Kenali 5 Ciri-Ciri Tetanus yang Perlu Diwaspadai
“Tetanus merupakan kondisi serius yang tidak boleh diabaikan, karena dapat mengancam jiwa. Ciri-ciri tetanus yaitu kaku pada otot rahang, wajah, dan leher, serta perut terasa keras saat disentuh.”
Halodoc, Jakarta – Tetanus merupakan kondisi serius pada sistem saraf yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani. Bakteri tersebut dapat dapat bertahan hidup di tanah atau kotoran hewan, meski dalam keadaan tidak aktif. Bisa dibilang, bakteri penyebab tetanus akan aktif lagi saat menemukan tempat untuk berkembang.
Seseorang dapat terkena tetanus ketika bakteri Clostridium tetani yang tidak aktif memasuki luka di tubuh. Sebab, luka adalah tempat pertumbuhan yang baik untuk bakteri. Saat bakteri tersebut tumbuh dan berkembang, mereka akan menyebarkan racun yang disebut tetanospasmin. Racun berbahaya tersebut dapat merusak saraf dalam tubuh yang mengontrol otot.
Ciri-Ciri Fisik Jika Terkena Tetanus
Masa inkubasi (waktu dari infeksi hingga muncul gejala) adalah 10 hari. Ciri-ciri tetanus mulai terasa secara bertahan hingga akhirnya memburuk dalam waktu dua minggu. Ciri-ciri tetanus awalnya terasa di rahang, kemudian berkembang ke bagian tubuh lainnya.
Berikut ini ciri-ciri tetanus yang perlu dikenali:
1. Otot rahang kaku
Ciri-ciri yang pertama yaitu otot rahang menjadi kaku. Hal ini disebabkan oleh infeksi bakteri penyebab tetanus yang membuat otot yang berfungsi untuk menggerakan rahang mengalami kontraksi.
2. Kaku pada otot wajah dan leher
Setelah rahang, kekakuan berlanjut ke otot wajah dan leher. Kondisi ini mengakibatkan pengidap tidak dapat berekspresi secara normal. Setelah menyerang otot wajah, bakteri juga menyebar pada bagian leher sehingga membuatnya kaku.
3. Kesulitan menelan
Saat bakteri menyebar hingga ke leher, maka bisa berdampak pada kerongkongan. Kondisi ini dapat mengakibatkan pengidap tetanus kesulitan untuk menelan.
4. Perut terasa keras saat disentuh
Saat bakteri sampai di tenggorokan, tapi pengidap belum mendapatkan perawatan dengan baik, maka bakteri terus menyebar pada bagian perut dan membuat otot di sekitar perut menjadi tegang. Kondisi tersebut menyebabkan perut terasa keras saat disentuh.
5. Demam
Pengidap tetanus akan mengalami demam. Hal tersebut menjadi pertanda bahwa sistem imun pada tubuh sedang melawan infeksi yang bersarang. Demam yang disebabkan tetanus terkadang juga disertai dengan tubuh berkeringat.
Jika kamu mengalamu gejala di atas, Dokter Spesialis Ini Bisa Bantu Pengobatan Tetanus.
Pengobatan dan Komplikasi Tetanus
Perawatan biasanya berfokus mengelola komplikasi sampai efek racun tetanus teratasi. Itulah sebabnya pengidap tetanus harus segera dirawat di rumah sakit, biasanya di instalasi gawat darurat.
Dokter akan memberikan antibiotik untuk membunuh bakteri dan tetanus immune globulin (TIG) untuk menetralkan racun yang sudah menyebar. Selain itu, dokter akan memberikan obat-obatan untuk mengatasi kejang otot, serta pengobatan untuk mendukung fungsi vital tubuh. Beberapa kondisi yang parah mungkin juga memerlukan ventilator untuk membantu pengidap bernapas.
Jika tetanus tidak segera ditangani, maka komplikasi dapat terjadi. Beberapa komplikasi yang berbahaya yaitu:
- Masalah pernapasan. Ini adalah komplikasi yang dapat mengancam jiwa. Sebab pengetatan pita suara dan kekakuan otot di leher dan perut selam kejang dapat mengganggu pernapasan.
- Arteri paru-paru tersumbat (emboli paru). Tetanus dapat menyebabkan darah menggumpal di tubuh sehingga menyumbat arteri utama paru-paru atau salah satu cabangnya.
- Radang paru-paru. Ini adalah komplikasi dari kejang akibat tetanus yang paling umum.
- Patang tulang. Masalah kejang dapat mengakibatkan patah tulang belakang atau tulang lainnya.
- Kematian. Hal ini sering kali disebabkan oleh tersumbatnya jalur napas saat kejang. Bisa juga akibat rusaknya saraf yang mengatur pernapasan, detak jantung, dan fungsi organ lainnya.
Itulah yang perlu diketahui tentang ciri-ciri tetanus. Jika kamu memiliki ciri-ciri yang mencurigakan, segera kunjungi dokter. Kamu juga bisa membuat janji medis di rumah sakit pilihan melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!