Kenalan dengan Food Combining untuk Turunkan Berat Badan
Halodoc, Jakarta – Selain perlu memenuhi asupan nutrisi bergizi seimbang, memperoleh tubuh sehat dan langsing juga butuh aturan dalam mengonsumsi makanan. Pemikiran dasarnya, usus dan sistem pencernaan itu enggak bisa mencerna semua makanan dalam satu waktu. Oleh sebab itu para ahli memberikan solusi baru. Lewat food combining, kamu bisa mendapatkan tubuh singset dan sehat dengan sekaligus. Lalu, apa sih food combining itu?
Diet food combining ini mengatur pola makan yang sebenarnya sudah dimulai dari zaman kuno. Food combining ini berangkat dari teori bahwa kombinasi makanan yang enggak tepat, bisa memicu berbagai penyakit. Enggak cuma itu, kombinasi itu juga bisa menyebabkan penumpukan racun hingga gangguan pada sistem percernaan.
Nah, hal sebaliknya pun berlaku. Kombinasi makanan yang seimbang akan menghasilkan efek yang spesial. Misalnya, menyembuhkan suatu penyakit dan menyehatkan tubuh.
Banyak Aturannya
Mengutip Huffington Post, kata ahli diet dan gizi olahraga di Australia, teori food combining mengacu pada tidak memakan makanan tertentu secara bersamaan dalam waktu yang sama pula. Nah, tujuannya untuk mendapatkan pencernaan yang optimal.
Misalnya, diet food combining ini menghindari gabungan karbohidrat dan protein dalam satu makanan. Selain itu, pola makan ini selalu mengonsumsi buah sebelum makan. Berbeda terbalik dari kebaisaan yang dilakukan banyak orang.
Food combining ini membagi sumber-sumber makanan ke dalam beberapa kategori. Pertama, asam, yaitu ikan, ayam, daging, produk olahah susu, dan gandum. Kedua ada ketegori netral, terdiri dari lemak, pati, dan gula. Terakhir, kategori basa, contohnya biji-bijian, sayur, buah, dan kacang-kacangan.
Nah, konsep dasar dari food combining ini mengajarkan kamu untuk membuat kombinasi dari kategori makanan itu ke dalam menu harian. Tujuannya jelas, agar tubuh enggak memproduksi asam berlebih yang bisa memicu masalah kesehatan.
Lalu, makanan-makanan apa saja yang enggak boleh dikombinasikan? Berikut aturan yang paling sering digunakan dalam food combining:
- Protein tidak boleh dikombinasikan dengan lemak.
- Protein tidak boleh dikombinasikan dengan protein lainnya.
- Protein tidak boleh dikombinasikan dengan karbohidrat.
- Karbohidrat tidak boleh dikombinasikan dengan makanan asam.
- Buah dan susu hanya boleh dikonsumsi saat perut dalam kondisi kosong.
- Buah dan sayur tidak boleh dikonsumsi secara bersama-sama.
- Gula tidak boleh dikombinasikan dengan makanan lainnya.
Mengembalikan pH yang Nentral
Berbicara food combining , berarti juga berbicara kadar pH (potential of hydrogen). pH ini memberikan informasi mengenai seberapa tinggi kadar asam dan basa di dalam tubuh seseorang. Yang perlu diketahui, nila pH 0 berarti kondisi sangat asam, dan pH 14 berarti sangat basa. Sedangkan kadar yang netral adalah pH 7.
Menurut ahli dalam buku Mitos dan Fakta Kesehatan, prinsip dasar food combining ini membuat tubuh, yaitu darah berada dalam keasaman pH netral, yakni 7,35 hingga 7,45. Kadar keasaman tubuh yang netral ini merupkan indikator dari sistem tubuh, termasuk pencernaan yang sehat. Lalu, apa sih yang menyebabkan kadar pH bisa naik-turun?
Makanan yang kamu asuplah yang jadi penyebab utama dari pergeseran kadar keasaman tubuh. Singkat kata, bila makanan yang diasup enggak tepat, maka pH tubuh cenderung akan menurun, alias bersifat asam. pH tubuh yang cenderung asam bisa diibaratkan sebagai ruangan kotor dan berantakan, sehingga sistem apapun yang berlaku di dalamnya enggak berfungsi dengan baik.
Nah, cara membentuk pH nentral ini bisa kamu dapatkan lewat food combining. Aturannya, memilah makanan, memilih padanan makanan, dan memakan makanan pada waktu yang tepat. Bagaimana, tertarik mencoba pola makan food combining?
(Baca juga: Diet Dash Rahasia Langsing Setelah Lebaran)
Kamu bisa lho mendiskusikan pola makan ini dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan