Kenali 3 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Mencegah DBD
“Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah DBD. Mulai dari melakukan 3M Plus, fogging, hingga menerapkan pola hidup sehat sehari-hari.”
DAFTAR ISI
- Ketahui Gejala DBD yang Perlu Diwaspadai
- Cara Mencegah DBD yang Perlu Diketahui
- Vaksin untuk Mencegah DBD
- Apa Kata Studi Mengenai DBD?
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang menular akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti, yang terinfeksi virus dengue. Penyakit tersebut perlu diwaspadai, karena bisa berdampak fatal hingga mengancam nyawa.
Di Indonesia, wabah DBD biasanya mulai meningkat saat pertengahan musim hujan antara Oktober hingga Februari. Sebab, tempat perkembangbiakan nyamuk semakin bertambah seiring dengan curah hujan yang tinggi. Bahkan terkadang, kondisi meningkatkan wabah DBD digolongkan sebagai kejadian luar biasa (KLB).
Nah, untuk menghindari risiko tersebut, kamu perlu melakukan pencegahan DBD. Simak ulasan selengkapnya mengenai cara mencegah DBD berikut ini!
Ketahui Gejala Demam Berdarah yang Perlu Diwaspadai
Pada banyak kasus, demam berdarah dengue tidak menimbulkan tanda atau gejala pada tahap awal. Namun, gejala demam berdarah biasanya baru muncul dalam empat hingga tujuh hari setelah gigitan nyamuk.
Berikut adalah beberapa gejala DBD yang dapat muncul, antara lain:
- Demam tinggi secara tiba-tiba dan bisa mencapai 40 derajat Celsius.
- Sakit kepala.
- Nyeri pada otot, tulang, dan sendi.
- Mual.
- Muntah.
- Rasa sakit di belakang mata.
- Pembengkakan kelenjar getah bening.
- Munculnya bintik-bintik merah pada kulit sebagai gejala khas.
Umumnya demam tinggi yang melanda pengidap DBD akan turun selama beberapa waktu. Namun, demam tersebut akan kembali kambuh di masa mendatang. Nah, kondisi tersebut yang menyebabkan DBD sering kali sulit terdeteksi karena disalahartikan sebagai penyakit lain, seperti flu atau tipes.
Apabila kamu didiagnosa mengalami DBD, dokter mungkin saja merekomendasikan sejumlah obat-obatan untuk meredakan gejala. Berikut ini Daftar Obat DBD Paling Ampuh yang Ada di Apotik.
Obat-obatan untuk DBD dan suplemen kesehatan lainnya bisa dibeli dengan mudah di Toko Kesehatan Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!
Fakta Penting Tentang DBD
1. Sekitar 40 persen populasi dunia tinggal di daerah yang berisiko tinggi terhadap DBD.
2. DBD berat bisa menyebabkan kebocoran plasma darah, dan menyebabkan syok, perdarahan hebat, hingga kegagalan organ.
3. Menurut World Health Organization (WHO), lebih dari 50 juta kasus DBD terjadi setiap tahun di seluruh dunia.
4. Pengendalian nyamuk Aedes adalah kunci untuk mencegah penyebaran DBD.
Cara Mencegah DBD di Rumah
Supaya kamu terhindar dari penyakit tersebut, ada sejumlah cara mencegah DBD yang efektif dan bisa dilakukan di rumah, antara lain:
1. Lakukan 3M Plus
Kementerian Kesehatan RI menyebut bahwa cara mencegah DBD bisa dimulai dengan melakukan 3M Plus. 3M Plus merupakan pemberantasan nyamuk yang dilakukan dengan cara berikut ini:
- Menguras tempat penampungan air
Contohnya seperti bak mandi, kendi, toren air, ember, dan tempat yang berpotensi menampung air lainnya. Di samping itu, dinding bak maupun tempat penampungan air lainnya juga perlu digosok. Tujuannya, untuk membersihkan sekaligus membuang telur nyamuk yang menempel erat pada dinding wadah air tersebut.
Ketika musim hujan sedang berlangsung, kegiatan ini perlu dilakukan setiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk. Sebab, nyamuk penyebab DBD dapat bertahan di tempat kering selama enam bulan lamanya.
- Menutup tempat tempat pembuangan air
Selain dibersihkan, wadah atau tempat yang berfungsi atau berpotensi menampung air juga perlu ditutup. Kamu perlu menutupnya saat digunakan maupun tidak. Sebab, beberapa benda rongsok yang kotor berpotensi menjadi sarang nyamuk aedes aegypti. Hal ini menjadi cara mencegah DBD yang efektif karena mencegah nyamuk untuk berkembang biak.
- Mendaur ulang berbagai barang bekas atau limbah
Selain menguras dan menutup, kamu juga perlu memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang dapat didaur ulang. Terutama, benda-benda bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.
Sementara itu, yang dimaksud dengan Plus-nya pada PSN 3M Plus adalah bentuk upaya pencegahan tambahan, seperti:
- Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk.
- Menggunakan obat anti nyamuk.
- Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi.
- Gotong royong membersihkan lingkungan.
- Periksa tempat-tempat penampungan air.
- Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup.
- Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras.
- Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar.
- Menanam tanaman pengusir nyamuk.
2. Melakukan fogging
Fogging atau pengasapan jadi salah satu cara mencegah DBD yang juga direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan RI.
Fogging menjadi langkah pengendalian vektor menggunakan bahan kimia, yang bertujuan untuk mematikan nyamuk dewasa penyebab penyakit dalam waktu cepat.
Yuk, cari tahu selengkapnya Kapan Waktu yang Tepat Melakukan Fogging?
3. Menerapkan pola hidup yang sehat
Cara mencegah dbd juga harus dibarengi dengan mengadopsi pola hidup sehat, seperti:
- Mengonsumsi makanan sehat kaya nutrisi agar sistem imun tubuh tetap optimal.
- Lakukan olahraga secara rutin minimal 30 menit setiap harinya.
- Memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air minimal 2 liter per hari.
- Hindari kebiasaan buruk seperti merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, serta begadang.
- Pastikan tubuh mendapat istirahat yang cukup setiap harinya.
- Konsumsi vitamin dan suplemen untuk menjaga daya tahan tubuh.
Vaksin untuk Mencegah DBD
Selain 3M plus, fogging, dan menerapkan pola hidup sehat, kamu bisa juga melindungi diri dari DBD dengan vaksin. Vaksin menjadi salah satu cara mencegah DBD yang simpel dan cukup efektif.
Di Indonesia sudah tersedia vaksin DBD yaitu Tetravalent Dengue Vaccine (TDV). Vaksin ini mengandung virus dengue 1 sampai 4 yang sudah dilemahkan. Dengan begitu, tubuh akan mengenali virus ini sehingga diharapkan mampu melawan infeksi ketika virus dengue datang di kemudian hari.
Syarat vaksin DBD yang perlu diketahui:
- Tidak memiliki masalah pada sistem imun.
- Belum atau sudah pernah terinfeksi demam berdarah.
- Tidak sedang dalam pengobatan atau mengonsumsi obat-obatan penekan sistem imun.
- Vaksin bisa diberikan untuk individu mulai dari usia 6 hingga 45 tahun. Sebenarnya, vaksin ini bisa digunakan untuk orang hingga usia 60 tahun. Namun di Indonesia, BPOM belum menyetujui penggunaan vaksin ini untuk orang di atas usia 45 tahun.
Sama seperti vaksin pada umumnya, vaksin DBD juga bisa memicu efek samping umum seperti gatal, sakit kepala, serta nyeri di tempat bekas suntikan vaksin.
Cara mencegah DBD yang satu ini bisa kamu lakukan di rumah sakit terdekat. Namun, sebaiknya konsultasikan dahulu dengan dokter sebelum mendapatkan vaksin DBD.
Apa Kata Studi Mengenai DBD?
Sebuah studi berjudul Climate Change and Dengue: A Critical and Systematic Review of Quantitative Modelling Approaches, memaparkan bahwa penularan demam berdarah lebih rentan terjadi ketika kondisi iklim tidak menentu , terutama ketika curah hujan dan kelembaban lingkungan relatif tinggi.
Sebab, nyamuk lebih mudah membangun dan menyebar habitat, karena banyaknya sumber habitat dari air yang tergenang selama musim hujan. Oleh sebab itu, para peneliti menyarankan untuk mempersiapkan berbagai cara mencegah DBD, terutama ketika musim hujan.
Itulah penjelasan mengenai beberapa cara mencegah DBD yang dapat dilakukan. Mulai dari 3M Plus hingga menerapkan pola hidup sehat.
Seperti diketahui, penyakit DBD memang sulit dideteksi sedari awal. Oleh sebab itu, jika kamu mengalami gejala khas DBD seperti bintik merah pada kulit atau sejumlah gejala lainnya, segeralah memeriksakan diri ke dokter.
Melalui aplikasi Halodoc, kamu dapat berkonsultasi dengan mudah kapan saja dan di mana saja. Tentunya tanpa perlu mengantre atau menunggu lama.
Jadi tunggu apa lagi? Yuk download Halodoc sekarang!