Kenali 4 Fakta Penting Mengenai Amebiasis
Halodoc, Jakarta - Selain bakteri dan virus, parasit juga bisa menyebabkan infeksi, sehingga menimbulkan berbagai masalah dalam tubuh. Contohnya, amebiasis, infeksi parasit pada usus yang disebabkan oleh Entamoeba histolytica atau E. histolytica.
Histolytica ini merupakan gabungan dari beberapa parasit tunggal yang bertekstur, seperti jeli. Ia bisa hidup di dalam atau permukaan kulit manusia dan binatang. Parasit ini bergerak dengan mengubah struktur tubuhnya dan dapat berkembang biak dengan sendirinya. Dengan kata lain, parasit ini seperti mikroorganisme bersel satu pada umumnya.
Nah, berikut fakta-fakta penting mengenai amebiasis yang perlu diketahui.
Baca juga: Bikin Nyeri dan Kram Perut, Inilah Penyebab Amebiasis
1. Dari Makanan hingga Oral Seks
Infeksi amebiasis ini terjadi ketika E. histolytica masuk ke dalam tubuh manusia dan menetap di dalam usus. Dalam banyak kasus, parasit ini menular lewat makanan dan minuman yang telah terkontaminasi.
Enggak cuma itu saja cara parasit ini masuk ke dalam tubuh. Sebab, E. histolytica juga bisa masuk ke dalam tubuh ketika seseorang menyentuh tanah, air, pupuk, atau tangan orang lain yang sudah terpapar tinja yang mengandung parasit tersebut. Di samping itu, penularannya juga bisa terjadi melalui seks anal, seks oral, atau pada orang yang melakukan terapi pembilasan atau iritasi usus besar (colonic irrigation).
Selain hal-hal di atas, ada pula beberapa faktor risiko yang bisa menyebabkan amebiasis. Seperti pengidap penyakit kronis, memiliki sistem imun yang lemah, hingga bepergian ke daerah dengan kebersihan lingkungan dan sanitasi yang buruk.
2. Timbul Mulai dari 1–4 Minggu
Orang yang terinfeksi parasit ini akan menimbulkan sederet keluhan atau gejala dalam tubuhnya. Gejalanya bisa berupa diare yang disertai lendir dan darah, kram, dan nyeri pada perut atau buang air besar yang kental. Selain itu, ada pula gejala lainnya, seperti gas dalam perut. demam tinggi, mual dan muntah, nyeri punggung, dan kelelahan.
Nah, gejala-gejala di atas dapat dirasakan setelah 7–28 hari sejak terinfeksi E. histolytica. Di samping itu, bila kondisi ini sudah terbilang para, bisa saja menimbulkan komplikasi pada hati berupa abses hati.
3. Bisa Menyebabkan Komplikasi
Yang perlu digarisbawahi, penyakit ini enggak cuma menyerang usus saja. Sebab, bila sudah masuk ke tahap lanjut, amebiasis bisa menyebabkan beberapa komplikasi. Misalnya, anemia atau perdarahan usus pada pengidap yang mengalami radang usus besar atau hambatan pada usus akibat gumpalan jaringan pada dinding usus.
Baca juga: Awas, Ini 4 Komplikasi dari Amebiasis
Tak cuma itu saja, komplikasinya juga bisa menyebabkan pembentukan abses di dalam organ hati setelah bertahun-tahun terjangkit parasit, infeksi pada organ yang terjangkit, termasuk otak dan sistem saraf pusat, hingga kematian.
4. Bisa Dicegah
Untungnya, penyakit yang bisa berujung pada kematian ini masih bisa dicegah. Misalnya, selalu mencuci tangan dengan menggunakan sabun sebelum mengolah makanan, mengonsumsi makanan, setelah buang air besar, serta mengganti popok bayi.
Selain itu, cara pencegahannya juga bisa dengan mencuci sayur atau buah sampai bersih sebelum dikonsumsi dan mencuci peralatan masak dan peralatan makan sampai bersih sebelum digunakan.
Terakhir dengan slalu merebus air hingga mendidih sebelum diminum, hindari mengonsumsi susu atau produk olahannya, seperti keju, tanpa dimasak atau dipasteurisasi terlebih dahulu, dan hindari mengonsumsi makanan atau minuman yang tidak terjamin kebersihannya.
Baca juga: Selain Diare dan Kram Perut, Ini 9 Gejala Amebiasis
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung ke dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!