularan penyakit ini dapat melalui droplet bakteri difteri yang terhirup oleh orang yang terinfeksi saat batuk, bersin, atau tertawa. 

Gejala Awal Difteri pada Anak

Difteri menjadi penyakit yang umum terjadi pada anak-anak. Tahukah kamu, penyebab difteri pada anak beragam. Mulai dari kebutuhan gizi anak yang tidak tercukupi sampai riwayat vaksin yang tidak lengkap sehingga dapat menurunkan imunitas tubuh anak.

Ada beberapa ciri yang menandakan anak terjangkit penyakit ini, seperti:

1. Sakit tenggorokan

Umumnya, sakit tenggorokan merupakan gejala yang pertama kali muncul terserangnya difteri pada anak.

2. Kesulitan bernapas

Kesulitan bernapas terjadi karena membran difteri yang menutupi saluran pernapasan. Penyebab lainnya adalah adanya edema pada tonsil, faring, daerah submandibular dan servikal.

3. Demam ringan

Pada gejala awal, difteri mirip dengan sakit tenggorokan yang parah. Padahal, demam ringan dan pembengkakan kelenjar leher merupakan tanda gejala awal lainnya.

4. Suara serak

Gejala klinis difteri anak berupa suara serak akibat membran difteri menutupi pita suara yang terletak di laring.

5. Suara melengking yang terjadi saat menarik napas (stridor)

Saluran pernapasan yang menyempit karena adanya membran difteri membuat suara ketika berbicara terdengar melengking.

6. Pembesaran kelenjar getah bening di leher

Bagian leher pada anak yang terserang difteri terjadi pembengkakan. Hal ini karena adanya pembesaran kelenjar getah bening.

7. Peningkatan detak jantung

Gejala lainnya seorang anak menderita difteri menunjukkan adanya tanda-tanda syok akibat peningkatan denyut jantung.

8. Pilek

Gejala pilek menjadi gejala awal yang menyerupai common cold tanpa atau dengan gejala sistemik ringan.

9. Pembengkakan langit-langit mulut (palatum)

Bengkak yang khas menunjukkan pseudomembran terlihat kotor dan terdapat bercak putih. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan penyumbatan karena peradangan tonsil dan meluas jaringan di sekitarnya sehingga dapat menyebabkan bullneck.

Lakukan Vaksinasi Difteri 

Melansir dari Centers for Disease Control and Prevention, terdapat dua vaksin untuk mencegah difteri pada anak, yakni TaP dan Tdap. Konsumsi antibiotik juga mampu mencegah terserang difteri, terutama jika melakukan kontak dekat dengan penderita difteri.

Namun apabila pada anak sudah terdapat gejala-gejala di atas, segera konsultasikannya ke dokter anak di Halodoc sebelum terjadi komplikasi yang yang berbahaya. Cek dan download juga Halodoc melalui App Store atau Play Store pada ponselmu.

Referensi:

Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2023. Diphtheria Vaccines for Children

Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2023. Sign and Symptoms Diphtheria

Nationwide Children’s. Diakses pada 2023. Diphtheria in Children

Stanford Medicine Children’s Health. Diakses pada 2023. Diphtheria in Children

Seattle Children’s.  Diakses pada 2023. Diphtheria