Kenalan dengan Vaksin COVID-19 DNA Pertama di Dunia

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   25 Agustus 2021
Kenalan dengan Vaksin COVID-19 DNA Pertama di DuniaKenalan dengan Vaksin COVID-19 DNA Pertama di Dunia

Vaksin ZyCoV-D adalah vaksin berbasis DNA pertama di dunia yang sudah mendapatkan persetujuan untuk digunakan melawan COVID-19. Vaksin DNA ini relatif murah, mudah disimpan dan didistribusikan, serta tidak menggunakan jarum suntik. Namun, vaksin ZyCoV-D juga memiliki kelemahan, yaitu tidak bisa menciptakan imun yang tahan lama dan perlu diberikan sebanyak tiga dosis.” 

Halodoc, Jakarta – Regulator obat India sudah memberikan izin persetujuan penggunaan darurat (EUA) vaksin ZyCoV-D untuk orang dewasa dan anak-anak yang berusia di atas 12 tahun. Vaksin tersebut merupakan vaksin berbasis DNA pertama di dunia yang bisa memberi perlindungan dari infeksi virus penyebab COVID-19, SARS-CoV-2.

Berbeda dari kebanyakan vaksin COVID-19 yang hanya memerlukan 2 dosis, vaksin ZyCoV-D perlu diberikan sebanyak tiga dosis. Zydus Cadila, perusahaan yang mengembangkan dan memproduksi vaksin COVID-19 tersebut mengklaim bahwa vaksin tiga dosis yang dibangun di atas platform DNA plasmid ini efektif untuk mencegah COVID-19 yang bergejala hingga 66,6 persen. Perusahaan tersebut juga mengklaim bahwa vaksin ZyCoV-D aman untuk anak-anak di atas usia 12 tahun, sehingga bisa menjadi pilihan vaksin pediatrik yang baik di India. Yuk, kenalan lebih jauh dengan vaksin COVID-19 baru dari India dengan menyimak ulasan berikut.

Baca juga: Ketahui Berbagai Jenis Vaksin yang Digunakan di Indonesia

Apa Bedanya Vaksin ZyCoV-D dengan Vaksin COVID-19 Lainnya?

Melansir dari BBC, perbedaan utama vaksin ZyCoV-D dengan vaksin COVID-19 lainnya tentu saja terletak pada teknologi DNA yang digunakan. Sampai saat ini, belum ada satupun vaksin DNA yang disetujui untuk COVID-19, selain vaksin ZyCoV-D.

Di Amerika Serikat, ada sejumlah vaksin DNA yang disetujui, tetapi untuk digunakan pada hewan. Contohnya, vaksin untuk penyakit kuda dan vaksin kanker kulit untuk anjing. Namun, lebih dari 160 vaksin DNA yang berbeda sedang diuji dalam uji klinis manusia di AS. Sebagian besar dikhususkan untuk mengobati kanker, dan sepertiga dari vaksin tersebut digunakan untuk mengobati HIV.

Selain itu, vaksin ZyCoV-D juga merupakan vaksin COVID-19 bebas jarum, pertama di India. Vaksin ini diberikan dengan injektor bebas jarum sekali pakai yang menggunakan aliran sempit cairan untuk menembus kulit dan menyalurkan vaksin ke jaringan yang tepat.

Baca juga: Mengenal Vaksin COVID-19 Semprot Hidung yang Sedang Diuji Coba

Apa Itu Vaksin DNA?

Vaksin DNA pada dasarnya menggunakan plasmid, yaitu bagian kecil seperti cincin dari molekul DNA, untuk mengirimkan informasi kunci ke sistem kekebalan tubuh. Informasi ini yang akan melatih tubuh untuk melawan infeksi.

Pada kasus COVID-19, spike protein adalah informasi kunci yang ingin disampaikan vaksin plasmid ke inti sel. Ketika berhasil, plasmid bisa mengelabui tubuh untuk membuat bagian spike protein yang ditemukan dalam virus corona baru, kemudian memicu sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi.

Keuntungan Vaksin ZyCoV-D

Para ilmuwan mengungkapkan bahwa vaksin DNA relatif murah, aman, dan stabil. Vaksin tersebut juga bisa disimpan pada suhu yang lebih tinggi, yaitu 2 sampai 8 derajat Celsius. Cadila Healthcare mengklaim bahwa vaksin mereka sudah menunjukkan “stabilitas yang baik” pada suhu 25 derajat Celsius selama setidaknya tiga bulan. Hal ini akan memberi kemudahan untuk mendistribusikan dan menyimpan vaksin.

Namun, vaksin DNA COVID-19 pertama ini juga memiliki kekurangan lho.

Kekurangan Vaksin ZyCoV-D

Vaksin DNA yang dikembangkan untuk penyakit menular pada manusia pernah gagal di masa lalu. Dr Gagandeep Kang, seorang ahli virologi, mengungkapkan bahwa masalahnya adalah vaksin tersebut bekerja dengan baik pada hewan, tetapi ternyata tidak menawarkan tingkat perlindungan respon imun yang sama pada manusia. Menurut Dr Kang, hal yang menjadi tantangan adalah bagaimana mendorong DNA plasmid ke dalam sel manusia, sehingga memberikan respon imun yang tahan lama.

Dr Jeremy Kamil, seorang ahli virus di Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Negeri Louisiana di Shreveport juga mengungkapkan keluhan yang sama. Menurut Dr Kamil, sangat sulit untuk memasukkan DNA plasmid ke dalam inti sel manusia, terutama pada orang dewasa.

Tidak seperti dari vaksin DNA, vaksin mRNA, yaitu vaksin yang menggunakan messenger RNA, sebuah molekul untuk membuat protein, seperti Pfizer atau Moderna, tidak perlu mencapai inti sel agar efektif dan menawarkan efikasi yang lebih tinggi, serta cenderung menghasilkan kekebalan yang tahan lama.

Kelemahan lainnya dari vaksin ZyCoV-D membutuhkan tiga dosis, bukan dua dosis seperti vaksin COVID-19 lainnya. Meski begitu, pembuat vaksin sedang mengevaluasi kemungkinan untuk pemberian dua dosis.

Baca juga: Ini 4 Kandidat Vaksin Corona yang Disebut Paling Efektif

Itulah hal yang bisa diketahui dari vaksin ZyCoV-D, vaksin COVID-19 DNA pertama di dunia. Bila kamu ingin bertanya lebih lanjut mengenai pilihan vaksin COVID-19 beserta risiko efek sampingnya, hubungi saja dokter melalui aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, kamu bisa bertanya apa saja seputar kesehatan pada dokter ahli dan terpercaya. Yuk, download aplikasinya sekarang juga di App Store dan Google Play.

Referensi:
BBC. Diakses pada 2021. Zydus Cadila: India approves world’s first DNA Covid vaccine.
Quartz India. Diakses pada 2021. India has approved the world’s first DNA vaccine for Covid-19 without any trial data.