Kenali 7 Gejala Hepatitis Misterius yang Muncul di Eropa
“Hepatitis misterius menyebabkan terjadinya penyakit ringan hingga gagal hati yang fatal. Kondisi ini ditandai dengan sejumlah gejala seperti diare, sakit perut, nyeri badan, penurunan nafsu makan, hingga penyakit kuning.”
Halodoc, Jakarta – Pada tanggal 5 April 2022, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa telah ditemukan 10 kasus hepatitis misterius dalam intensitas parah. Kasus dengan etiologi yang belum diketahui ini terjadi pada anak-anak berusia di bawah usia 10 tahun, di seluruh Skotlandia tengah.
Tiga hari setelahnya, pada 8 April 2022, 74 kasus diidentifikasi di Inggris. Virus hepatitis misterius, termasuk hepatitis A, B, C, E, dan D ditemukan pada uji coba laboratorium. Sedangkan hingga saat ini penyelidikan lebih lanjut sedang berlangsung untuk memahami etiologi kasus-kasus tersebut.
Supaya bisa terhindar dari risiko tersebut, yuk, ketahui beberapa gejala hepatitis misterius!
Gejala Hepatitis Misterius di Eropa
Hepatitis misterius dapat menyebabkan penyakit ringan seperti flu hingga gagal hati yang fatal. Dalam beberapa kasus, tidak ada gejala yang ditemukan.
Tingkat keparahan gejala dan kecepatan pemulihan pun sangat bervariasi, tergantung pada virus dan respons tubuh pengidap terhadap infeksi.
Pada pengidap hepatitis A dan C, biasanya muncul gejala yang sangat ringan atau tidak sama sekali, bahkan mungkin tidak disadari. Sedangkan hepatitis B dan E lebih berisiko menimbulkan gejala parah. Jika terpapar infeksi hepatitis B dan E, keduanya dapat membuat gejala hepatitis B menjadi lebih parah.
Gejala biasanya dimulai secara tiba-tiba. Berikut ini beberapa gejala yang perlu diwaspadai:
- Diare akut yang memicu badan lemas.
- Mual dan muntah yang memicu dehidrasi.
- Sakit perut berkelanjutan.
- Penurunan nafsu makan yang berujung pada menurunnya berat badan. Tapi nasfu makan biasanya baru akan kembali, satu minggu setelah gejala muncul.
- Malaise, kondisi di mana tubuh terasa lelah, tidak nyaman, dan kurang enak badan tanpa diketahui penyebab yang mendasari.
- Nyeri di bagian kanan atas perut, tempat hati berada.
- Pada perokok aktif, hepatitis ini biasanya menimbulkan gejala berupa ketidakinginan untuk mengisap rokok.
- Pada beberapa kasus hepatitis B, pengidapnya mungkin mengalami nyeri sendi, serta gatal dan ruam pada kulit.
Cari tahu juga informasi mengenai Apa Saja Pilihan Obat untuk Mengatasi Hepatitis.
Munculnya Penyakit Kuning pada Pengidap Hepatitis
Selain itu, biasanya hepatitis juga ditandai dengan munculnya penyakit kuning setelah 3 hingga 10 hari. Penyakit kuning membuat urine menjadi gelap dan feses menjadi pucat. Kondisi ini disebabkan karena organ hati mengalami kerusakan, sehingga kelebihan bilirubin dalam darah tak bisa dikeluarkan.
Bilirubin merupakan pigmen kuning, yang dihasilkan ketika hemoglobin dipecah sebagai bagian dari proses normal daur ulang sel darah merah yang sudah tua atau rusak.
Bilirubin biasanya disekresikan ke dalam usus sebagai komponen empedu, serta dikeluarkan dari dalam tubuh sebagai tinja. Pada pengidap hepatitis, tinja berwarna pucat karena bilirubin tidak masuk ke dalam usus untuk dikeluarkan dalam bentuk tinja.
Selain itu, karena tak bisa dikeluarkan, bilirubin kemudian menumpuk di dalam darah dan disimpan di kulit dan bagian putih mata.
Hepatitis Misterius Ditemukan pada Anak-Anak
Kasus hepatitis misterius ditemukan pada anak-anak dengan rentang usia 11 bulan hingga 5 tahun di Skotlandia tengah. Dari 10 kasus yang ditemukan, 9 di antaranya memiliki gejala pada Maret 2022. Sedangkan gejala pada satu pengidap lainnya ditemukan pada Januari 2022.
Sejumlah gejala yang ditemukan pada 10 pengidap tersebut, termasuk penyakit kuning, diare, muntah, dan sakit perut. Kemudian, pada tanggal 8 April 2022 penyelidikan lanjutan menemukan sindrom klinis pada kasus yang teridentifikasi akibat peningkatan enzim hati.
Peningkatan tersebut disertai dengan ikterus (tubuh yang terlihat kekuningan). Terkadang kondisi didahului oleh gejala gastrointestinal, terutama pada anak-anak yang berusia di bawah 10 tahun. Dalam kasus yang parah, transfusi hati dilakukan pada 6 anak pengidap hepatitis misterius.
Selanjutnya, penyidikan yang dilakukan hingga 11 April 2022 tidak menemukan adanya kematian dari kasus hepatitis misterius yang dialami. Dalam pengujian laboratorium yang dilakukan, peneliti telah mengecualikan virus hepatitis tipe A, B, C, E, dan D dalam kasus ini.
Secara keseluruhan, etiologi kasus hepatitis misterius ini masih dalam penyelidikan aktif. Pengujian laboratorium masih terus dilakukan untuk kemungkinan terjadinya infeksi tambahan, adanya bahan kimia, dan racun pada kasus yang telah teridentifikasi.
Baru-baru ini, kurang dari 5 kasus ditemukan di Irlandia. Selain itu, ada 3 kasus hepatitis misterius dengan etiologi yang belum diketahui, telah dilaporkan pada anak-anak di rentang usia 22 bulan hingga 13 tahun di Spanyol.
Pertanyaannya, apakah hepatitis misterius yang merebak di Eropa ini sudah masuk ke Indonesia?
Waspada dan Segera Laporkan
Dr Siti Nadia Tarmizi selaku Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa, pemerintah belum menemukan kasus serupa. Dengan kata lain, hepatitis misterius memang baru ditemukan dan terjadi di banyak negara di wilayah Eropa.
Meski demikian, beliau tetap meminta masyarakat untuk waspada dan melaporkan jika mengalami gejala penyakit kuning yang semakin parah seiring berjalannya waktu. Langkah pencegahan tersebut menjadi upaya penekanan penyebaran infeksi, agar tidak menjangkiti Indonesia.
Jumlah pengidap memang tidak ditemukan dalam skala besar. Namun, konsekuensi dari kasus tersebut cukup parah, sehingga penting bagi negara untuk mendeteksi sedini mungkin. Hal tersebut bisa dilakukan dengan mengatasi kondisi yang dicurigai sebagai gejala.
Itulah penjelasan mengenai hepatitis misterius dan gejala yang perlu diwaspadai.
Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, sebaiknya ubah pola hidup menjadi lebih sehat. Kamu juga bisa mengonsumsi suplemen penunjang kesehatan yang kini bisa dibeli dengan mudah di Toko Kesehatan Halodoc.
Selain itu, kamu juga bisa berkonsultasi dengan dokter di Halodoc, jika mencurigai adanya gejala dari penyakit hepatitis. Yuk, Download Halodoc segera!