Kenali 5 Gejala Disleksia pada Orang Dewasa
Halodoc, Jakarta – Disleksia merupakan gangguan yang terjadi dalam proses belajar. Kondisi ini ditandai dengan kesulitan membaca, menulis, serta mengeja. Ini membuat pengidap disleksia kerap dianggap sebagai orang yang malas membaca buku atau malas belajar. Padahal, pengidap gangguan ini sebenarnya kesulitan dalam mengidentifikasi kata-kata yang diucapkan dan mengubahnya menjadi huruf atau kalimat.
Disleksia terjadi karena adanya gangguan saraf pada bagian otak yang memproses bahasa. Kondisi ini cukup sering terdeteksi sejak dini pada anak-anak. Tapi, enggak jarang pengidap disleksia tidak menyadari gangguan ini hingga dewasa. Meski terkait dengan gangguan dan kesulitan dalam belajar, namun disleksia sama sekali tidak memengaruhi tingkat kecerdasan pengidapnya.
Baca juga: Kenali Disleksia, Penyebab Gangguan Belajar pada Anak
Melansir WebMD, faktor genetik menjadi salah satu penyebab utama seseorang bisa mengalami disleksia. Dengan kata lain, bisa jadi dalam satu keluarga ada lebih dari satu orang yang mengalami gangguan ini. Selain faktor genetik, disleksia terjadi karena perbedaan bagian otak yang memproses bahasa. Dalam keadaan normal, bagian tersebut seharusnya aktif ketika membaca, namun pada pengidap disleksia tidak berfungsi dengan baik.
Orang yang mengalami disleksia sering menunjukkan gejala kesulitan dalam membaca sebuah kata atau kalimat. Sebab, deretan huruf akan terlihat bercampur-baur, sehingga membutuhkan waktu dan proses yang sulit untuk mengenali dan membacanya dengan benar. Selain itu, ada beberapa gejala disleksia lain yang sering ditunjukkan orang dewasa, seperti:
1. Sulit Membaca
Salah satu tanda orang dewasa mengalami disleksia adalah kesulitan untuk mengidentifikasi huruf dan membaca sebuah kalimat. Pengidap gangguan ini mungkin bisa membaca, namun apa yang ia ucapkan mungkin akan berbeda dengan apa yang tertulis di kertas.
2. Sulit Menghafal
Selain kesulitan membaca kalimat, orang dengan disleksia juga sulit untuk menghafal sesuatu. Jika pada orang normal menghafal satu hingga dua baris kalimat bisa dilakukan dengan mudah, itu tidak berlaku pada orang dengan gangguan disleksia.
3. Tidak Bisa Memecahkan Soal Matematika
Menyelesaikan soal matematika juga bisa menjadi satu “siksaan” untuk pengidap disleksia. Bahkan, ini juga berlaku bagi soal matematika yang paling sederhana. Sama seperti huruf, deretan angka juga bisa menjadi hal yang menyulitkan bagi pengidap disleksia.
Baca juga: Anak Kesulitan Menghitung, Mungkin Saja Disleksia Matematika
4. Sulit Membuat Ringkasan
Pengidap disleksia juga cenderung sulit untuk membuat ringkasan cerita dari sesuatu yang didengar atau dibaca. Sehingga, menyulitkan orang dengan disleksia untuk mengerti atau menceritakan kembali sesuatu yang sebelumnya didengar. Ini berkaitan dengan kesulitan fokus yang dialami saat pengidap disleksia saat mengerjakan tugas.
5. Mudah Stres dan Tidak Percaya Diri
Orang dengan gangguan disleksia sering bereaksi berlebihan terhadap suatu kesalahan. Hal itu menyebabkan stres mudah menyerang dan kurang percaya diri. Sebab, disleksia disebut sebagai salah satu pemicu seseorang memiliki harga diri yang rendah.
Meski tergolong sebagai penyakit yang enggak bisa disembuhkan, namun disleksia tetap bisa ditangani. Deteksi dini bisa membantu meningkatkan kemampuan pengidap disleksia dalam membaca. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk membantu meningkatkan kemampuan membaca dan menulis pengidap disleksia adalah metode fonik. Cara ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dalam mengidentifikasi dan memproses suara.
Baca juga: Penyebab Disleksia dan Cara Mengatasinya yang Perlu Diketahui
Cari tahu lebih lanjut seputar disleksia pada orang dewasa dan gejalanya dengan bertanya kepada dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan