Kenali 5 Gejala Keracunan Merkuri
Halodoc, Jakarta – Keracunan merkuri merupakan kondisi yang terjadi akibat seseorang terpapar merkuri atau raksa dalam jumlah tertentu. Saat menyerang tubuh, racun merkuri umumnya menyerang sistem saraf, saluran pencernaan, dan ginjal. Merkuri merupakan unsur logam yang secara alami ada di dalam produk sehari-hari, seperti produk makanan namun biasanya dalam jumlah kecil dan tidak membahayakan.
Kondisi ini bisa terjadi akibat menghirup uap, konsumsi makanan yang tercemar merkuri, suntikan, dan penyerapan kulit. Merkuri terdiri dari merkuri elemental atau merkuri cair yang disebut air raksa. Jenis ini biasanya terdapat pada tabung termometer, saklar listrik, dan lampu neon. Ada juga merkuri organik, biasanya ditemukan pada ikan dan asap pembakaran batubara. Jenis ketiga adalah merkuri anorganik, terdapat pada baterai, laboratorium kimia, serta beberapa disinfektan, dan berbahaya jika tertelan.
Baca juga: Ini Bahaya Keracunan Merkuri dari Kosmetik
Gejala Keracunan Merkuri
Ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan seseorang mengalami keracunan merkuri. Hal ini bisa terjadi saat seseorang mengonsumsi ikan yang tercemar merkuri, menghirup asap kebakaran hutan atau gunung meletus, menghirup udara yang tercemar proses industri, menghirup uap merkuri dari lampu neon yang pecah, ataupun termometer raksa yang pecah. Keracunan juga bisa terjadi saat seseorang menggunakan krim pencerah kulit yang mengandung merkuri.
Orang yang mengalami keracunan merkuri biasanya akan menunjukkan gejala-gejala tertentu. Gejala dari kondisi ini bisa terlihat berat, ringan, bahkan tidak menimbulkan gejala sama sekali. Tingkat keparahan gejala yang muncul tergantung pada jenis dan jumlah racun merkuri yang masuk ke dalam tubuh. Gejala keracunan juga dipengaruhi pada cara racun masuk tubuh, lama paparan, serta kondisi kesehatan saat mengalami keracunan.
Baca juga: Keracunan Merkuri dalam Jangka Panjang Ganggu Fungsi Otak
Gejala-gejala yang muncul akibat keracunan merkuri biasanya akan menyerang sistem saraf, ginjal, jantung, paru-paru, dan sistem kekebalan tubuh. Gejala yang muncul biasanya tergantung pada organ tubuh yang diserang, antara lain:
1. Sistem Saraf
Keracunan merkuri bisa memengaruhi sistem saraf. Kondisi ini bisa menimbulkan gejala berupa sakit kepala, tremor, kesemutan, terutama di sekitar tangan dan kaki, serta mulut, penglihatan terganggu, dan kelemahan otot. Kondisi juga bisa memicu gangguan berbicara dan mendengar, sulit berjalan, hingga hilang ingatan.
2. Ginjal
Racun merkuri yang masuk ke dalam tubuh juga bisa menyerang organ ginjal. Kondisi ini memicu gejala berupa nyeri dan bisa berujung pada gagal ginjal.
3. Jantung
Organ jantung juga bisa mengalami gangguan akibat paparan racun merkuri. Keracunan zat ini bisa memicu gejala berupa nyeri dada. Selain itu, penumpukan merkuri di jantung juga bisa menimbulkan penyakit kardiomiopati, yaitu kelainan pada otot jantung.
4. Saluran Pernapasan
Keracunan merkuri juga bisa menyerang saluran pernapasan. Menghirup uap merkuri dapat menyebabkan radang tenggorokan sampai mengakibatkan gagal napas. Risikonya menjadi lebih tinggi jika terpapar racun dalam jumlah besar.
Baca juga: Hati-hati Bahaya Merkuri Pada Ikan
5. Kulit
Racun merkuri bisa masuk ke dalam tubuh melalui penyerapan kulit. Kondisi ini bisa memicu gejala berupa muncul ruam dan peradangan di permukaan kulit. Keracunan merkuri sama sekali tidak boleh dianggap sepele. Segera hubungi dokter jika mengalami gejala-gejala tersebut, terutama jika sebelumnya ada interaksi dengan merkuri.
Cari tahu lebih lanjut seputar keracunan merkuri dan gejalanya dengan bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc. Dokter bisa dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat kapan dan di mana saja. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!