Kenali 3 Langkah Pertolongan Pertama pada Gegar Otak
“Pertolongan pertama yang bisa dilakukan pada orang dengan kondisi gegar otak adalah mengompreskan kompres dingin pada luka. Langkah ini cukup efektif untuk mengurangi pembengkakan.”
Halodoc, Jakarta – Gegar otak adalah hilangnya fungsi mental yang berlangsung secara tiba-tiba dikarenakan terjadinya pukulan atau cedera lain pada kepala. Namun, kondisi ini biasanya hanya terjadi sebentar.
Biasanya kondisi ini bukan cedera serius, namun tetap bisa menyebabkan komplikasi bila tidak ditangani segera. Jika orang terdekat mengalami benturan di kepala dan menunjukkan tanda-tanda gegar otak, pertolongan pertama seperti memberi kompres dingin pada kepala yang terbentur dapat mencegah terjadinya komplikasi yang lebih buruk.
Gejala dan Penanganan Gegar Otak
Gegar otak atau cedera otak traumatis ringan, memiliki beberapa gejala yang berlangsung singkat, seperti:
- Kehilangan kesadaran setelah cedera kepala.
- Periode kehilangan memori.
- Gangguan penglihatan, seperti “melihat bintang” atau penglihatan kabur.
- Periode kebingungan, ekspresi kosong, atau keterlambatan dalam menjawab pertanyaan segera setelah cedera kepala.
Jika seseorang yang baru saja mengalami benturan di kepalanya menunjukkan gejala seperti yang dijelaskan di atas, kamu perlu menerapkan beberapa langkah pertolongan pertama, seperti misalnya:
1. Kompres Dingin
Mengompreskan kompres dingin pada luka untuk mengurangi pembengkakan atau bisa juga dengan sekantong kacang polong beku yang dibungkus dengan handuk.
2. Minum Parasetamol
Parasetamol dapat membantu mengontrol rasa sakit dan jangan pernah menggunakan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen atau aspirin, karena ini dapat menyebabkan perdarahan.
3. Hindari Minum Alkohol ataupun Obat Penenang Lainnya
Walaupun kondisi ini bukanlah situasi serius, kamu perlu mewaspadai gejala yang menunjukkan kondisi tersebut lebih dari sekadar gegar otak. Beberapa di antaranya adalah:
- Kehilangan kesadaran.
- Hilang ingatan, seperti tidak dapat mengingat apa yang terjadi sebelum atau sesudah cedera.
- Sakit kepala terus-menerus sejak terjadi cedera.
- Perubahan perilaku, seperti lekas marah, mudah terganggu atau tidak tertarik pada dunia luar yang merupakan tanda yang sangat umum pada anak di bawah lima tahun yang baru mengalami benturan.
- Kebingungan.
- Kantuk yang tiba-tiba saja terjadi.
- Kehilangan keseimbangan atau memiliki masalah berjalan.
- Kesulitan memahami apa yang dikatakan orang.
- Kesulitan berbicara, seperti bicara cadel.
- Masalah dengan membaca atau menulis.
- Muntah sejak cedera dialami.
- Mengalami masalah dengan penglihatan, seperti penglihatan ganda.
- Kehilangan kekuatan di bagian tubuh, seperti kelemahan pada lengan atau kaki.
- Cairan bening yang keluar dari hidung atau telinga (bisa berupa cairan serebrospinal, yang mengelilingi otak).
- Tuli mendadak pada satu atau kedua telinga.
- Terdapat luka di kepala atau wajah.
Tips Pendampingan untuk Orang yang Mengalami Gegar Otak
Jika orang terdekatmu mengalaminya, kamu juga perlu menjaga orang yang baru mengalami cedera tetap diam. Orang yang terluka harus berbaring dengan kepala dan bahu sedikit lebih tinggi. Jangan gerakkan orang tersebut kecuali diperlukan, dan hindari menggerakkan leher orang tersebut.
Jika orang tersebut memakai helm, jangan dilepas. Bila terjadi pendarahan, berikan tekanan kuat pada luka dengan kasa steril atau kain bersih. Tetapi jangan memberikan tekanan langsung pada luka jika kamu mencurigai adanya patah tulang tengkorak.
Perhatikan perubahan pernapasan dan kewaspadaan. Jika orang tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda sirkulasi seperti tidak bernapas, batuk atau tidak ada pergerakan, mulailah lakukan CPR.
Trauma kepala yang mengakibatkan gejala gegar otak, seperti mual, goyah, sakit kepala atau sulit berkonsentrasi, harus dievaluasi oleh profesional medis. Informasi selengkapnya mengenai langkah pertolongan pertama untuk gegar otak bisa kamu tanyakan langsung ke dokter lewat aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga!