Kenali 2 Perbedaan antara Tumor dan Kanker Tulang
“Tumor dan kanker tulang sering diartikan sebagai kondisi yang serupa. Padahal, kondisi keduanya berbeda meskipun bisa saling berkaitan.”
Halodoc, Jakarta – Ketika mendengar tentang tumor dan kanker, mungkin yang terlintas di pikiranmu adalah penyakit yang sangat berbahaya. Kanker memang termasuk penyakit yang sulit untuk sembuh. Namun, kanker dan tumor ternyata berbeda lho meskipun bisa saling berkaitan.
Tumor terbentuk ketika sel membelah secara tidak normal dan tidak terkendali, sehingga membentuk massa atau gumpalan jaringan. Tumor yang jinak tidak bersifat kanker. Sementara tumor ganas umumnya menyebabkan kanker.
Tumor jinak biasanya tidak akan menyebar dan tetap di tempatnya serta berakibat fatal. Sedangkan tumor tulang ganas dapat menyebabkan kanker yang bisa menyebar ke seluruh tubuh.
Tulang adalah salah satu organ tubuh yang bisa mengalami tumor maupun kanker. Jika kamu masih sulit membedakannya, ketahui perbedaannya berikut!
Perbedaan Tumor dan Kanker Tulang
Tumor tulang adalah pertumbuhan abnormal dari tulang yang bisa bersifat jinak atau ganas. Sementara itu, kanker tulang mengacu pada tumor tulang ganas. Penting untuk bisa membedakan antara tumor dan kanker mempengaruhi tulang karena masing-masing memiliki jenis pengobatan dan prognosisnya sendiri. Berikut gejala tumor tulang dan kanker tulang yang perlu kamu ketahui:
1. Gejala Tumor Tulang
Tumor tulang berkembang ketika sel-sel di dalam tulang membelah secara tak terkendali dan membentuk gumpalan atau massa jaringan abnormal. Sebagian besar tumor tulang bersifat jinak (bukan kanker), dan biasanya tidak mengancam jiwa. Dalam banyak kasus, tumor tidak akan menyebar ke bagian tubuh yang lain.
Tumor tulang biasanya ditandai dengan nyeri tumpul di area tulang yang terkena. Rasa sakit dimulai sesekali, lalu menjadi parah dan konstan. Rasa sakit bisa menjadi cukup parah sampai mengganggu tidur di malam hari. Terkadang mungkin ada pembengkakan di lokasi tumor.
Namun, tumor tidak selalu menimbulkan rasa sakit. Meski begitu, kamu mungkin akan melihat timbulnya massa jaringan baru di beberapa bagian tubuh. Tumor juga dapat menyebabkan keringat di malam hari, demam, atau keduanya.
Seseorang yang memiliki tumor jinak mungkin tidak memiliki gejala apa pun. Tumor mungkin tidak terdeteksi sampai didiagnosis melalui tes darah atau urin, rontgen atau CT-Scan, dan biopsi.
Tumor tulang jinak, seperti osteochondroma, mungkin tidak memerlukan pengobatan kecuali jika mulai mengganggu fungsi tubuh dan gerakan sehari-hari.
Untuk mengetahuinya lebih lengkap mengenai tumor tulang jinak, silahkan kunjungi laman berikut, “Kenali Jenis-Jenis Tumor Tulang Jinak”.
2. Gejala Kanker Tulang
Kanker tulang adalah ketika sel-sel yang tidak biasa tumbuh di bagian tulang. Sel-sel ini dapat menghancurkan jaringan tulang normal. Kanker tulang mungkin dimulai dari tulang atau menyebar dari bagian tubuh lain, yang disebut dengan metastasis.
Kanker tulang biasanya diawali dengan rasa nyeri pada tulang yang terkena. Kemudian, rasa sakit ini berkembang menjadi intens atau sakit yang datang dan pergi secara bertahap.
Rasa sakit bisa berlanjut di malam hari dan saat istirahat. Kanker tulang bisa menyerang di bagian tulang mana pun. Namun, kanker tulang paling sering berkembang di tulang panjang kaki atau lengan atas.
Rasa sakit terkadang bisa disalah artikan sebagai radang sendi pada orang dewasa. Beberapa orang juga mengalami pembengkakan dan kemerahan (peradangan) atau melihat benjolan di tulang yang terkena.
Jika tulang berada di dekat sendi, pembengkakan dapat membuat sendi sulit digunakan. Ini mungkin membuat kamu sulit berjalan. Dalam beberapa kasus, kanker dapat melemahkan tulang, sehingga pengidapnya mudah mengalami cedera, jatuh, atau patah tulang. Gejala yang kurang umum meliputi demam tinggi, penurunan berat badan, berkeringat, terutama pada malam hari.
3. Pengobatan Tumor Tulang
Dikarenakan kondisi keduanya berbeda, maka pengobatannya pun berbeda pula. Beberapa tumor tulang jinak hilang dengan sendirinya dan tidak memerlukan pengobatan.
Tes pencitraan seperti rontgen bertujuan untuk memantau apakah tumor tumbuh atau menyusut. Pada beberapa kasus, pembedahan mungkin diperlukan untuk mengangkat tumor.
Terapi radiasi bisa dilakukan untuk tumor tulang yang berpotensi menjadi kanker yang telah menyebar dari bagian tubuh lain. Terapi ini dapat mencegah patah tulang atau untuk menghilangkan rasa sakit. Kemoterapi juga dapat digunakan untuk mencegah patah tulang dan mencegah sel kanker berkembang pesat.
4. Pengobatan Kanker Tulang
Sementara itu, prosedur pengobatan kanker tulang cenderung lebih kompleks daripada pengobatan tumor tulang. Berikut perawatan kanker tulang:
- Limb salvage surgery. Dokter akan mengangkat bagian tulang yang terkena kanker dan memasang implan logam sebagai pengganti tulang.
- Amputasi. Jika kankernya sudah membesar atau mencapai saraf dan pembuluh darah, dokter mungkin melakukan amputasi untuk mengangkat tulang yang terinfeksi kanker. Pada kasus ini pasien mungkin mendapatkan kaki palsu setelah proses amputasi.
- Terapi radiasi. Terapi ini bertujuan untuk membunuh sel kanker dan mengecilkan tumor dengan sinar-X yang kuat.
- Kemoterapi. Kemoterapi bertujuan untuk membunuh sel tumor dengan obat kanker. Dokter mungkin menggunakannya sebelum operasi, setelah operasi, atau untuk kanker metastatik.
- Terapi yang ditargetkan. Perawatan obat ini menargetkan genetik tertentu, protein, atau perubahan lain di dalam atau di sekitar sel kanker.
Nah, Ini Dokter Spesialis yang Bisa Bantu Pengobatan Kanker Tulang dan bisa kamu hubungi.
Itulah perbedaan antara tumor dan kanker tulang. Jika menemui gejala-gejala yang mirip dengan tumor atau kanker tulang, jangan tunda untuk segera memeriksakannya ke dokter. Kamu bisa berkonsultasi dulu dengan dokter melalui aplikasi Halodoc untuk mendeteksi penyakit ini. Yuk download Halodoc sekarang untuk deteksi penyakit lainnya.