Kenalan dengan Penyakit Tumor Jinak Limfangioma
Halodoc, Jakarta - Gangguan tumor limfangioma merupakan penyakit kista yang berisi cairan yang tidak bersifat kanker, penyakit ini terjadi pada pembuluh limfatik. Limfa membantu mengatur cairan dalam jaringan tubuh. Selain itu, limfa juga bekerja dengan sistem kekebalan tubuh untuk membantu melawan infeksi.
Penyakit ini diperkirakan terjadi pada sekitar 1 dari 4.000 kelahiran. Mereka dapat memengaruhi hampir semua bagian tubuh, tetapi paling umum pada kepala atau leher. Sekitar 75 persen sumber limfangioma terletak di wilayah kepala atau leher. Setengah dari semua limfangioma di kepala atau leher dikenali saat lahir, dan 90 persen akan terlihat pada usia 2 tahun.
Penyebab Terjadinya Penyakit Tumor Limfangioma
Limfangioma terjadi saat getah bening kembali di pembuluh getah bening yang mengelilingi jaringan tubuh. Itu menyebabkan pengumpulan dan pembengkakan. Para ahli tidak yakin mengapa hal ini dapat terjadi, tetapi mungkin terjadi ketika ada kesalahan dalam pembelahan sel selama perkembangan janin. Kesalahan ini dapat menyebabkan sistem limfatik yang disfungsional.
Baca juga: Lipoma, dari Tumor Jinak Bisa Jadi Ganas
Limfangioma juga terkadang dapat terjadi pada bayi yang lahir dengan kromosom yang terlalu banyak atau tidak cukup, seperti yang mengalami sindrom Down dan sindrom Noonan. Sebagian besar limfangioma terlahir bersama mereka. Gangguan ini mungkin tidak terlihat saat lahir, tetapi dapat menjadi lebih terlihat ketika anak-anak ini tumbuh dewasa.
Limfangioma biasanya terjadi di satu area terlokalisasi. Terkadang mereka dapat menyebar ke seluruh tubuh. Walaupun pembengkakan sering terjadi saat lahir, mungkin terlalu kecil untuk dilihat pada awalnya. Dalam kasus ini, malformasi limfatik tumbuh saat bayi.
Penampilan limfangioma dapat bervariasi dari bercak kecil hingga pembengkakan besar, tergantung pada berapa banyak cairan yang dikandungnya. Terdapat tiga jenis malfromasi limfatik, di antaranya:
- Makrokistik: Saku besar atau kantung berisi cairan di bawah kulit. Kulit tampak merah atau kebiruan. Malformasi limfatik makrokistik berdiameter lebih dari 2 sentimeter dan biasanya terjadi di leher. Mereka juga dapat memengaruhi dada, ketiak, atau selangkangan.
- Mikrokistik: Sekelompok kantung kecil berisi cairan yang dapat terjadi di mana saja di tubuh. Kulit berwarna merah atau kebiruan, dan masa tumbuh sebanding dengan anak.
- Campuran: Kombinasi malformasi limfatik makrokistik dan mikrokistik.
Baca juga: Begini Cara Mendeteksi Tumor Ganas dan Tumor Jinak
Penanganan yang Dapat Dilakukan
Penanganan yang dapat dilakukan untuk kasus limfangioma bervariasi dari setiap gangguan, sebaiknya libatkan dokter spesialis yang dapat kamu hubungi melalui aplikasi Halodoc.
Lokasi, jenis, dan gejala yang diketahui dari pemeriksaan akan berkontribusi dalam menentukan perawatan apa yang dapat digunakan. Jika limfangioma tidak menyebabkan masalah khusus, baik secara medis atau tentang penampilan, maka sering kali tidak diperlukan perawatan.
Saat perawatan diperlukan, jenis yang paling umum adalah:
- Pembedahan: Operasi pengangkatan dapat menjadi prosedur yang sulit jika terjadi malformasi limfatik yang telah menyebar ke saraf dan otot.
- Skleroterapi: Suatu larutan disuntikkan ke dalam pembengkakan untuk menyebabkannya menyusut atau luruh.
- Dermabrasi: Teknik pelapisan kulit dapat digunakan untuk mengobati jaringan parut wajah.
- Drainase: Sayatan dibuat di malformasi limfatik dan cairannya terkuras.
- Pengobatan: Biasanya dikaitkan dengan pengobatan kanker.
Baca juga: Ketahui Perbedaan Tumor Jinak dan Tumor Ganas
Sayangnya, dalam banyak kasus limfangioma, penyakit ini dapat kambuh meski sudah ditangani. Banyak limfangioma yang tidak menyebabkan masalah kesehatan sama sekali. Mereka tidak bersifat kanker dan tidak meningkatkan risiko untuk mengembangkan kanker.
Ketika limfangioma memang membutuhkan perawatan, maka penanganan di atas dapat berhasil. Secara keseluruhan, orang umumnya pulih tanpa masalah. Namun, perawatan berulang mungkin diperlukan karena limfangioma cenderung berulang.