Kenali 7 Gejala dan Cara Mengatasi Star Syndrome

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   21 November 2022

“Star syndrome terjadi saat seseorang merasa dirinya spesial dan kenamaan. Kondisi ini dapat didiagnosis dengan melihat gejalanya. Salah satunya adalah sangat egois dan bahkan tidak memikirkan perasaan orang lain.”

Kenali 7 Gejala dan Cara Mengatasi Star SyndromeKenali 7 Gejala dan Cara Mengatasi Star Syndrome

Halodoc, Jakarta – Sosial media dapat memudahkan seseorang untuk menjadi terkenal. Namun saat semua hal yang dilakukan semata-mata karena ingin mendapatkan validitas, bisa jadi kamu sedang mengalami star syndrome.

Sebenarnya, kondisi ini sudah termasuk dalam gangguan kepribadian, sehingga perlu diatasi sebelum menyebabkan masalah yang lebih besar. Namun, banyak orang yang mengalaminya tidak sadar akan gejalanya, sehingga tindakan pengobatan dini mungkin lebih sulit dilakukan.

Gejala dari Star Syndrome yang Umum Dirasakan

Kondisi ini termasuk juga dalam gangguan kepribadian narsistik. Seseorang yang mengalaminya dapat mengalami beberapa gejala, seperti:

  • Sangat mementingkan diri sendiri tanpa memikirkan orang lain.
  • Terlalu bahagia dengan fantasi terkait kesuksesan, kekuatan, kecantikan, dan lainnya.
  • Memiliki keyakinan jika dirinya istimewa.
  • Merasa berhak untuk mendapatkan perlakuan khusus.
  • Kerap mengeksploitasi orang lain.
  • Kurangnya perasaan empati.
  • Memiliki sifat sombong dan angkuh.

Selain itu, seseorang yang memiliki star syndrome sangat mudah tersinggung saat diberikan kritik atau ketika kalah. Bahkan, orang tersebut dapat melontarkan penghinaan atau kemarahan setelahnya.

Gangguan psikologis ini dapat membuat pengidapnya rentan untuk mengalami masalah penyalahgunaan zat, masalah suasana hati, hingga gangguan kecemasan. Hal ini bisa jadi berhubungan dengan sifat impulsif yang dirasakan.

Cara Mengatasi Star Syndrome

Untuk mengatasi kondisi ini tidak mudah dilakukan. Sebab seseorang yang mengidapnya merasa dirinya ‘besar’ dan memiliki sikap defensif sehingga membuatnya sulit untuk mengakui masalah yang dialaminya.

Cara paling utama yang perlu diperhatikan adalah menemukan terapis yang terlatih dan berpengalaman, agar seseorang dengan star syndrome mengakui jika dirinya mengalami masalah dan memberikan pengobatan yang terbaik.

Pengobatan terapi dapat membantu pengidap gangguan mental ini belajar untuk berhubungan dengan diri sendiri dan orang di sekitarnya. Dengan terus melakukan tindakan terapi dan fokus pada perbaikan hubungan orang di sekitarnya, pengidapnya dapat memiliki kondisi yang lebih baik dari hari-ke-hari.

Selain itu, psikoterapis mungkin saja merekomendasikan obat yang mampu mengatasi berbagai gejala, seperti kecemasan dan depresi. Beberapa obat-obatan yang biasanya diberikan, yaitu:

  • Antidepresan: Obat ini dapat mengobati depresi dan biasanya jenis yang diresepkan adalah SSRI. Contoh obatnya adalah fluoxetine, sertraline, serta paroxetine.
  • Penstabil suasana hati: Dokter mungkin juga meresepkan obat ini agar tidak mengalami suasana hati yang ‘rollercoaster’.
  • Antipsikotik: Obat untuk membantu mengatasi gejala depresi dan kecemasan.

Tanpa dilakukan pengobatan, pengidapnya bisa kesulitan untuk mempertahankan hubungan yang baik di tempat kerja dan lingkungan sosialnya. Jika perasaan depresi terus bertumbuh, bisa jadi mengalami tekanan untuk bunuh diri.

Maka dari itu, jika kamu atau orang terdekat mengalami salah satu atau lebih dari gejala gangguan ini, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan. Jangan ragu dan malu demi kesehatan mental yang lebih baik. Semakin ditunda, risiko untuk mengalami komplikasinya jadi semakin tinggi.

Apabila kamu ingin melakukan pemeriksaan kesehatan mental, fitur janji medis dari Halodoc bisa digunakan untuk melakukan pemesanan terhadap tindakan tersebut. Cukup dengan download aplikasi Halodoc, kemudahan pemesanan untuk tindakan kesehatan bisa dilakukan kapan dan dimana saja. Makanya, unduh aplikasi Halodoc sekarang juga!

Banner download aplikasi Halodoc
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Narcissistic Personality Disorder.
Psychology Today. Diakses pada 2022. Narcissistic Personality Disorder.