Kenali 7 Gejala yang Ditunjukkan oleh Mioma Uteri
Halodoc, Jakarta - Mioma uteri atau fibroid uterus adalah tumor jinak yang berasal dari rahim seseorang. Walaupun rahim tersusun dari serat otot polos yang sama dengan dinding rahim, bagian tersebut jauh lebih padat daripada dinding rahim normal.
Mioma uteri umumnya berbentuk bulat. Dalam kebanyakan kasus, mioma tidak menyebabkan rasa sakit atau gejala lainnya. Namun, tumor yang berukuran sangat besar dapat menyebabkan tekanan pada kandung kemih atau organ lain, yang mengarah ke gejala tertentu.
Mioma uteri sering digambarkan berdasarkan lokasinya di dalam rahim seseorang yang mengalaminya, yaitu:
-
Mioma subserosal terletak di bawah serosa atau selaput di bagian luar uterus. Hal ini sering tampak terlokalisasi pada permukaan luar rahim atau mungkin melekat pada permukaan luar oleh pedikel.
-
Mioma submukosa terletak di dalam rongga rahim di bawah lapisan dalam rahim.
-
Mioma intramural terletak di dalam dinding otot rahim.
-
Mioma bertangkai tumbuh pada tangkai jaringan yang dikenal sebagai pedikel atau menyerupai jamur, memanjang di dalam rongga rahim atau di luar rahim dari permukaan luarnya.
Baca juga: Kaum Hawa Perlu Tahu Jenis-jenis Miom di Rahim
Gejala Mioma Uteri
Banyak wanita yang mengidap gangguan ini, tetapi tidak memiliki gejala apa pun. Apabila gangguan tersebut menimbulkan gejala, hal tersebut dapat dipengaruhi oleh lokasi, ukuran, dan jumlah mioma yang terjadi. Berikut adalah gejala mioma uteri yang paling umum meliputi:
-
Pendarahan menstruasi yang berat.
-
Menstruasi berlangsung lebih dari seminggu.
-
Tekanan atau nyeri panggul.
-
Sering buang air kecil.
-
Kesulitan mengosongkan kandung kemih.
-
Nyeri punggung atau kaki.
-
Dalam kasus yang jarang, gangguan tersebut dapat menyebabkan nyeri akut ketika melebihi pasokan darahnya, dan mulai mati.
Mioma uteri umumnya diklasifikasikan berdasarkan lokasinya. Mioma intramural tumbuh di dalam dinding rahim berotot. Fibroid submukosa menonjol ke dalam rongga rahim. Mioma subserosal menonjol ke luar rahim.
Baca juga: Mengenal Miom pada Rahim dan Bahayanya
Penyebab Mioma Uteri
Belum diketahui secara pasti hal yang dapat menyebabkan seseorang mengalami gangguan pada rahim tersebut, tetapi disebutkan bahwa beberapa faktor di bawah ini dapat menyebabkan gangguan tersebut:
-
Perubahan genetik: Banyak kasus miom yang disebabkan oleh perubahan gen yang berbeda dari yang ada di sel otot rahim normal.
-
Hormon: Estrogen dan progesteron adalah dua hormon yang merangsang perkembangan lapisan rahim setiap siklus menstruasi terjadi untuk persiapan kehamilan, tampaknya mendorong pertumbuhan mioma. Selain itu, tumor tersebut cenderung menyusut setelah menopause karena penurunan produksi hormon.
-
Faktor pertumbuhan lainnya: Zat yang membantu tubuh mempertahankan jaringan yang terdapat dalam faktor pertumbuhan seperti insulin, dapat memengaruhi pertumbuhan tumor.
Dokter percaya bahwa mioma uteri berkembang dari sel induk di jaringan otot halus rahim. Sel tunggal tersebut dapat membelah diri berulang kali, akhirnya menghasilkan massa yang kuat dan kenyal yang berbeda dari jaringan di sekitarnya.
Pola pertumbuhan gangguan tersebut dapat bervariasi dan dapat tumbuh perlahan atau cepat, atau tetap pada ukuran yang sama. Beberapa tumor mengalami pertumbuhan, dan beberapa mungkin menyusut dengan sendirinya. Tidak sedikit gangguan yang terjadi selama kehamilan menyusut atau menghilang setelah kehamilan, karena rahim kembali ke ukuran normal.
Baca juga: 6 Jenis Makanan Sehat yang Aman Dikonsumsi Pengidap Miom
Itulah beberapa gejala dari mioma uteri yang dapat timbul pada seseorang yang terserang. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal gangguan tersebut, dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya yaitu dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan